MENELUSURI JEJAK MERAPI

Cerbung Part 4

BY Mimin Kusminar

Ke 49

Begitu sampai di gerbang lawang sewu antri lah kita untuk membeli tiket .Mulailah selfi dan fotbar di setiap sesi dan tempat.Maklum perempuan begitu sampai demikian dan ysng dicari toilet dulu.

Ada aura aneh ketika masuk ruangan tapi diam saja takut membuat teman- teman jadi takut.Tetapi ternyata bukan aku saja yang merasskan .

" Jangan ke sana " yani melarang kita tidak mendekati tempat itu.

Emang kenapa ? Asih bertanya yati juga.

" Yan , kirain aku aja yang merasakan , ternyata dikau juga.

Itu saat naik ke tangga dan ternyata memang ada tanda pembatas dengan ranrai besi

" iya ih hayu langsung ke sini saja .

Berfose juga lah dianak tangga dengan berbagai gaya.

"Benar yah pantesan diberi nama lawang sewu , kata mey- mey.

Ternyata banyak sekali pintunya .Dengan bentuk yang tinggi- tinggi dan besar.

Berapa kali merasakan hal yang aneh terasa pada tangan dan pundak berdiri bulu- bulu kuduk.Ah untung ada musola dan air wudlu yang jernih dan dingin.

Sempat dan menyempatkan solat duha dan untuk memohon keselamatan kita semua.

Alhamdulillah ada cafe juga .Lagi-lagi yani yang sudah mejeng di sana sambil menikmati kopi panas dan roti .

"Enak juga yah kita dalam rangka ulinisasi ini" kata nina .

Ninon pun nimbrung " iya rasanya plong , selama setahun kita baru bisa main bersama yah ?

Ah tapi sayang ninon ditelpon kakanya yang sedang berobat di kota itu .Yang kebetulan dekat dari tempat ini rumah sakitnya.Ditunggu agar nengok anaknya yang sedang sakit.

" iya sok mungpung di sini tengok dulu saja .

Ninon pun melaju sambil naik beca yang kebetulan ada di depan.

Setelah berkeliling ruangan dan melihat lihat benda dan foto-'foto yang dipajang ,bersama-sama kita duduk di bawah pohon besar yang rindang.

Sambil bercerita apa yang dilihat, kemudian merencanakan perjalanan berikutnya.

( bersambung)