MIMIN YULISTIYOWATI

Guru IPA SMPN 3 Balung Jember Jawa Timur , masih belajar menulis, mohon kritik dan saran "MELOMPAT LEBIH TINGGI"...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jerami

Judul : Jerami

Ulang Tahun Pasha

“Ayo, segera kita mulai. Mari masuk!” Pak Ahmad meminta anak-anak untuk segera berlatih.

“Injit-injit semut, kalau sakit jangan dilepas …. “

Serempak mereka menyanyikan lagu Injit-injit Semut, mereka berlatih untuk persiapan lomba tapi masih juga terdengar fals dan itu membuat Pak Aris tertawa terpingkal hingga menghentikan permainan gitarnya.

“Ayo yang serius, ulangi lagi!” Pak Ahmad mengetok meja dengan pulpennya, meminta semua untuk konsentrasi kembali.

Semua menghentikan tawanya dan mengambil nafas untuk menghilangkan sisa tawa karena kesalahan bernyanyi tadi.

Mereka kembali bernyanyi, tapi suara aneh dari Aldo dan Wiwi membuat lagu yang harusnya indah menjadi aneh saat didengarkan.

“Aldo dan Wiwi ayo nyanyinya yang benar!” Pak Ahmad terlihat geregetan karena Aldo dan Wiwi selalu fals saat bernyanyi.

Aldo tersenyum geli, sedang Wiwi terlihat bersedih karena masih belum bagus bernyanyinya walau sudah berkali latihan.

Anak-anak yang lain tertawa geli melihat ekspresi Aldo dan Wiwi.

Pak Ahmad melanjutkan bicara, “Sisi dan Asri Latihan lagi gerakannya, masih kaku,” Pak Ahmad memberi penilaian lagi.

Kali ini semua terdiam menyadari kekeliruannya.

“Besok datang lagi ke sini, hari Minggu jam 6,” kemudian Pak Ahmad mengakhirinya dengan salam dan mereka pulang setelah mencium tangan Pak Ahmad.

Mereka bubar pulang ke rumah masing-masing dan Pak Ahmad kembali mengingatkan, “jangan lupa besok!”

Serempak mereka menjawab, “Iya, Pak. Insyaallah,” ucap mereka sambil berlalu.

****

Sudah menjelang magrib, tapi kakek Ribi belum juga pulang. Beberapa barang titipan Sisi belum lengkap. Sisi titip dibelikan buku dan alat tulis lainnya untuk hadiah ulang tahun Pasha.

Pasha adalah tetangga baru Sisi, dia juga anak baru di musala tempat mengaji. Pasha sudah kelas 7 dan ayah Pasha adalah guru di sebuah Mts di kota.

Pasha berulang tahun besok, undangan telah di terima Sisi dan kawan-kawannya.

“Si, jangan lupa datang ya.” Seru Pasha sambil bergegas pulang.

“Iyaa,” jawab Sisi

Sisi masih menunggu kakek Ribi datang, sementara nenek Mua sibuk menyiapkan kopi untuk kakek Ribi

“Mak, kok Kung lama, Ya?” rengeknya

“Mungkin Kung masih kulaan kain di toko Gamoy,” Nenek Mua mencoba menghibur.

“Assalamualaikum,” suara salam dari seseorang yang begitu dia kenal memecah kesunyian.

“waalaikum salam, Akung,” Sisi berlari mendekati kakek Ribi kemudian memeluknya.

“Ini buku sama pensilnya,” bisik kakek Ribi ke telinga Sisi.

“Makasih, Kung,” kakek Ribi mengangguk kemudian berlalu ke dapur menemui nenek Mua

Nenek Mua terlihat bahagia melihat suaminya datang, “kopinya sudah di meja,” seru nenek Mua sambil terus menyiapkan hidangan untuk makan malamnya.

***

Hari sudah pagi, setelah salat subuh Sisi bergegas mandi kemudian bersiap ke rumah Pasha.

Kado sudah dia siapkan di keranjang sepeda mini hijaunya, Sisi berangkat setelah pamit kepada nenek Mua

“Kok pagi sekali?” nenek Mua menegur Sisi karena terlihat tergesa.

“Kan jam 6, Mak. Ini sudah kurang 5 menit lagi,” jawab Sisi sambil mengintip sebentar jam tangan barunya.

Nenek Mua tersenyum melihat tingkah Sisi yang selalu berusaha tepat waktu.

Sepeda dia arahkan belok kiri menuju rumah Pasha, tapi rumah Pasha masih sepi. Tak seorang temanpun dia temui, hanya seorang perempuan seumuran bu Yuri sedang sibuk mengelap kaca.

“Eh, Sisi,” sapanya manis sambil bergegas menghampiri.

“Bude, Pasha ada?” Sisi membalas sapa ibu Pasha sambil meraih tangannya untuk dicium.

Sisi kembali ke sepedanya dan mengambil kadonya, lalu melangkah di belakang ibu Pasha memasuki rumah. Pasha menyambutnya dengan senyum ceria.

“Kok, masih baru mandi?” tegur Sisi melihat Pasha rambutnya masih basah awut awutan.

Pasha tersenyum lebar, “Kan masih nanti malam acara ulang tahunnya, Si,” Pasha mengingatkan kembali

“jam 6, Kan?” Sisi menengok jam mungilnya dengan setengah jengkel.

“Iya, nanti malam,” Pasha menjelaskan sambil terkekeh.

“Ya Allah, berarti yang jam 6 pagi latihan gerakan,” Sisi tersipu kemudian berlalu menuju rumah Pak Ahmad sambil tak lupa membawa kadonya kembali.

MY, 230321

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post