Minerpa

Lahir dan dibesarkan di sebuah kampung pinggir danau Singkarak Solok Sumbar. Sejak SD suka menulis sampai SMA.Kuliah di IKIP Padang S1 Pendidikan Dunia Usaha. S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Baksonya kok Lonjong ? (Tagur ke 81)

Baksonya kok Lonjong ? (Tagur ke 81)

Pagi itu hujan turun membuat udara terasa dingin. Mentari pun terlihat enggan bersinar karena tertutup awan kelabu. Hari yang 14 bulan zulhijjah, suasana berkurban masih terasa dengan lantunan suara takbir sehabis sholat fardu di masjid dan mushalla. Gara gara menonton youtube cara membuat bakso si bungsuku minta dibuatkan juga seperti yang terlihat di gawai yang baru saja kubuka.

Kubuka kulkas ternyata daging kurban masih banyak untuk ku olah membuat bakso. Selesai mengiris tipis daging untuk dendeng kering lalu kuberi bumbu dan dijemur. Menggunakan tali menjuntai di teras karena takut si meong nanti menyantapnya. Tahap kedua kubuka kembali youtube cara dan bahan membuat bakso. Lima tahun lalu aku pernah membuat bakso tapi rasanya kurang pas dan sedikit lengket.

Daging diiris tipis tipis sebelum meblendernya agar mesin blender tak cepat rusak. Bawang putih dan bawang merah diiris iris kemudian digoreng sampai harum dan berwarna coklat. Selesai memblender daging dengan sedikit batu es lalu masukkan irisan bawang goreng tadi tambah putih telur bender lagi sampai halus. Kemudian keluarkan dari blender salin kedalam sebuah panci lalu taburi garam halus, merica halus, sedikit tepung soda, sebungkus tepung agar agar, sedikit kaldu sapi, dan tepung tapioka. Rebus air sampai mendidih , kemudian diamkan dan buatlah adonan tadi bulat seperti bola pimpong. Karena aku ingin cepat bulatannya tak seperti bakso yang dijual orang. Ku bikin saja bulatan seadanya karena waktu magrib semakin dekat. Lalu di masukan kedalam air panas tadi, dan direbus lagi dengan api kecil sampai mengapung.

Setelah mengapung ditiriskan dan dimasukkan ke dalam air dingin dari kulkas agar tak lengket satu dengan lainnya. Karena masih ada kuah sup maka lansung di masukkan ke dalam mangkok dan ditaburi bawang goreng, beri kecap manis dan sambal. Ku panggillah si mufid dan hasbi untuk mencicipinya, ternyata si mufid heran dan bertanya kok baksoku lonjong lonjong ? Lalu kujawab coba rasanya dulu, soal bentuk tak masalah nanti juga akan hancur dalam mulut baru di telan. Boleh juga bakso buatan mama kata Mufid memuji. Akutersenyum lelahku telah terobati dengan bentuk bakso yang lonjong tapi rasanya lumayanlah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rasanya tidak penting yang penting ada bakso untuk di makan hehe . Tetap semangat Bu.

05 Aug
Balas

Hehe ya pak..makasih pak.muslih telah mampir

05 Aug

Trimakasih admin

04 Aug
Balas

betul yang penting rasanya ya bu....terimakasih tipsnya

04 Aug
Balas

Trimaksih bunda mariani telah mampir..boleh dicoba bu..lembut

04 Aug

Mantap bu bakso nya... Jd ngiler...

05 Aug
Balas

Haha..mari bu iciip icip

05 Aug



search

New Post