Milla Efendy

Milati Masruroh tapi dikenalnya Milla Efendy. Lahir di Brebes, 02 Mei 1979. 19 Juli 2004 - 31 September 2022 Mengajar di SMK N 1 Tonjong Kab. Brebes dan per 1 O...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kebiasaan Sejak DIni

Hari ini WFO, seperti biasanya jam 6 harus sudah berangkat ke SMK. Sederet pekerjaan sudah menanti untuk diselesaikan.

Sebagai staf keuangan LSP harus menyiapkan vakasi atau honor untuk para asesor yang sudah melaksakan uji di SMK jejaring.

Sebagai bendahara UN harus menyelesaikan laporan yang harus segera ditandatangani Kepala SMK. Haduh, belum bimbingan siswa untuk laporan PKL.

Berusaha menikmati pekerjaan, karena sudah konsekuensi harus diselesaikan. Selesai finger print langsung menuju ke kantor TKR dan laptop juga langsung dinyalakan untuk segera mengeprint laporan yang sudah dibuat sebelumnya.

Begitu selesai, segera merapikan kedua laporan untuk ditandatangani Kepala SMK. Lumayan lama menunggu karena kebetulan ada tamu penting di ruang KS.

Tanda tangan sudah didapatkan, segera menuju ke ruang LSP untuk rapat pleno antara pengurus dan asesor yang membahas hasil uji di smk jejaring selama empat hari.

Seperti dikejar-kejar waktu lagi rasanya. Berusaha semaksimal mungkin meski lelah begitu terasa. Rasa lapar karena belum sarapan dari pagi juga tak dihiraukan demi menyelesaikan pekerjaan yang satu ini.

Begitu selesai, baru sadar kalau perut ini minta diisi, segera menuju ke kantin sekolah untuk sarapan sekaligus makan siang.

Sebagian orang beranggapan enak jadi guru di masa pandemi ini, tidak perlu berangkat tapi tetep mendapatkan gaji. Haduh, gak nyaman sekali mendengarnya. Biarin aja, gak penting juga mengurusi pemikiran orang-orang seperti itu.

Pekerjaan memang berat kalau dipikir, beda kalau dikerjakan satu demi satu. Pasti akan selesai.

Jam dua siang segera finger print lagi untuk pulang. Rasanya sudah pengin sekali meluruskan pinggang yang terasa panas. Tapi ada yang hampir terlupakan kalau hari ini harus membeli kenangan-kenangan untuk guru mengajinya anak pertama.

Sudah lama khatam Alquran tapi baru mengadakan tasyakuran. Itu memang tradisi keluarga kalau salah satu anak khatam Alquran pasti mengadakan tasyakuran. Sekedar mengundang tetangga sekitar untuk menghadiri tasyakuran.

Sengaja ditunda sejak khatam Alquran, karena kalau sudah khatam biasanya tidak mau mengaji lagi dengan guru mengaji di mushola. Kebetulan juga mau melanjutkan ke pondok pesantren.

Bersyukur hidup di daerah pedesaan, yang masih menjalankan kebiasaan mengaji setelah bakda magrib dengan guru-guru mengaji yang sukarela tidak dibayar. Dari anak-anak usia 3 tahun sampai SD semuanya mengaji di mushola.

Lingkungan yang masih sehat untuk jaman sekarang. Anak-anak seolah tidak berhenti kegiatan sehari-hari. Setelah sekolah di SD, jam dua harus berangkat lagi untuk madrasah diniyah sampai jam 4. Lanjut main sampai jam setengah enam untuk mempersiapkan mengaji di mushola.

Bersyukur sekali, tanpa disuruh anak-anak seperti sudah terbiasa membagi waktu antara sekolah di SD, madin, dan mengaji di mushola.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post