Miftakhul Rohmah

Guru PAI di MTsN 1 Kota Blitar mulai tahun 1999 sampai sekarang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Romadhon Perekat Keluargatagur 1

Romadhon Perekat Keluargatagur 1

Romadhon Perekat Keluarga

Oleh : Miftakhul Rohmah,S.Ag

Bulan Romadhon merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam sedunia. Tanpa terkecuali keluargaku. Karena saat bulan Romadhon anakku yang sulung pulang dari pondok. Hal ini membuat keluargaku utuh kembali. Yang biasanya hanya ada aku, suamiku, dan anakku yang kecil, kini menjadi lebih ramai lagi suasananya. Senda gurau anak-anakku yang membuat rumah menjadi indah dan hidup suasana rumah. Meskipun kadang ada canda yang membuatku harus keluar suara yang memang sifat seorang ibu yang cerewet kepada anak-anaknya. Padahal itulah yang membuat rindu dengan canda mereka saat berkumpul bersama. Memang wajar karena setahun tidak bertemu karena yang satu di rumah dan yang satu di pondok. Hanya pulang saat Romadhon tiba.

Tidak bisa dipungkiri memang beda antara bulan Romadhon dan bulan selain Romadhon. Ada kegiatan-kegiatan yang tidak biasa dilakukan pada hari-hari yang lain dan kini dilakukan. Dari hal yang kecil misalkan makan malam. Yang biasanya tak ada waktu khusus untuk makan bersama, kini hal ini menjadi rutinitas yang bersama-sama dilakukan. Sholat berjamaah diberlakukan wajib bagi semua anggota keluarga. Membaca al Quran setelah maghrib menjadi kebiasaan yang dikumandangkan bersama-sama seluruh anggota keluarga. Rasanya suasana yang tentram akan terbentuk.

Kini sholat 5 waktu dan sholat tarawih juga menjadi sarana untuk melatih anakku yang besar untuk menjadi imam sholat. Melatih ingatan dalam menghafal surat-surat yang ada dalam al Quran. Melatih menjadi imam yang diikuti oleh makmum merupakan tanggungjawab yang besar dalam mengemban tugas.

Aku sebagai ibu akan bertambah tugasnya yaitu bagaimana membuat menu buka dan sahur yang dinginkan anggota keluarga. Sebenarnya tidak banyak dan macam-macam yang diinginkan keluarga yang penting terdiri dari nasi, sayur, lauk dan jus. Memang masalah makanan, suamiku sangat perhatian dalam menata menu yang sehat. Menu sehat itu tidak harus mahal, katanya.

Pekerjaan di dapur tentunya dikerjakan bersama-sama. Aku menyiapkan nasi dan bumbu, suamiku menyiapkan sayur, anakku yang sulung menyiapkan jus dan yang bungsu menyiapkan lauknya. Untuk urusan bersih-bersih mulai menyapu, mencuci baju dan mencuci peralatan masak juga dikerjakan bersama. Hal inilah yang membuat bahagia dalam suatu keluarga.

Memang sangatlah berbeda antara kegiatan bulan Romadhon dan hari-hari biasa. Jika hari-hari biasa keluargaku akan melaksanakan sendiri-sendiri karena mempunyai kesibukan yang berbeda-beda.Suami harus mengantar anak yang sulung ke sekolah dan menyelesaikan pekerjaannya ke sawah, saya berangkat mengajar dan pulang sore hari, yang bungsu ada di pondok dan hanya saat bulan Romadhon bisa pulang.

Kini keluargaku bisa bertemu Kembali, mengerjakan kegiatan rumah bersama-sama, makan bersama dan yang terpenting melaksanakan ibadah bersama-sama. Puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt dan semoga tahun depan bisa mengulang kembali.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post