Ikat Pinggang Yang Hilang
Hari kesembilan, 23 Januari 2020
Hari ini adalah, puncak kegiatan kami, selama beberapa hari di Turki, lomba “Kebudayaan Negara”, diikuti 22 negara, Indonesia negara asal kami.
Kemarin kami sudah menyiapkan lomba hari ini, mulai dari gerakan tari, baju tari, aksesoris, dan alat-alat tari.
Lomba akan di mulai pukul 09.00 waktu Turki. setelah magrib kami pelatih, guru, mulai dari baju tari, make up, aksesoris. Saat kami memasangkan ikat pinggang anak-anak puteri.
“Kok kurang satu, kemana ya?, ucapku.”
“Coba cek lagi, ngak mungkin hilang, ucap Kak Nia.”
“Iya, cek lagi, kemarin sampai tadi pagi kita sudah hitung, ucap Kak Dewi.”
“Sini ku bantu cari, ucap Kak Yuni.”
Kami berempat, cari-cari tidak ketemu, padahal waktu kurang 2 jam lagi. Penginapan kita jauh dari lokasi lomba. Kami mencoba menutupi kepanikkan ini dari anak-anak.
“Benar ngak ketemu, ucap kak Nia.”
“Iya,nih, ucap Kak Yuni.”
“Gini deh, biar Nuni ke penginapan ambil ikat pinggang lagi, mudah-mudahan keburu ya, ucap Kak Dewi.”
“Minta tolong antar Mr. Ahmet aja,ucap Kak Dewi lagi.”
Berangkatlah Nuni, di antar Mr. Ahmet menuju penginapan, jalan menuju ke sana berliku, terletak di puncak gunung. Dengan cepat mobil yang dikendarai Mr. Ahmet melaju. Diamku saat itu, bingung apakah akan terkejar waktu ini.
Mr. Ahmet mengerti panikku saat itu. Di buka pembicaraan dengan pertanyaan-pertanyaannya,
“Nuni, berapa umurmu?, ucapnya.”
“35 tahun Mr. Ahmet, kataku.”
“Wow, sama denganku, ucap Mr. Ahmet.”
Tiba-tiba telepon genggamku, berdering.
“Hallo, ucapku.”
“Nuni balik lagi ke sini, ucap Kak Nia.”
“Ikat pinggangnya gimana, ucap Nuni.”
“Sudah ada, ucap Kak Nia.”
“Alhamdulillah, ucapku.”
Ku sampaikan kabar ini ke Mr. Ahmet.
“Mr. kita kembali ke lokasi lomba, ucapku.”
“Kenapa kita belum ambil ikat pinggangnya, ucap Mr. Ahmet.”
“Sudah ketemu, ucapku . . . dengan wajah gembira.”
“Ok, ucapnya.”
Kami putar balik, dengan kecepatan tinggi Mr. Ahmet mengendarai mobilnya, berharap cepat sampai.
Saat sampai, ku langkahkan kakiku dengan cepat, sedikit berlari karena ingin membantu, dan ingin tahu cerita ikat pinggang yang ketemu.
“Kak, ikat pinggangnya ketemu di mana, ucap Nuni.”
“Belum ketemu, ucap Kak Nia berbisik.”
“Trus gimana, ku lihat anak-anak sudah pakai semuanya, bisikku juga.”
“Kita sambung-sambung biar semua pakai, ucap Kak Nia.”
“Oooh, kereen banget Kak, ucapku.”
“Kalau tadi nunggu ikat pinggangnya, ngak akan keburu, ucap Kak Nia.”
Waktu terus berjalan, kami berkumpul, memastikan kesiapan hampir seratus persen. Kakak-kakak pelatih, memberikan motivasi, wejangan-wejangan lainnya.
Satu jam lagi, lomba akan di mulai. Panggung besar, megah menyambut kami, yang penuh sesak penonton. Panitia meminta kami siap di belakang panggung, kami dapat nomer urut ke tiga.
Ikat pinggang yang hilang sementara kami lupakan, fokus ke tujuan utama. Lomba ini akan kami pertarungkan demi membawa harum nama Bangsa Indonesia, dan Sekolah kami SDI Al Ikhlas Cipete.
Tak ada proses, usaha, pengorbanan, dan doa yang sia-sia bila mau perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Alhamdulillah setelah seluruh peserta lomba dari negara-negara lain, tibalah waktunya juri mengumumkan pemenang “Festival International Turkey 2011”.
Pemenang juara 1 dari negara Indonesia, saat mendengar itu kami semua kaget, terharu, dan seperti mimpi, kami semua naik ke panggung megah dan bergengsi dengan menesteskan air mata bahagia, terima kasih ya Allah . . .
Juara ke 2 diraih dari negara India, juara ke 3 diraih dari negara Ukraina. Kedua negara ini bukanlah peserta yang mudah kita kalahkan, kedua negara ini sangat bagus saat tampil, dan memiliki disiplin tinggi dalam melatih.
Atas izin Allah, proses, usaha, pengorbanan, dan doa yang sia-sia bila mau perjuangkan dengan sungguh-sungguh. “Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar