BIJAK DALAM BERMEDIA SOSIAL
Sudah beberapa hari handphone terus berbunyi tiada henti. Hingga suatu hari HP kesayangan itu tidak bisa dibuka karena berat dengan data yang tersimpan. Banyak sekali Video, foto, cerita, stiker atau gambar yang dikirim oleh para sahabat melalui grup WhatsApp. Apalagi dengan situasi saat ini yang tengah dilanda wabah Covid-19, membuat orang begitu bersemangat untuk menggunakan jarinya mengirim pesan WA atau Facebook. Saya jadi bingung sendiri, mereka begitu terampil meneruskan kabar dari orang lain tanpa disaring terlebih dulu, apakah berita itu benar atau hoaks tidak peduli yang penting bagikan. Saya jadi heran, betapa mudahnya orang membagikan berita tanpa mengecek kebenarannya.
Sebagai seorang pendidik yang mempunyai wawasan dan kerangka berpikir yang luas, hendaknya tidak terbawa arus demikian. Justru sebagai garda terdepan atau ujung tombak pendidikan, sudah sepatutnya para pendidik mampu berpikir cerdas dan jernih. Tidak gampang terhasut oleh berita yang belum tentu kebenarannya, melainkan harus mengecek terlebih dahulu fakta yang ada.
Berkaitan dengan hal tersebut, tiga hari yang lalu saya mengikuti seminar secara daring dengan para guru yang tergabung dalam PBG (Pusat Belajar Guru) Karawang. Adapun yang menjadi narasumber adalah Bapak Agastya Yogi dari Putera Sampoerna Foundation School Development (PSF-DO). Materi yang disajikan berkenaan dengan bijak dalam bermedia sosial khususnya bagi para pendidik. Berikut disajikan beberapa materi berkaitan dengan tema yang disajikan yakni tentang etika yang sebaiknya dimiliki oleh seorang Pendidik dalam menggunakan media sosial. Ada banyak terdapat fitur atau aplikasi yang tersaji dari media sosial baik itu WhatsApp, Facebook, Instagram, Line atau aplikasi lainnya. Tentunya sebagai seorang Pendidik, sangat berperan untuk mengarahkan penggunaan media sosial agar bermanfaat. Dalam melaksanakan peran tersebut, Pendidik sedianya dapat berkolaborasi dengan para orang tua siswa dan wali murid dengan membangun komunitas pembelajar. Tujuan utama dari komunitas pembelajar tersebut adalah memanfaatkan media sosial secara maksimal dan bijaksana. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat sejumlah langkah awal yang mudah untuk dapat diambil oleh seorang pendidik, yaitu, memulai dari diri kita sendiri.
Mengingat, bahwa segala tindakan kita di media sosial dapat disamakan dengan aktivitas publik, yang dapat dengan mudah dilihat dan didengar oleh orang lain dan umum, maka terdapat etika dalam menggunakan media sosial yang perlu senantiasa untuk dipraktikkan
Etika dalam menggunakan media sosial, yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh para pendidik adalah:
1. Dapat memilah secara bijak hal yang bersifat pribadi atau umum
2. Senantiasa sopan dan santun dalam berkomunikasi di media sosial
3. Unggah (posting) konten yang positif dan benar
4. Menjadi warganet yang bertanggung jawab
5. Menghormati kekayaan intelektual orang lain
6. Memberikan opini yang positif dan netral
Pada saat seorang pendidik menjadi teladan dalam memanfaatkan media sosial, maka langkah berikut untuk pemanfaatan media sosial, adalah dengan menjalin relasi atau pertemanan dengan sesama guru, peserta didik ataupun orang tua siswa.
Langkah ini merupakan awal untuk:
1. Pemanfaatan media sosial untuk menunjang kegiatan Pelaksanaan Belajar Mengajar
2. Membangun komunitas pembelajar antara guru dengan guru, serta guru dengan orang tua siswa.
Melalui media sosial, sesama rekan sejawat guru dapat melakukan kegiatan:
1. sharing best practice terkait dengan model dan metode pembelajaran.
2. Saling memberikan inspirasi dan motivasi kepada sesama pendidik
3. Mendiskusikan sejumlah isu terkait dengan pendidikan
4. Berbagi informasi terkini tentang dunia pendidikan
Dalam membangun komunitas pembelajar bersama orang tua siswa, media sosial dapat dimanfaatkan secara maksimal:
1. Membuka jalur komunikasi positif antara guru atau sekolah dengan orang tua siswa, agar terjalin kepercayaan dan keuntungan mutualisme, didasari oleh kepentingan bersama.
2. Menyamakan persepsi tentang apa yang sedang menjadi fokus pendidikan oleh guru atau sekolah, kepada putera puteri mereka.
3. Senantiasa mendampingi para orang tua tentang pola asuh dan pola didik yang diharapkan dapat diterapkan oleh para orang tua siswa di rumah.
Demikian beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai hasil seminar online tentang bijak dalam bermedia sosial. Kiranya apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebaat..
Menginspirasi
Alhmdulillah, lengkap plus minusnya dalam artikel ini ttg fungsi media terutama yg medsos baik dr gawai ataupun laptop..yg penting azas manfaatnya..juga ada solusi Best Practise antar guru..artikel bagus bu..saling mengingatkan utk tdk menyebar hoax..salut
Mantap bu, semoga HP untuk dimanfaatkan yang positif, sukses selalu
Kereeen Bu Min...