
TUMBAL KUCING (TAGURSIANA 39)
Entah kenapa setiap aku ketemu dengan Bu Ratna, dia selalu menanyakan apakah aku memelihara kucing di rumah atau tidak. Hari ini, kembali, entah pertanyaan yang ke berapa yang dia tanyakan. Pertanyaan yang sama dan selalu berulang. Hal ini tentu saja membuat aku penasaran. Ada apa sebenarnya dengan pertanyaan tersebut. Yang aku tahu, di rumah Bu Ratna memang selalu ada kucing. Setiap kucingnya hilang, pasti dia akan mencari kucing lain sebagai penggantinya. Intinya kucing pasti selalu ada di rumahnya. Rumahnya tak pernah kosong dari kucing.
Pertanyaan yang selama ini kupendam, akhirnya keluar juga. Ternyata jawaban Bu Ratna membuatku kaget dan merinding, hampir tak percaya. Dia mengatakan bahwa kucing bisa menjadi tumbal bagi keluarga yang memeliharanya. Apalagi bila ada yang mencoba berbuat jahat secara magic. Kucing akan menjadi pahlawan dengan cara menjadi tumbal bagi keluarganya. Ah, semakin merinding aku mendengarnya. Maknya kucing merupakan binatang kesayangan Nabi Muhammad. Saking sayangnya, Nabi Muhammad memotong surban karena khawatir kucingnya terbangun atau terganggu saat sang kucing tidur di atas surbannya. Itulah salah satu akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Jangan kepada manusia, kepada binatang sekalipun begitu luar biasa mulia akhlaknya.
Begitu mulianya akhlak Nabi Muhammad SAW, dan kisah ini diriwaykan dalam sebuah hadits shoheh. Sehingga tak heran bila akhirnya muncul mitos, bila ada kendaraan yang menabrak kucing apalagi sampai mati, kendaraan tersebut akan mengalami kecelakaan fatal. Fenomena ini sudah banyak diceritakan oleh orang-orang yang mengalaminya. Padahal bisa jadi penyebab utamanya karena adanya kepercayaan yang sangat pada mitos tersebut. Wallohu a’lam bishowab.
Terlepas dari mitos tersebut, kembali pada cerita tumbal kucing temanku. Aku jadi teringat, beberapa kejadian terkait kucing di rumahku. Salah satunya saat anakku mengalami kecelakaan. Motornya keserempet sebuah mobil yang melaju kencang dari arah belakng. Akhirnya motor anakku oleng dan terjatuh. Telapak tangan kanan anakku luka dan berdarah karena sempat menggerus jalan yang ada pasir dan kerikilnya. Anehnya, kucing peliharaan kami pun kaki bagian kanan depan pun mengalami luka yang sama namun lebih parah. Kami baru mengetahui setelah kucing tersebut tampak berjalan pincang. Waktu itu kami yakin hanya sebuah kebetulan. Tapi setelah aku mengetahui kisah tumbal kucing dari Bu Ratna aku jadi merunut kembali berbagai kisah yang terjadi, antara percaya dan tidak, aku malah tambah merinding. Apa yang diceritakan Bu Ratna banyak terjadi di rumahku yang memang seluruh anggota keluargaku menyukai kucing. Banyak anak-anak kucing peliharaanku yang mengalami kecelakaan dan mati di depan rumah. Rata-rata kepalanya pecah terlindas.
Namun demikian, aku yakin, kucing tidak pernah menjadi tumbal untuk membela keluarga yang memeliharanya. Semua itu dampak dari shodaqoh kita kepada kucing peliharaan. Karena kalau sudah memelihara kucing, pasti kita akan memebrinya makan dan minum. Bahkan tidak sedikit yang menyediakan makanan istimewa dan diajak tidur bersama di tempat yang nyaman. Melalui shodaqoh inilah yang kupikir menjadi jalan yang bisa mengangkat bala bahkan bisa mendatangkan rizki. Wallohu a’lam bishowab.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar