Milla Efendy

Milati Masruroh tapi dikenalnya Milla Efendy. Lahir di Brebes, 02 Mei 1979. 19 Juli 2004 - 31 September 2022 Mengajar di SMK N 1 Tonjong Kab. Brebes dan per 1 O...

Selengkapnya
Navigasi Web

Seninya Menjadi Guru Produktif TKRO

Kondisi badan yang tidak fit sudah dirasakan dari pagi hari. Dengan meminum suplemen vitamin C berharap badan ini bisa diajak untuk beraktivitas. badan terasa panas dan kepala pun terasa pening, cekot-cekot, dan juga sangat berat. Beberapa tugas sebenarnya sudah menanti untuk diselesaikan. Tapi apa daya ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan diantar pak Su tercinta, pak suami maksudnya. jam sepuluh berangkat dari rumah sampai ke tempat tujuan. Sekali-kali boleh lah minta diantar. Bukan manja dan takut angin, tapi karena kondisi badan yang tidak bisa dipaksakan untuk membawa motor sendiri.

Tugas yang sudah menanti cukup menjadi beban pikiran. Menjadi pembimbing PKL sejak menjadi guru produktif menambah pekerjaan dan tugas yang ada di sekolah. Bukan mengeluh, hanya curhat saja. Menjadi guru produktif Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), yang sebelumnya bernama teknik otomotif begitu banyak tantangan dan juga cerita.

Berasa jadi orang yang baru menjadi guru, mengajar mata pelajaran baru yang seminggunya lima jam dalam satu pertemuan. Yang belum pernah mungkin hanya menghela nafas dan berpikir sambil menggerutu mau mengajar apa setiap pertemuan sampai 5 x 45 menit. Apa gak bingung? Apa gak capek ngomong terus? Apa siswanya juga betah? . Yah pemikiran itu ada sebelum bener-bener mengajar produktif.

Terbiasa mengajar kimia yang hanya 3 jam pelajaran setiap pertemuan jelas terasa begitu singkat, sampai kadang kebablasan. Dengan 11 kompetensi dasar, serasa waktu KBM terasa terbatas. Setiap bab hanya dua sampai tiga pertemuan, kalau tidak ada tanggal merah dan juga kegiatan yang diadakan sekolah. Apalagi materi yang disampaikan ke siswa, ibarat sudah di luar kepala. Tidak perlu membawa buku juga sepertinya mudah.

Berbeda saat dituntut harus mengajar produktif TKRO yang hanya berbekal mengikuti kegiatan diklat keahlian ganda selama satu tahun. Itu pun belajarnya juga garis besarnya, bukan yang detail-detailnya. Perasaan yang terulang kembali saat baru menjadi guru. Stres dan bingung mau mengajar apa saat masuk kelas. Memang menjadi guru itu menang belajar duluan, tapi itu bukan jalan keluar yang terbaik. Bagaimanapun menjadi seorang guru itu, kunci utamanya menguasai materi. Materi yang akan diajarkan di hadapan siswa.

Belajar setiap hari dan juga bertanya dengan teman guru yang sama-sama mengajar produktif. Bersyukur memiliki teman yang selalu memotivasi dan membantu saat mengalami kesulitan suatu materi. Teman yang selalu mendukung dan menyemangati kalau mampu menjadi guru produktif. Meskipun kepala selalu pusing, tapi lambat laun bisa menyesuaikan untuk mengajar produktif. Ada juga yang mentertawakan, bukan untuk mengejek tapi hanya bercanda. Terbiasa mengajar reaksi kimia, sekarang harus mengajar tentang mobil. Dan yang paling menantang lagi, saat harus belajar menyetir mobil untuk bisa membedakan antara rem, gas, dan kopling. Haduh, terasa begitu berat jalan hidup ini.

Tingkat stres yang lumayan tinggi tidak hanya terjadi sekali dua kali. Baru satu semester mengajar TKRO, diharuskan mengikuti pelatihan asesor TKRO. Satu minggu terasa cuci otak. Tidak doyan makan dan juga tidak bisa tidur. Setelah mendapatkan sertifikat asesor, tugas pun ditambah untuk menguji uji kompetensi siswa yang diselenggarakan sekolah. Menguji klaster kelistrikan body. Tiga minggu belajar ekstra untuk bisa menguasai materi kelistrikan body. Membaca materi, melihat youtube, mempraktekkan dengan bimbingan teman. Lagi-lagi tidak bisa tidur nyenyak dan tidak selera makan. Dua bulan kemudian, dipasang jadi asesor kembali untuk klaster AC. Lumayan menyesuaikan untuk mempelajari AC ini, karena sudah lumayan menguasai saat diklat keahlian ganda. Jadi tinggal mengingat dan mempraktekkannya lagi.

Ternyata menjadi guru produktif itu tidak cuma mengajar, tapi punya tanggung jawab lain menjadi pembimbing PKL (Praktik Kerja Lapangan). Membimbing siswa yang praktik di DU/DI terutama saat membuat laporan PKL. Laporan yang harus dibaca satu per satu untuk dikoreksi. Untuk direvisi sampai menjadi sebuah laporan yang benar.

Begitu berat dirasakan dan menjadi beban pikiran kalau setiap kali mengeluh capek. Hanya berusaha menikmati karena memang sudah menjadi jalan hidup. Toh ini jadi sesuatu yang luar biasa saat harus belajar materi-materi baru dengan mengajak otak ini untuk terus bekerja. Menjadi guru produktif itu menyenangkan, dan begitu menikmatinya. Meskipun belum sempurna ilmu yang dikuasai, paling tidak pak Su sedikit lega kalau mobilnya ada yang minta diperhatikan. Karena tidak sedikit biaya yang dikeluarkan, saat harus mengganti komponen mobil yang memang sudah harus diganti atau diperbaiki. Semua ada hikmahnya, meskipun seorang perempuan tapi semangat menjadi guru produktif TKRO yang tidak takut lagi dengan kotornya oli.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap, dan semoga makin sukses tulisan temanku gurusianer

14 Jun
Balas

Aamiin.... Terima kasih pak...

14 Jun

Aamiin.... Terima kasih pak...

14 Jun



search

New Post