ARUMI GADIS PENAKLUK (15)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-290
Jumat, 13 November 2020
Arumi bangun lebih awal. Dia berencana menuju Puskesmas yang lokasinya berada di kecamatan. Butuh waktu 1 jam perjalanan untuk sampai di sana dengan menggunakan sepeda dinasnya. Arumi sudah mempersiapkan administrasi yang diperlukan sebagai laporan kinerjanya selama 1 bulan. Selain itu, dia juga secara rutin mengambil gaji di Puskesmas sebagai bidan desa di Polindes. Meski penghasilannya tak seberapa, tapi dia sangat bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Tak lupa dia selalu menyisihkan sebagian gajinya untuk ditabung di celengan meski dalam jumlah kecil.
Setelah Arumi menutup Polindesnya, dia mulai mengayuh sepeda kumbangnya dan menikmati segarnya udara pagi. Tahun 1989 udara di desa itu sungguh sangat bersih dan bebas dari polusi udara. Untuk itu dia hirup udara segar dan menikmati setiap ayunan sepedanya dengan senyum dan bernyanyi ringan agar perjalanan tak terasa melelahkan.
Pukul sembilan pagi, Arumi tiba di Puskemas yang tak jauh dari kantor kecamatan. Diparkirnya sepeda kumbang itu di halaman Puskesmas yang tamannya lumayan asri karena banyak ditanami TOGA atau tanaman obat keluarga. Terlihat ada pohon kumis kucing, serai, jahe sampai jeruk purut semua ada di situ. Arumi kagum dengan tanaman itu yang terlihat tumbuh subur memenuhi area taman.
Lalu Arumi masuk ke Puskesmas itu untuk menyerahkan laporan sekaligus mengambil gajinya. Dia sudah hafal betul suasana didalamnya karena sebulan sekali dia datang berkunjung. Sambil menenteng map berisi berkas laporan, Arumi bergegas menuju ruang dokter yang berada persis depan taman TOGA.
Setelah mengetuk pintu dan mengucapkan salam serta dipersilakan masuk, Arumi sejenak terpana. Dia melihat di kursi ruangan itu ada seorang pria tampan berkulit bersih dan berjas putih sedang duduk sambil membuka tumpukan berkas yang ada di atas meja.
“Emhh….selamat pagi dokter, “ sapanya pada pria itu.
“Ya, selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu ?” ucap dokter muda itu.
Emhhh…ini….ehh, saya mau menyampaikan laporan bulanan dari Polindes tempat saya bertugas, “ kata Arumi sedikit gugup. Lalu menyerahkan map hijau yang berisi laporan.
“Oh ya, coba saya lihat, “ kata dokter sambil membuka-buka berkas.
Arumi duduk di hadapannya dengan perasaan tak menentu. Dia beberapa kali menggeser dan mengubah posisi duduknya. Kadang dia menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan kegalauan hatinya saat ini.
“Saya lihat ini sudah baik, nampak ada kenaikan grafik balita yang sehat,” sahut dokter sambil memandang terus tulisan yang ada didalam map itu.
Namun, lain halnya dengan Arumi yang kian bergejolak hatinya melihat ketampanan sang dokter muda. Dadanya semakin bergemuruh manakala dia menerima kembali laporan yang tadi diberikannya. Dipegangnya map warna hijau itu dengan tangan sedikit gemetar.
“Emhhh….terima kasih dok,” sahutnya
“Oh ya, sama-sama. Maaf namamu siapa, saya kok sampai lupa,” ucap dokter itu sambil tersenyum dan mengulurkan tangan ketika Arumi hendak pamit.
“Arumi, “ jawabnya singkat.
“Saya dokter Alfian, baru seminggu tugas di sini. Dokter Mirna yang dulu bertugas, mutasi ke daerah lain, “ ucapnya dengan tersenyum.
Arumi terpana mendengar penuturannya. Tangannya bagai disengat listrik ribuan watt, ketika dia menerima uluran tangan sang dokter muda itu. Perasaannya tak karuan. Dadanya bergemuruh menahan deburan ombak yang kian menggelora di hatinya.
Wajah Arumi yang manis terlihat merah merona setelah acara perkenalan itu. Bergegas dia izin pamit hendak menuju halaman dan mengambil sepedanya. Dikayuhnya sepeda dengan penuh semangat. Namun, tiba-tiba dia berhenti sejenak setelah mengayuh beberapa meter. Dia baru ingat ternyata gajinya belum diambil di ruang Tata Usaha.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Arumi grogi yaa bund. Sukses selalu bund.
Ya bu Asih, terima kasih
Waduh, sampai lupa ambil gaji. Sukses selalu
Betul bu Vivi, terima kasih sdh berkunjung