'Tak percaya tapi nyata'
"Tak percaya tapi nyata"
By Mimin Kusminar
Tulisan ke 3
Tidak pernah disangka tidak pernah diduga Sang Maha Pencipta memberikan ujian dengan diawali di Wuhan yang ahirnya ke Indonesia terus ke Jawa Barat dimulai dari Depok terus menyebar se - Jawa Barat yang masuk juga ke Bandung dan Cimahi, dimana kota itu tempat tinggalku dan tempat bekerja. Tepat tanggal 16 Maret 2020 melalui pernyataan dengan bukti surat dari Dinas Pendidikan dari WA group.
yang isinya berdasarkan surat dari gubernur, dari walikota, yang ahirnya Disdik menanggapi untuk para karyawan atau pegawai Fungsional bekerja dari rumah dengan istilah WFH (work from home), mulai tgl 17 dan sd waktu yang ditentukan berikutnya.
Secara otomatis kami sebagai pengawas bina harus mengabarkan juga kepada binaan. Tetapi aku masih ragu dengan pernyataan itu yang keesokan harinya tgl 17 Maret dengan berseragam korpri pergi meluncur ke kantor. Setelah kuparkir sahabat setiaku my Ford kumelangkah menuju ruangan. Eiitt…tapi tak biasanya sebelum masuk diperiksa suhu, dan harus masuk ke ruang yang disediakan baru rupanya.
Dan ketika masuk pada ruang yang berplastik terasa semprotan disinfektan membasahi pada seluruh tubuhku, "gimana boleh masuk?" aku bertanya pada petugas yang memeriksaku, ditugaskan seorang satpam perempuan dan ia pun menjawab, "boleh bu suhunya 35, normal bu ": jawabnya.
Tapi aku tidak langsung masuk ke ruangan kerja, tapi belok ke ruang mushola yang biasa tempat berkumpul pagi rekan- rekan pengawas bersua pagi. "Aneh padahal ini baru jam 7 .15 .kok sudah sepi?" Hanya tinggal 3 orang dan langsung mengucap salam sambil pergi tanpa bersalaman seperti biasa saling berpelukan mengecup pipi dilengkapi dengan memakai masker.:"Maaf yah mulai sekarang salam dari jauh dan tidak bersentuhan" ungkapnya.
Terus terang hatiku terenyuh air mata mulai menetes ketika mengawali solat dhuha di hari ini kok terasa mencekam sedih, was-was heran :"kok begini yah ?" Hati ku bertanya
Usai solat dhuha aku menoleh ke sebelah kiriku yang baru mulai solat duha dan kutunggu sampai selesai karena dia salah satu sohibku.
Aku langsung memeluk dan mengucap salam sambil tak terasa air mata meleleh :" maafkan aku yah , sedih banget salam saja lah kita mah ,kan sudah wudlu:" ternyata sama, dia pun meleleh airmatanya dan mengungkapkan perasaan yang sama :" iya aku juga kaget percaya ga percaya" ungkapnya :"hayu ah ga boleh lama- lama :" sambil keluar meninggalkan mushola .
Tapi aku tetap masih bersimpuh memohon doa kesehatan dan keselamatan dari wabah yang diberikan sang maha pemberi ujian. Karena sudah ada jadwal untuk mengunjungi binaan yang kena musibah kebanjiran sekolahnya. Ternyata benar jalanan jadi sepi seketika semua orang memakai masker anak sekolah tidak terlihat di jalanan sekolah tutup , sepertinya semua orang ketakutan karena ada peryataan belajar jarak jauh dilaksanakan.
BELAJAR DARI RUMAH Apalagi ada pernyataan sekolah boleh tutup, boleh berhenti tapi pendidikan, belajar terus berlanjut tidak boleh berhenti. Hmmm….tak percaya tapi nyata harus kujalani.Keadaan seperti ini : "Ya Rob semoga kau angkat virus ini ,sehatkan kami selamatkan kami:
Luluskan dari semua ujian ini :.Agar suasana bisa dirasakan seperti biasa. "aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar