Kenangan Terindah TNGP 2019
Hari kedua mengikuti Sagusabu DKI8 kami diinfokan oleh panitia akan diadakan kegiatanTemu Nasional Guru Penulis (TNGP 2019). Saat mendengar tidak terlalu respon karena baru ikut kegiatan ini, tak terfikir untuk ikut acara guru penulis, belum pernah menulis resmi, apalagi membuat buku.
Setelah acara Sagusabu DKI8, para peserta dapat tantangan membuat satu buku dalam waktu 30 hari, saat itu kumasih belum terfikir akan membuat satu buku, mana mungkin. Teman yang sudah membuat buku beberapa kali menawariku untuk ikut.
“Ikut aja, biar ada pengalamanan, ucap Bu Yunita.”
“Tapi saya belum membuat buku, sahutku.”
“Tidak apa-apa, ikut aja, ucap bu Yunita.”
Setelah itu akupun masih belum tertarik, karena Sabtu dan Minggu waktu liburku bersama anakku. Saya masuk ke dalam group Sagusabu DKI8 untuk mengawal kami dalam pembuatan buku pertama bersama teman-teman guru penulis lainnya.
Waktu terus berjalan, cerita yang kutulis awalnya ingin membuat buku tentang ibu, saat itu aku mendengar peserta Sagusabu DKI8 yang akan ikut kegiatan TNGP 2019 akan didahulukan untuk dibuatkan cover dan sinopsisnya, agar saat acara nanti sudah bisa membawa cover buku yang sudah dibingkai. Membuatku semangat menulis dan menulis menjadi satu buku.
Lalu WA Bu Yuli menanyakan pendaftaran TNGP 2019, setelah mendaftar, kulanjutkan menulis ceritaku berubah bukan cerita Ibu, melainkan tentang kisah-kisah kehidupan manusia anak manusia, “Lembaran-lembaran Kisah” yang menjadi judul buku pertamaku saat ini dalam tahap proses edit.
Alhamdulillah dua minggu setelah kegiatan Sagusabu DKI8 saya sudah bisa menyerahkan judul, sinopsis, out line, kata pengantar, profil penulis, dan naskah ke [email protected], dalam satu folder terdiri file-file terpisah, kupikir seperti pengalaman saat saya menyerahkan skripsi, dan tesis. Ternyata bukan seperti itu melainkan satu file yang didalamnya terdiri dari judul, sinopsis, out line, kata pengantar, naskah, profil penulis.
Beberapa kali kukirim naskahku yang membuat editor bukuku, Ibu Istiqomah kewalahan, dan sempat beberapa kali ceramah bermakna di group Sagusabu DKI8, mudah-mudahan Bu Istiqomah tidak banyak minum obat sakit kepala hehehe.
Digroup TNGP 2019 peserta sangat bersemangat, antusias, membayangkan kegiatan ini yang akan diadakan di tanggal 30 November dan 1 Desember 2019. Para peserta ada yang dari Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, Padang, Medan, Tulungagung, Pati, Semarang, Banjar, Bandung, Bogor, Sukabumi, Tanah Datar, Madura, surabaya, Riau, Jambi, dan daerah lainnya.
Akupun demikian membayangkan bertemu dengan guru-guru penulis hebat senusantara. di rundown acara akan dihadiri oleh Bapak Menteri Pendidikan Bapak Nadiem Al Makarin dan Gubernur DKI Bapak Anis Baswedan (dalam konfirmasi), bisa jadi hadir atau berhalangan fikirku saat itu.
Menunggu revisi pembuatan sinopsis dan cover membuatku deg degkan, galau, kepikiran hasilnya seperti apa. Alhamdulillah di tanggal 23 November bu Istiqomah mengirimkan sinopsis dan covernya di group, woww imazing, terima kasih Bu.
Fotoku bersama Bu Isti editor bukuku.
Pagi ini, tanggal 30 November pukul empat pagi kubangun seperti biasa, yang spesial hari ini aku akan ikut kegiatan TNGP 2019, pertama kali kuikut acara ini. Dresscode hari ini memakai baju rapih dan sopan, atau sesuai baju ciri khas masin-masing daerah. Kugunakan baju lombok, rok batik, terlihat serasi.
Kupanaskan motor kendaraan roda duaku, persiapan berangkat ke stasiun MRT Cipete. Bismillah pukul lima lewat lima puluh nyalakan mesin motorku, kunikmati perjalanan menuju kegiatan TNGP 2019. Sampailah di stasiun MRT Cipete Pukul tujuh kurang lima belas menit, kubeli ticket jurusan stasiun MRT Bundaran HI, menunggu beberapa saat sendirian dan sudah kududuk di dalam MRT.
Pukul delapan kurang kurang sampailah di stasiun MRT Bundaran HI, kunaiki satu persatu tangga keluar stasiun, kupesan Grab Car salah satu sponsor acara kegiatan TNGP 2019. Lokasi jemput di Duta Besar Jepang, menuju Balai Kota Jakarta tempat acara kami. beberapa menit menunggu tak kunjung datang, tiba-tiba kulihat beberapa ibu yang baru keluar dari stasiun MRT Bundaran HI, ternyata mereka adalah orangtua murid sekolahku.
Kudekati dan sapa, ternyata mereka memiliki tujuan yang sama “Balai Kota Jakarta”, mereka ingin melihat anak-anaknya tampil mengisi acara di acara TNGP 2019, masyaallah. Karena pesanan Grab Carku sudah beberapa menit lagi sampai kutawarkan orangtua muridku bareng bersamaku.
Anak-anak yang akan tampil adalah siswi SDI Al Ikhlas yang ikut ekskul Tari Ratoeh, mereka pilihan. Sampai di balai kota, ternyata anak-anak tari sudah sampai menggunakan pakaian tari ratoeh, cantik dengan tampilan baju daerah serta polesan make up, mereka sedang latihan menari, mengisi waktu sebelum tampil.
Kumasuki gedung balai kota, ternyata sudah penuh peserta, peserta yang datang dari daerah,mengenakan baju khas masing-masing daerah. Acara pembukaan dimulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari CEO Mediaguru kita Bapak Muhammad Ihsan, Sambutan dari Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Bapak Catur Kaswanto, penampilan Tari Ratoeh dari SDI Al Ikhlas Cipete,pengharrgan dua tokoh Bu Yully dan Bunda mendapat hadiah umroh, alhamdulillah dan acara lainnya.
Meja bazar diisi bermacam-macam, dari bazar buku, bazar kain-kain daerah, makanan daerah, hingga souvenir media guru. Senangnya menjadi anggota mediaguru, dan dapat mengikuti acara TNGP 2019. Acara ini mempertemukanku orang-orang hebat, para editor, guru-guru penulis, mediaguru.
Banyak hal yang kudapat dari teman-teman guru penulis senusantara, semangatnya, pengorbanannya, kesuksesannya, dan lainnya. Moment ini kuabadikan melalui WA, FB, dan IG.
Hari pertama TNGP selesai, kupulang sendiri menggunakan tranportasi Grab Car sponsor acara TNGP 2019 menuju stasiun MRT Bundaran HI, pukul empat lewat sepuluh menit kusudah duduk manis dibangku MRT, sudah penuh penumpang MRT ini tak kunjung laju, membuatku sedikit resah.
Beberapa menit kemudian mataku tertuju pada salah satu pintu masuk MRT, kulihat sosok yang tak asing memasuki pintu MRT, memakai kemeja putih, berkacamata, dengan senyuman diwajahnya. Sering kumendengar, dan melihat keberhasilan beliau di media sosial, koran-koran, dan televisi, keberhasilan beliau memimpin Ibu Kota Indonesia DKI Jakarta, beliau adalah Bapak Anis Baswedan.
Seperti mimpi disore hari kumelihat Bapak Anis Baswedandi MRT, satu gerbong walau hanya dari kejauhan, langsung tanpa pikir panjang kurekam, dan kufoto beliau. Kupasang status di WA, FB dan Ig hasil rekaman, dan fotoku. Setelah beberapa menit kuberanikan diri mendekati Beliau, Bapak Anis Baswedan.
