Emak begitu bersemangat olah raga pagi dengan berjalan kaki sepanjang komplek perumahan tempat tinggal Bu Putri anak  keempatnya. Biasanya Emak sering mengeluh kakinya sakit di persendian antara lutut dan pergelangan kakinya. Tapi sejak dirinya sudah termasuk calon Jemaah haji yang berangkat tahun ini tiba tiba keluhan Emak tidak pernah terdengar lagi. Gula darah dan tensi Emak setelah lima bulan ini juga telah normal.

Pagi itu Emak telah bersiap siap untuk mengikuti manasik haji, sekaligus cek kesehatan dan suntik meningitis. Emak senang hasil cek kesehatannya semuanya dinyatakan normal. Tidak hanya semangat dan kesehatan Emak  yang meningkat, tetapi selera makannya juga ikut bertambah karena Emak begitu senang dan bersyukur tahun ini cita cita dan niat nya  berhaji telah hampir tercapai. Walaupun baru 2 tahun yang lalu Emak juga telah pergi umrah ke tanah suci, tetapi untuk berhaji sudah 15 tahun Emak menunggu kesempatan karena pembatasan kuota Haji.  Setelah pandemic  virus corona melanda dunia, membuat semuanya kacau . Pemerintah Arab Saudi menunda dan melarang menerima jamaah haji ke tanah suci.

Siang itu Emak menerima surat dari kantor Kementerian Agama yang isinya pembatalan keberangkatan calon jamaah Haji Indonesia ke tanah suci yang direncanakan berangkat pada awal bulan Juli tahun ini . Hati Emak sedih dan kecewa, selera makan Emak pun ikut hilang seketika. Seharian Emak menangis dan mengadukan nasibnya pada anak anaknya yang jauh  dirantau orang, membuat Bu Putri cemas takut nanti Emak sakit lagi. Walaupun semua anak menghibur, Emak masih tetap tidak mau makan sampai esok paginya. Namun setelah senja datang Emak minta di belikan bakso. Bu Putri  membawa Emak ke warung bakso, setelah bakso terhidang  terlihat sekali Emak menikmati makan bakso dengan lahapnya, sambil berkata lirih Emak bilang " Saya tak boleh sakit gara gara tak jadi pergi haji tahun ini”. Bu Putri bersyukur akhirnya Emak tidak larut lagi dalam kesedihan hatinya.