Pagi yang cerah, sehabis sholat subuh udara terasa dingin membaluti  badan, seiring muncul sang surya dengan cemerlangnya menyapu langit biru. Aktivitas pagi seperti biasanya kumulai dengan mencuci piring, lanjut menyiram bunga di teras . Tak lupa kubikinkan kopi kesukaan  uda  suamiku dengan penuh rasa sayang dan cinta. Tara kopi segar tujuh elemen telah terhidang 2 cangkir diatas meja teras rumah.

Sambil menikmati udara segar pagi dengan sinar mentari yang cemerlang uda menghirup kopinya sambil bertanya ,” kok ndak ke pasar bun?”. Tidak jawabku pendek sambil kedalam mengambil gawaiku yang tersimpan di kamar. Aku ingat sore kemaren sempat telat mengirim absen online gara gara gawaiku minta di clean, tak kuhiraukan yang akhirnya membuat WA ku hang. Namun akhirnya selesai juga setelah kuikuti permintaaanya dengan membersihkan aplikasi  dan sampah di gawai tak berguna lagi.

Bergegas kupencet tombol seperti kepala peniti itu di WAG , dan Alhamdulillah hati lega. Gawaiku tak berulah  lagi sehingga aku yang paling dulu mengambil absen online dalam grup kantorku. “ Bun, ngapa tadi buru buru ke dalam?” tanya suami. Belum sempat menjawab pertanyaan suami gawaiku bergetar pesan masuk, lalu kubaca , bu., sekarang kan minggu , kok absen juga? , pesan rekanku. Hhaha dengan tersenyum aku melirik suami “tadi bunda mau ngambil absen online”, jawab ku tertawa lebar.

Saniang baka Solok, 8 Juni 2020