Dulu 7..kini berenam tagur ke 10
Lain dulu lain sekarang...Lebaran kali ini memang sungguh sungguh menguji kesabaran hati.Setiap berhari raya akan kami abadikan dengan foto bersama.Karena momen untuk berfoto bersama itu memang jarang kami abadikan dalam sebuah foto.Maklumlah aku dan suami sibuk bekerja ke sekolah dan anak anak pun sibuk menuntut ilmu.Kalau lebaran sebelumnya 7 sekarang hanya berenam.
Seminggu sebelum berlebaran..aku dapat khabar dari ibuku bahwa sepupuku yang suaminya bekerja di KPPN Padang sidempuan tidak dapat pulang mudik.Sepupuku itu seorang dokter yang dinas di RSU padang panjang yang sekarang lagi ditutup operasinya karena ada beberapa tenaga medisnya yang positif covid 19. Beliau memiliki 3 orang putri. Sedikit hatiku berkaca pada keteguhan hati sepupuku itu yang sabar dan kuat menahan rindu berlebaran kali ini tanpa suami disampingnya.
Pada malam takbiran aku menelpon putra keduaku yang sekarang terpaksa berlebaran di medan sendirian jauh dari keluarga. Sebenarnya putraku inj sudah pulang pada awal PSSB sebelum bulan puasa.Tapi karena kekerasan hatinya merasa bosan dan ingin kerja,maka dia balik lagi ke Medan.Sampai di Medan aku segera mengirim pesan untuk tidak mengizinkannya bekerja dalam studio seperti yang sudah diutarakannya padaku sebelumnya.Akhirnya dia.memang tidak jadi bekerja.Sekarang putraku sudah selesai ujian semester secara daring dan tidak ada lagi kegiatan perkuliahan daring.
Hampir setiap hari aku selalu memantau putraku itu, sedang apa dan sedang dimana. Setiap menelpon selalu kuiringi pesan untuk jaga kesehatan jangan keluar dari tempat kos dan kalau terpaksa keluar selalu pakai masker. Berlinangan air mataku saat menanyakan dengan apa dia berbuka yang dijawabnya dengan mie campur nasi.Katanya malas keluar rumah dan akhirnya dengan mie instan saja sebagai sambalnya untuk berbuka.
Ah, sudahlah kata suamiku jangan ditangisi lagi.Kan dia sendiri yang pingin balik ke Medan,Biar dia rasakan bagaimana sulit dan susahnya berpuasa jauh dari orang tua.Kita sudah menahannya dulu sebelum balik lagi, untuk kuliah daring saja dari rumah dan berpuasa bersama di kampung. Suamiku bilang biarlah waktu saja yang mengajarnya untuk lebih kuat dan dewasa menghadapi tantangan hidup.yang penting uang untuk kebutuhannya selalu kita transfer.
Hanya doa yang bisa kusampaikan di setiap sholatku ,smoga Allah selalu menjaga dan melindungi anak anakku dimanapun berada.Semoga Allah selalu mendekatkan anak anakku dengan orang orang baik, dan menjauhinya dari orang orang jahat.Di lebaran kali ini baru dia jauh dariku...Semoga anakku juga diberi kesabaran dan kelapangan hati untuk menghadapi tantangan hidup yang semakin sulit di tengah pandemi covid 19 .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar dan berdoa ya, Bu
Trimakasih bun....suportnya dan kunjungannya
Trimakasih admin yang baik..moga sehat selalu..aamiin