Buku Usang dimakan Rayap

(Flash Fiction/FF)

Tantangan Hari Ke-24

#TantanganGurusiana

Pasca kebakaran rumah kami, tepatnya dua minggu setelah hari nahas itu masih menyisakan puing-puing. Kami berempat, aku, suamiku, serta dua anak lelakiku, Eldo dan Farhan mengangkat pot-pot bunga yang berserakan di halaman.

“Bunda, ini ada buku Irfan,”kata Farhan sambil membolak-balik buku yang baru saja ditemukannya di bawah tumpukan kertas gosong. Suaranya mengagetkanku, aku sedang membersihkan bunga-bunga yang berada di teras.

“Iya, ini buku Irfan,” kuhampiri Farhan yang sedang mengamati sketsa wajah pada lembaran belakang buku tersebut.

“Bukunya sudah dimakan rayap,” suaraku sedikit bergetar melihat buku Irfan yang bolong-bolong dan basah. Buku itu ditemukan di luar rumah. Tentu sudah kena hujan dan tidak terawat lagi.

“Mengapa kita tidak melihat buku ini sebelumnya, ya. Kasihan bukunya sudah tidak utuh lagi,” gumamku sedih.

Aku terus membuka lembarannya dengan sangat hati-hati. Karena bukunya basah, jadi agak susah untuk dibuka. Aku tidak ingin buku itu robek. Buku itu kujemur biar kering dan mudah untuk dibuka.

Buku usang itu berisi beberapa sketsa. Kubalik lembar demi lembar dan terus kupandangi. Hanya ini yang tersisa dari sekian banyak goresanmu. Goresan lembut di sela hari-hari yang kau lalui.

Semoga menjadi penyemangat bagiku untuk melanjutkan karyamu. Karya sederhana penuh makna. Goresanmu boleh dimakan rayap, tapi karyamu takkan pernah lenyap. Bukumu boleh usang, tapi karyamu takkan pernah hilang.

Kota Solok, 31 Mei 2020