SALAH BERZIARAH tagur ke 19 ( pentigraf 4 )
Sinar mentari senja sudah dekat ke paraduannya, udara dingin pun telah terasa menjalar ke kulit. Begitu turun dari ojek Upik lansung bergegas menyusuri jalan kecil menuju makam emak yang jaraknya sekitar 500 meter dari jalan . Upik tersedak menahan tangis untuk menumpahkan isi hatinya pada emak yang sudah 3 tahun meninggalkannya.Komplek pemakaman itu lengang ,seakan meyuarakan hati upik yang sudah lama tidak berziarah ke makam emak.
“Assalamualaikum mak, Upik datang mak, maafkan Upik yang jarang datang menziarahi makam mak”, sambil menyiangi rumput liar yang tumbuh di makam itu Upik terus berdoa. Terbayang oleh Upik kasih sayang emak yang selalu berkorban untuk upik sampai Upik besar dan menikah dengan uda Buyung. Upik belum sempat membalas jasa emak tapi emak sudah pergi meninggalkan Upik. Bunga kamboja berguguran jatuh diatas tangan upik yang tengah asyik mencabut rerumputan di makam emak.
Tiba tiba Upik mendengar langkah kaki mendekat tepat dibelakangnya, Upik berpikir itu mungkin uda Buyung yang datang menyusulnya, tapi kenapa uda buyung tidak lansung menyapanya, Upik gugup mulai merasa ketakutan karena hari sudah mulai gelap . ” Maaf dek, hari sudah senja dan gelap mengapa adek masih duduk dimakam ibu kami ?“, terdengar suara berat seorang lelaki di belakang Upik. Upik memutar badan memandang kearah datangnya suara. Tepat dihadapan Upik berdiri seorang lelaki yang kedua kakinya tinggal dari paha keatas . Lelaki itu berdiri dengan bertopang pada dua buah tongkat. Upik semakin ketakutan dan berlari secepat mungkin tanpa menghiraukan kata kata dari lelaki itu. “ Dek, terimakasih ya sudah membersihkan makam ibu kami, maaf saya sudah mengejutkanmu”, teriak lelaki itu dari kejauhan . Upik takut juga sedih ternyata makam tadi bukan makam emak.
Saniang Baka Solok, 2 juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ceritanya buk
Makasih na.sdh berkunjung
Trimakasih admin yg baik semoga sehat selalu..
Mantap, uni...
Trimakasih ira..
Trimakasih ira..
Duuuh minerpa.... Kasihan juga upik sampai tak mengenali makam emaknya..Semoga tidak terulang lagi kisah upik ni ya epa....
Yo uni...upik lah lupo mancalik namo makam amaknyo..hari alah sanjo mungkin uni..hehe
Duuuh minerpa.... Kasihan juga upik sampai tak mengenali makam emaknya..Semoga tidak terulang lagi kisah upik ni ya epa....