SUBUH DI LANGIT NURUL IMAN
SUBUH DI LANGIT NURUL IMAN
By Mimin Kusminar
tulisan ke 19
Adzan Subuh yang merdu berkumandang menggetarkan hati nurani yang sudah terbangun pukul 3.00 Dini hari dan sudah menuntaskan solat qiamullailnya.Kemudian membasahi seluruh tubuhnya dengan mandi dan Air wudlu.
Cipratan air nya terdengar membangunkan suara burung yang ada di dalam sangkar di samping kamar .Bercicit bercuit sambil bersautan menandakan sudah waktu subuh.
Di luar sudah banyak yang berjalan menuju masjid Nurul Iman untuk solat berjamaah subuh.Biasanya yang dibawa hanya sajadah tasbeh dan mukena yang sudah melekat di badan.
Subuh ini ingin membawa HP ada perasaan ingin membidik langit waktu subuh di masjid Nurul iman.Begitu sampai depan masjid kubidik awan di langit Nurul iman dari halaman dalam masdjid .
." Moto apa bu haji ? Tanya penjaga masjid .
" Eh ini mau moto langit subuh" jawabku sambil masuk ke dalam masjid setelah berdoa masuk masjid.kemudian menghamparkan sajadah di shaf belakang dengan masih berjarak dua lantai.
Setelah selesai solat subuh berjamaah , biasanya bersalaman , tetapi saat ini masih tidak diperkenankan .masih jaga jarak,masih bermasker karna masih ada covid walaupun di komplek aman tidak ada yang terinfeksi.
Setelah jamaah meninggalkan masjid , kubidikan kembali kamera ke langit sambil terus berlalu menuju rumah.Sesampainya di rumah dilihat foto dan di zoom , " masyaalloh kok aneh "! Kaget melihat langit ada dua mata.
" Pap coba sini , lihat" aku menghampiri my Husbond yang masih membaca Al Quran.
" Ada apa mam ? Aku mempetlihatkan HP yang ada foto langit " eh iya kaya mata ? Kok bisa?
" mama motonya kapan ?Suami bertanya sambil terus menatap hp.
" ya tadi dah solat " kujawab sambil menghidangkan nasi kuning untuk sarapan.
" iya aneh apa arti dari semua ini? "Yang jelas langit sudah mengisyaratkan kata istrinya.
" tingkah laku gerak gerik kita selalu diawasi oleh sang maha menatap sang maha melihat.
Dibawah langit Nurul Iman kami rindu , jarak sajadah bersatu kembali, dibawah langit nurul Iman kami rindu berjabatan dan berpelukan setiap bada solat, dibawah langit Nurul iman kami rindu tadarus bada subuh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar