ARUMI GADIS PENAKLUK (Part 3)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-278
Minggu, 1 November 2020
Setelah menempuh perjalanan 1 jam dari terminal Cianjur dengan menggunakan mobil elf, aku turun di pinggir jalan sesuai petunjuk sopir tadi. Kulayangkan pandangan ke setiap sudut untuk mencari tukang ojek seiring pesan yang disampaikan pengemudi elf yang baik hati.
Gerimis tak mau berhenti menyapa, seakan terus ingin menemaniku melewati hari yang melelahkan ini. Hari mulai beranjak gelap, sementara tukang ojek yang kutunggu tak satupun menampakkan batang hidungnya. Hati mulai dilanda resah gelisah, akankah aku tiba di tempat yang aku tuju. Berbagai pertanyaan bertubu-tubi mendera pikiranku. Teringat ucapan ibu yang tadi duduk di sebelahku ketika di mobil elf, agar aku hati-hati ketika berada di Cidaun. Memangnya ada apa dengan tempat itu, sehingga ia menasehatiku seperti itu. Padahal saudara bukan, kenalpun baru saja di perjalanan.
Dalam cemas yang tak berujung, aku jadi teringat keluarga di rumah yang kutinggalkan. Ibuku seorang ibu rumah tangga tulen yang tidak pernah bepergian kemanapun. Sementara itu bapakku mengalami sakit stroke berkepanjangan, sehingga ibu harus selalu menjaganya. Dua adikku masih bersekolah di SD kelas 4 dan SMP kelas 7. Aku sendiri lulus sekolah bidan tiga tahun yang lalu dan sempat bekerja sebagai tenaga honorer di sebuah puskesmas di daerahku.
Aku beruntung dulu bisa sekolah kebidanan saat bapakku sehat dan berpenghasilan lumayan. Kini, sungguh perjuangan ibuku terasa berat ketika harus menerima kenyataan bapak yang tadinya sebagai tulang punggung keluarga, sekarang lemah tak berdaya. Sementara ibu yang tak punya keterampilan apapun harus bekerja ekstra keras dengan cara menawarkan jasa pada tetangga untuk mencuci baju dan menyetrikanya.
Saat ini aku merasa bersyukur karena setelah tiga tahun menjadi tenaga honorer kesehatan, kini aku diangkat menjadi CPNS. Biarpun ditempatkan dimana saja, aku bersedia mengabdi pada ibu pertiwi. Semua akan kujalani dengan tekad yang bulat serta semangat pantang menyerah. Termasuk saat ini ketika aku harus mencari tempat tugasku seorang diri, tanpa diantar oleh keluarga atau sanak saudara. Aku tidak ingin merepotkan mereka. Aku orang yang mandiri, mampu mengambil keputusan sendiri sesuai dengan nuraniku. Semua akan kujalani dengan niat hati yang tulus ikhlas.
“Neng , lagi apa berdiri di sini ?” tanya seseorang mengagetkanku. Aku yang sedari tadi melamun, benar-benar kaget dibuatnya. “Emhhh….saya sedang mencari alamat ini,” kataku sambil menyodorkan secarik kertas. Sekilas orang itu membacanya lalu berkata “ Ayo Akang antarkan, karena jika hari menjelang malam tidak ada ojek di sini, “ sahutnya. Lalu dengan sangat terpaksa aku menuruti sarannya dan secepat kilat kunaiki motor semi trail itu.
Selama perjalanan di kegelapan malam, sambil mendekap barang bawaanku tak hentinya aku berdoa. Aku terus berpikir positif, mudah-mudahan orang yang mengantarkanku ini adalah orang baik yang diutus Tuhan untuk menyelamatkanku agar sampai di tempat tujuan. Gerimis terus mengiringi perjalananku seiring dengan deru motor yang melintasi jalan setapak licin dan berbatu. Kutahan badan ini dari goncangan ketika roda motor menyentuh bebatuan cukup besar. Kuatur nafas agar aku mampu melewati ujian ini.
Rasanya perjalanan ini tak berujung dan waktu tempuh terasa membosankan. Kapankah ini akan berakhir ? Lalu kuberanikan diri untuk bertanya, “Kang masih lama gak ya ?” tanyaku memecah keheningan. “Oh tenang Neng, kira-kira sepuluh menit lagi sampai, “ ujarnya.
Benar saja, tak lama setelah itu motorpun berhenti di sebuah tempat yang benar-benar asing bagiku.
Bagaimana kisah Arumi selanjutnya ? Ikuti esok hari.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi penasaran!
Wah, aku harus nunggu 10 menit lagi yah. Sukses selalu
Wah keren cerpennya bu,,penasaran kisah selanjutnya
Keren bund, semakin penasaran
Terima kasih bu Yolla, tunggu esok hari ya kelanjutannya
Duhh..gak sabar nunggu kelanjutannya.. Mantup Bun.. padahal baru baca ini lho.. belum lihat edisi yang lalu.. sukses selalu
Terima kasih Bunda Siswi untuk kunjungannya. Nantikan esok hari ya kelanjutannya
Selamat bertugas Arumi...
Semoga Arumi baik2 saja dalam tugasnya
Sepuluh menit lagi.