“Bapak boleh foto dengan bapak, ucapku.” Saat itu aku sendiri, hand phoneku sudah siap, mataku melihat sekitar minta bantuan mengambil fotoku dengan Bapak Anis Baswedan. Tiba-tiba tangan Bapak Anis meraih hand phone ditanganku seakan tahu isi hatiku saat itu, yang sedang kebingungan.
Beliau selfie denganku, saat itu tidak karuan, senang, haru, dan berdebar jantungku, jalanpun terasa melayang. Terima kasih Pak Anis, sosok ramah, yang selalu menebarkan senyum.
Fotoku bersama Bapak Anis Baswedan
Minggu tanggal 1 Desember 2019, hari kedua acara TNGP 2019, kusiapkan diri untuk berangkat lebih pagi karena acara lebih awal. Titik kumpul kami di stasiun MRT Lebak Bulus. Kuajak anak ikut menemaniku, kuparkirkan kendaraan roda duaku diparkiran MRT Lebak Bulus. Setelah itu beli tiket MRT untuk anakku.
Kulihat sudah banyak peserta lain sudah datang, pukul tujuh lewat panitia membagikan kartu MRT, snack, minum kepada kami. Lalu kami berkumpul dekat pintu masuk MRT, kami masuk satu persatu menempelkan kartu masuk.
Senangnya bukan main, kami masuk ke gerbong MRT bersama teman-teman penulis berjumlah lima ratus lebih peserta TNGP 2019, ada yang duduk, berdiri, suasana sangat ramai. Hampir semua peserta baru merasakan naik MRT di Jakarta, karena hampir semua peserta berasal dari daerah.
Pukul delapan sampailah kami di stasiun MRT Senayan. Kami menuju ke gedung Kemendikbud Jakarta, berjalan sambil berselfie ria dengan pemandangan kota Jakarta, yang dipenuhi gedung-gedung tinggi.
Pukul delapan lewat tiga puluh kami menuju gedung F lantai enam, bergantian masuk ke lift menuju ruang pertemuan hari kedua di TNGP 2019. Acara dimulai, pembukaan, penghargaan para editor,penghargaan bagi penulis yang tembus angka penjualan buku mulai dari seribu buku, penggerak literasi, berbagi ilmu penulis trik and tip dalam promosi buku, dan sampai dipenghujung acara penutupan.
Ada rasa yang hilang saat perpisahan ini, karena banyak peserta yang belum aku kenal secara tatap muka, semoga jauh di.mata tapi dekat di hati, dan tali persaudaraan ini terus berlanjut sampai kapanpun . . . aamiin YRA. Terima kasih Ya Allah, terima kasih Mediaguru, terima kasih para editor, terima kasih panitia TNGP 2019, terima kasih teman-teman penulis untuk hari ini.
Profil Penulis
Mindi Ana, anak keempat dari lima bersaudara, dari pasangan Mintarno (Almarhum) dan Sukirah. Penulis adalah ibu dari seorang anak perempuan, yang sudah berusia tujuh belas tahun, saat ini duduk di kelas XII SMK swasta.
Saat ini, penulis menjadi guru di SDI Al Ikhlas Cipete, Jakarta Selatan. Dan menjadi koordinator beberapa ekskul hingga memperoleh prestasi yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia.
Tantangan Menulis Buku Antologi TNGP 2019 ini dimulai dari tanggal 2 Desember sampai 10 Desember 2019, membuatku tertantang untuk menulis dan terus menulis.
Alhamdulillah, dalam waktu beberapa jam cerita pengalamanku mengikuti kegiatan TNGP 2019 dapat kuselesaikan.Pengalaman terindah TNGP 2019 yang tak akan kulupakan, bertemu dengan orang-orang hebat, guru-guru penulis yang sangat menginspirasi.
Penulis dapat dihubungi melalui email [email protected], ig:mindi.anaa, FB:Mindi Ana

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar