Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
ARUMI GADIS PENAKLUK (20)

ARUMI GADIS PENAKLUK (20)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-295

Rabu , 18 November 2020

Arumi memandang nanar langit-langit kamar. Hatinya hancur tak terkira, manakala sang pujaan hati akan bersanding di pelaminan. Meski Arumi tak pernah mengungkapkan isi hatinya pada dokter Alfian, dia merasa ada getar lain yang mengisi relung kalbunya. Beginilah rasanya cinta yang bertepuk sebelah tangan, sakitnya tuhhh di sini.

Di tengah pendar cahaya lampu kamar yang temaram, Arumi berdiam. Kini dia mulai menyadari setelah mengingat ada hati yang menunggunya di pelabuhan cinta lain. Dia menyesal dan merasa bersalah karena telah menyia-nyiakan hati seseorang yang selama ini dengan sabar menunggunya. Arumi merasakan betapa terlukanya hati yang terabaikan. Sama halnya dengan dirinya yang jatuh cinta pada dokter muda ternyata bertepuk sebelah tangan. Arumi jadi teringat perjuangan Faizir yang tanpa kenal lelah ingin melabuhkan hati pada dirinya yang seorang bidan desa.

Arumi bangkit dari tempat tidurnya. Entah kekuatan apa yang merasukinya hingga dia bisa melangkah cepat menuju meja kecil dekat pintu kamar. Diraihnya pulpen dan buku tulis, lalu digoreskannya perasaan hati yang terdalam. Rasa kecewa, bersalah dan rindu kini menjadi satu. Arumi bertekad untuk menata kembali hatinya yang hancur berkeping-keping menjadi rekat kembali.

Kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan menjadi senjatanya melawan kebodohan selama ini yang membelenggu hatinya dengan cinta buta. Arumi sadar dan harus bangkit, tak baik berlama-lama menanggung beratnya beban di hati. Kini dia bebaskan perasaannya, agar tak ada lagi sesuatu yang mengganggu pikirannya.

Kini pagi menyapa, seiring sinar surya memancarkan kekuatannya menyinari bumi. Arumi segera membuka Polindesnya dengan semangat baru. Dia tersenyum menyambut pagi ini. Dibereskannya ruangan berikut peralatan medis yang diperlukan. Hari ini ada agenda penimbangan bayi dan imunisasi. Dia harus menyiapkan segala sesuatunya agar pasien yang datang dapat terlayani dengan baik.

Wilujeng enjing bu bidan, “ sapa seorang perempuan muda yang membawa bayi.

“Selamat pagi bu, ayo sini timbang bayinya,” sapa Arumi tersenyum ramah.

Ada beberapa ibu yang pagi ini membawa bayi hendak ditimbang dan diimunisasi. Setelah semua terlayani, kini Polindes mulai sepi. Kegiatan ini berlangsung sampai pukul 10.00 WIB. Kemudian Arumi mengambil sapu untuk membersihkan ruangan. Baru saja dia menyapu Sebagian halaman, tiba-tiba ada suara seseorang yang menganggetkannya.

“Sudah kubilang dari kemarin, jangan pernah menerima pasien lagi, “ ucap sosok pria berkumis sambil berkacak pinggang.

“Hei, siapa Anda. Berani-beraninya masuk ke rumahku tanpa permisi, “ ucap Arumi lantang.

“Dengar ya bidan kampung. Sekali lagi kamu berani melanggar tanggung akibatnya, “ ucap pria itu kembali mengancam.

“Hei bapak tua, sebenarnya siapa dirimu ? Siapa yang menyuruhmu melarangku untuk mengobati pasien di sini hehh ?” ucap Arumi lantang setengah kesal.

“Tak perlu kamu tahu, “ ucapnya sambil berlalu pergi.

Melihat hal ini Arumi tidak mau tinggal diam, dia harus segera bertindak. Disusulnya jalan si bapak tua itu, dan dicegatnya dengan penuh keberanian.

“Dengar ya pak, saya di sini ditugaskan oleh Pemerintah untuk menjaga kesehatan warga. Jika ada yang keberatan dengan keberadaan saya di sini, saya akan segera melaporkanya pada Pak Kuwu, mengerti ?“ jelas Arumi.

Bapak tua itu terlihat membuang muka dan ingin segera berlalu. Namun, tanpa disangka tiba-tiba dari arah depan datang seorang pria menghampiri untuk melerai perdebatan mereka.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siapa itu yang datang tiba-tiba dari arah depan datang menghampiri untuk melerai perdebatan. Penasaran ditunggu lanjutannya

18 Nov
Balas

Terima kasih bu Fitriany sdh berkenan mampir. Tunggu kelanjutannya esok ya

18 Nov

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

18 Nov
Balas

Trims pak Dede yg selalu setia membaca tulisan saya

18 Nov

Siapa pria itu?...Penasaran saya, bu Min. Keren cerpen nya Bu. Sukses selalu.

18 Nov
Balas

siapakah dia? sinyal baru bersahabat, tak baca semua. Kereeen.

18 Nov
Balas



search

New Post