Kepercayaan Yang Kuharapkan ( Tagur ke-3)
Oleh : Miftakhul Rohmah
Siang itu aku menerima pesan singkat dari seseorang yang biasa mengambil kumpulan infaq atau biasa disebut infaq receh. Aku balas bahwa saat ini aku belum siap untuk diambil infaqnya karena kurasa isinya masih sedikit. Aku katakan untuk memberi batas waktu minggu depan.
Belum ada satu minggu sesuai perjanjian, kurasa kaleng itu sudah penuh. Lalu akupun mengirim pesan kepada petugas untuk segera mengambilnya.
Keesokan harinya petugas mengatakan bahwa siap untuk mengambil dan akhirnya diambillah kaleng tersebut.
Setelah diambil, lalu petugas tersebut mengatakan ia akan mengambil uangnya dan mengembalikan kaleng kosong untuk diisi kembali.
Saya mendampinginya untuk mengeluarkan uangnya dari kaleng kemudian ia letakkan di dalam kantong plastik dan meminta untuk pamit. Sebelum pamit ia mengatakan bahwa kwitansi akan dikirim ketika pengambilan bulan depan dan akan mengirim fotonya untuk sementara.
Beberapa kemudian , ada pesan singkat yang isinya foto kwitansi. Setelah kuperiksa dan kubaca. Aku kaget dan rasanya kok aneh. Pikiranpun keman-mana. Jumlahnya kok tidak sama dengan hitungan saya tadi pagi.
Akupun langsung mencari no telp ketuanya dan langsung mengadukan kejadian yang baru saja terjadi.
“Assalamu’alaikum Pak, mohon maaf ini mau tanya,”tanyaku dalam telfon
“Oo..iya Bu, bagaimana kabarnya? Terimakasih ya Bu, semoga tambah banyak dan berkah rizqinya,” kata ketua tersebut.
“ Pak mohon info tadi jumlah uang yang sdh terkumpul berapa ya?” tanyaku.
Lalu ia menjawab sesuai dengan yang tertera pada kwitansi. Padahal saya sudah menghitungnya sebelum saya serahkan kepada petugasnya, dan ternyata yang tertulis hanya separo dari yang saya serahkan.
Lalu saya menerangkan bahwa yang tertera di kwitansi tersebut adalah setengah dari jumlah yang saya serahkan. Pertanyaanku kemana yang setengahnya?
Lalu ketuanya menanyakan pada petugasnya kok bisa jumlahnya hanya setengah dari yang sebenarnya, katanya tadi tasnya terjatuh.
Pikirku mana mungkin kalau tas terjatuh maka uang juga terjatuh semuanya karena uang ada di dalam kantong plastic dan diikat. Tapi kok yang ada hanya setengahnya.
Aku hanya butuh kepercayaan dan kejujuran dari petugas pengambilnya. Amanah memang harus dibangun dan diterapkan mulai dari hal yang terkecil sampai hal yang besar . Supaya nantinya ketika sudah besar tidak iwat iwut kata orang jawa. Mengambil yang bukan haknya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar