Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA MARIA (14)

CINTA MARIA (14)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-318

Jumat, 11 Desember 2020

Hari ini aku berencana bertemu dengan Bu Prapti di lobby panti. Kuminta suster untuk menemaninya selama aku berbincang. Aku ingin memantau keadaan psikologisnya selama dia tinggal di panti melalui wawancara atau ngobrol ringan dengannya Karena ini adalah salah satu tugasku mengawal kesehatan mental dari para penghuni panti yang rata-rata sudah berusia lanjut. Aku memilih duduk di kursi yang menghadap ke taman, sementara suster dan Bu Prapti duduk di kursi panjang tak jauh dariku.

“Halloo….Bu Prapti selamat siang, “ Sapaku ramah

“Siang juga,” Sahutnya datar

“Bu, bagaimana keadaannya siang ini, sehat kan ?” Tanyaku sambil tersenyum

“Ya, seperti yang terlihat bagaimana ?” Ucapnya ketus

“Bu Prapti, ini Bu Maria, dia orangnya baik lho. Ayo berikan senyum ramahnya,” Sahut suster membujuk.

Bukannya tersenyum Bu Prapti malah semakin kecut mukanya.

“Ya sudah gak apa-apa suster, saya hanya ingin mengetahui Bu Prapti saat ini lagi senang atau tidak,” sahutku lembut

“Tidak,” Ujarnya tambah ketus

Sejenak aku kaget dengan jawaban yang keluar dari bibirnya. Namun, aku yang telah mempelajari ilmu psikologi sangat paham dengan apa yang dirasakan olehnya. Untuk itu aku harus bersabar menghadapinya. Aku maklum, mungkin Bu Prapti masih menyimpan kenangan lama atas apa yang terjadi pada masa lalu. Dia masih terus menganggap diriku penyebab kecelakaan itu.

Awalnya aku merasa kaget setelah mengetahui ada ibunya Pram tinggal di sini. Menurut informasi yang kudapat, sudah setahun dia tinggal di sini. Semua ini dikarenakan keluarga Pram sangat sibuk sehingga dia merasa kesepian dan memilih tinggal di panti agar ada teman sesama kaum sepuh.

Pernah suatu waktu dia ingin pindah ke panti lain setelah tahu diriku ada di sini. Tapi lagi-lagi Pram mencegahnya dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah karena dia ingin sering bertemu denganku. Memang, sejak aku bekerja di sini Pram lebih sering menjenguk ibunya. Tak jarang ketika menjenguk, dia juga mencariku atau meminta informasi tentang diriku pada teman sejawat. Namun, aku selalu menghindar. Ini semua demi kebaikan dirinya bersama keluarga.

“Bu, bagaimana kalau kita jalan-jalan di taman itu yukkk,” Ajakku pada Bu Prapti

“Bu Prapti ayo kita ke sana,” Kata suster sambil menuntunnya bangkit dari tempat duduk.

Lalu kami berjalan menuju taman depan kantorku untuk sekedar mencari suasana segar agar perbincanganku ini tidak semakin memanas.

“Bu Prapti, sebenarnya bu Maria ini baik lho,” Kata Suster membuka percakapan setelah duduk di bangku taman.

“Baik dari mana, sudah nyata-nyata dialah yang menyebabkan Pram pincang dan koma di rumah sakit. Semua ini akibat Maria yang selalu meminta jalan-jalan bersamanya, “Sahutnya

“Oh, semua itu tidak benar bu. Menurut Bu Maria, ketika Pram mengendarai sepeda motornya tiba-tiba dari arah kiri ada sepeda motor lain yang menyenggolnya. Sehingga dia menjadi oleng dan jatuh ke aspal serta tak sadarkan diri,” Sahut Suster panjang lebar.

“Ahh….tak percaya. Pastilah Maria mengarang cerita agar tidak disalahkan, “ Kata Bu Prapti sambil mendelikkan matanya.

Mendengar penuturannya, aku hanya bisa tertunduk. Entah dengan cara apa lagi aku harus memberinya penjelasan agar dia mengerti bahwa aku tak seperti yang dituduhkannya.

Sedang asyiknya berbincang, dari kejauhan terlihat seorang pria datang menghampiri.

“Eh…akhirnya ketemu juga,” Sahutnya tersenyum

“Pram, kok kamu tahu ibu ada di sini,” Sahut Bu Prapti sambil menerima uluran tangan anaknya.

“Iya bu, dari suster yang bertugas piket,” ucapnya.

“Ibu sedang apa di sini ?” lanjutnya

“Ini lho Pram, ada si Maria teman kuliahmu dulu. Betulkan dia yang menyebabkan kamu koma dan pincang akibat kecelakaan itu ?” Tanya Bu Prapti

“Emhhh…begini bu, sebaiknya yang lalu sudahlah jangan dibahas lagi,” Sahut Pram tersipu.

“Tidak, pokoknya ibu tak sudi melihat dia. Ibu ingin pindah dari panti ini,” Ucapnya kencang.

Mendengar hal itu, Maria tertunduk. Ingin rasanya menangis saat itu juga mendengar tuduhan yang tak benar dari Bu Prapti. Tapi ketika ingat akan profesinya, semua perasaan pribadi harus disingkirkannya jauh-jauh.

“Begini saja bu, suster akan membawa kembali ibu untuk mengikuti kegiatan hari ini ya,” Sahutku lembut.

“Suster, kegiatan hari ini apa ?” Tanyaku

“Menyulam, Bu Maria,” sahut suster tersenyum

“Ya sudah, ajak Bu Prapti untuk belajar menyulam ya,” Sahutku

Lalu Suster mengajak Bu Prapti ke ruang keterampilan untuk bergabung dengan para lansia lainnya. Sedangkan aku berjalan menuju ruanganku. Tapi tiba-tiba….

“Maria, tunggu,” Sahut Pram memanggilku

Aku menghentikan langkahku dan menoleh pada suara yang kadang membuatku tergetar.

“Emhh…. Maria, bisakah kita ngobrol barang sejenak untuk membicarakan masalah ini ?” Sahut Pram terlihat gugup.

“Maaf, aku tak ada waktu. Banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan,” Sahutku datar

“Coba beri waktu sedikit saja Maria, untuk menjelaskan kesalahpahaman ini,” Ujarnya memohon.

“Baiklah kalau begitu,” kataku menyerah

Kami menuju kantin untuk berbincang dan menyelesaikan masalah ini. Aku ingin agar Pram mau menjelaskan pada ibunya dan meyakinkannya bahwa aku tak bersalah. Dan agar ibunya tidak terus menerus mencapku sebagai perempuan yang menyebabkan anaknya cacat.

Setelah pesanan menu makanan dan minuman datang, segera aku mencicipi rasanya. Baru saja sendok ini masuk ke dalam mulutku, tiba-tiba ada sesosok perempuan yang berdiri di sampingku.

Bersambung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kesalahpahaman puluhan tahun yang tak terselesaikan..

16 Dec
Balas



search

New Post