MIMIN YULISTIYOWATI

Guru IPA SMPN 3 Balung Jember Jawa Timur , masih belajar menulis, mohon kritik dan saran "MELOMPAT LEBIH TINGGI"...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jerami

Judul : Jerami

Berumah Satu atau Berumah Dua.

Menyusuri pematang sawah yang sedang rimbun oleh tumbuhan jagung yang sedang berbunga membuat kekaguman Sisi semakin bertambah.

Warna kecoklatan yang mirip rambut membuatnya terkagum.

“Kung, kata temanku rambut Sisi seperti rambut jagung,” serunya sambil terkekeh, “berarti bagus ya, Kung.” Sisi meminta persetujuan Kakek Ribi.

Kakek Ribi tersenyum geli, ‘masak iya rambutnya dibilang seperti rambut jagung bagus,’ pikir Kakek Ribi sambil tersenyum geli.

“Kok, Akung tersenyum gitu?” Sisi merasa heran dengan senyum Kakek Ribi, kemudian melanjutkan bicara, “rambut coklat, bagus lho Kung, seperti turis-turis itu.” Sisi mendekati Kakek Ribi untuk meminta persetujuan kembali bahwa rambut ‘jagungnya’ indah.

“Iya, cantik banget, “ Kakek Ribi membelai rambut Sisi yang berwarna kecoklatan, sama dengan dengan warna bola matanya.

“Sisi itu cantik. Mau rambutnya coklat atau hitam, pasti cantik. Apalagi kalau salatnya tidak pernah telat.” Sambung Kakek Ribi.

Kemudian mereka melanjutkan keliling sawah menyapa para pekerja yang sedang giat menyiangi rumput agar tumbuhan jagung dapat tumbuh dengan baik sehingga hasil panen melimpah.

“Sebentar lagi, sudah bisa dipanen, Pak Rais?” Kakek Ribi menyapa Pak Rais, pekerja yang sudah seperti saudara.

“Iya, tapi itu bunganya sudah bisa dipotong, tadi Pak Jono bilang mau beli,” sahut Pak Rais.

“Sampeyan urus saja,” ucap Kakek Ribi sambil berlalu.

Bunga jantan jagung biasa dipotong sebelum panen, pemotongan bunga jantan bertujuan agar bunga betina yang sudah tumbuh menjadi buah jagung dapat berkembang dengan baik. Bunga jantan biasa dibuat pakan ternak oleh para petani.

Sisi meminta Pak Rais memetikkan beberapa buah jagung sesuai pesanan Nenek Mua.

“Ini, Nduk.” Pak Rais memberikan beberapa buah jagung muda dan Sisi bergegas memasukkan ke kantong yang sudah dia siapkan dari rumah.

Nenek Mua tadi berpesan untuk diambilkan beberapa buah jagung muda untuk dibuat perkedel jagung, biasanya Sisi membantu mengupas bawang kalau Nenek Mua sedang memasak, atau memecah telur untuk dicampurkan pada jagung muda yang sudah diulek halus.

Sisi masih fokus dengan rambut jagung itu, rambut jagung yang lebih mirip dengan rambutnya.

“Ada apa lagi, Sisi?” Kakek Ribi masih terheran dengan sikap Sisi, “masih heran dengan bunga jagung yang seperti rambut Sisi?” goda Kakek Ribi.

Wajah Sisi memerah, “ah, Akung,” timpal Sisi sambil mencubit perut Kakek Ribi karena sedikit kesal digoda begitu.

“Ini lho, Kung. Tadi yang mau dipotong yang dibuat pakan ternak namanya bunga, tapi yang ada rambutnya kok namanya juga bunga?” Sisi terus mengamati bunga jagung berambut itu.

Kakek Ribi menggaruk kepalanya, beliau tidak tahu cara menjelaskan pada Sisi.

“Besok tanya pada gurumu di sekolah, Ya. Akung bingung,” jawab Kakek Ribi disambut tawa mereka berdua.

***

Wiwi dan Sisi bersiap masuk kelas setelah membeli kertas folio untuk mengerjakan tugas dari Bu Rahmi. Hari ini bu Rahmi memberikan pelajaran IPA.

“Bu Rahmi, kenapa jagung punya dua bunga dalam satu tumbuhan?” tanya Sisi saat teringat buah jagung yang dia temui saat di sawah kemarin.

“Masa sih?” Bu Rahmi berakting seolah heran agar Sisi mau menceritakan lebih detai yang dia tahu tentang tanaman jagung.

“Iya, Bu. Kemarin itu saat Sisi ke sawah bersama kakek, bunga jagung ada yang di atas dan ada yang tengah. Terus ada bagian yang mirip rambut.” Sisi menjelaskan panjang lebar, Bu Rahmi terlihat senang.

“Dan rambutnya mirip rambut Sisi,” sela Ifa menggoda, kemudian tertawa.

“Huzz, gak boleh begitu,” Bu Rahmi mengingatkan Ifa, “ayo masuk, ibu jelaskan di kelas saja.”

Semua siswa kembali ke tempat duduknya begitu melihat Bu Rahmi masuk kelas dan Bu Rahmi melanjutkan pelajaran lalu membahas yang ditanyakan Sisi saat di luar kelas tadi.

“Coba perhatikan, tadi teman kalian ada yang tanya.” Semua fokus ke pertanyaan Bu Rahmi, lalu beliau melanjutkan. “Apa benar dalam satu tumbuhan jagung terdapat dua bunga berbeda?”

Semua nampak berpikir keras, saling pandang satu sama lain dan tak menemukan jawaban, lalu Bu Rahmi tersenyum memperhatikan ekspresi semua siswanya.

“Yang pernah melihat tumbuhan jagung, pernah memperhatikan tidak?”

“Tidak,” jawab mereka serentak.

Bu Rahmi mencoba mencari alternatif jawaban melihat kebingungan siswanya, “kalau buah jagung tahu?”

“Tahu,” jawab mereka kompak.

“Iya, buah jagung ada rambutnya,” seru yang lain.

“Nah, yang jadi buah jagung dan ada rambutnya itu adalah bunga betina,” jawab Bu Rahmi.

“Berarti bunga yang atas itu bunga jantan, ya Bu?” Sisi penasaran.

“Benar sekali. Pada tumbuhan jagung bunga betina dan bunga jantan ada dalam satu tumbuhan, berarti mereka adalah tumbuhan berumah …?”

“Satu,” serempak mereka menjawab.

Bu Rahmi berjalan menghampiri Asri yang masih sibuk berbicara dengan Ani.

“Coba beri contoh yang lain, selain jagung?” sambung Bu Rahmi sambil memegang pundak Asri, tapi Aldo keburu menjawab.

“Bunga sepatu.” Aldo menjawab dengan lantang.

“Pinter, bunga sepatu berumah satu tetapi bunga sepatu termasuk bunga …?”

“Sempurna.” Jawab semua kompak.

“Alhamdulillah, semua makin pinter.”

MY, 160321

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita sekaligus ada mengajarkan ilmu pengetahuan. Keren. Terima kasih kunjungannya. Salam

03 Apr
Balas

Makasih sudah beekunjung

08 Apr



search

New Post