CINTA MARIA (16)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-320
Minggu, 13 Desember 2020
Mobil merah metalik memasuki halaman rumah yang cukup luas. Pram dan istrinya, Mirna keluar dengan tergesa. Dihempaskan dirinya di kursi empuk ruang tamu. Guratan rasa kecewa terlihat jelas di wajah ayunya yang meski sudah memasuki usia empat puluh lima tahun, masih nampak halus. Namun, wajah itu kini nampak kusut. Perempuan anak juragan batik yang waktu itu dijodohkan ibunya dengan Pram kini nampak semakin cemberut.
“Mas Pram, dengar ya. Pantesan sudah beberapa waktu ini sering berkunjung ke Panti. Alasanmu mau menjenguk ibu. Tapi kenyataannya malah asyik sama mantanmu,” Mirna langsung mencecar Pram.
“Maaf Mirna, tadi itu Mas mau menjelaskan pada Maria hal yang selama ini menjadi permasalahan ibu dengannya. Sampai saat ini ibu masih menganggap bahwa Maria-lah yang menjadi penyebab kecelakaan itu. Padahal ini sama sekali bukanlah kesalahannya, “ Jelas Pram panjang lebar.
“Ah…itu hanyalah alasanmu saja,” Timpal Mirna ketus
“Ya sudah, kalau kamu tetap gak percaya,” Sahut Pram sambil berlalu.
“ Lucu sekali kamu, sahut Mirna sinis. Dia tak percaya dengan cerita Pram dan kini amarahnya tak terkontrol lagi hingga ingin rasanya memukuli suaminya.
“Apa-apan kamu,” teriak Pram sambil mengenyahkan tangan Mirna yang sempat memegang bajunya.
“Awas ya Pram, kalau kamu dekat-dekat lagi dengannya,” sahut Mirna
Semenjak kejadian itu, rumah terasa bak neraka. Suasana panas terus menerus membakar hati Mirna. Tak jarang dia berteriak histeris manakala ada telepon masuk meski itu dari klien, Mirna selalu curiga.
“Telepon dari siapa itu malam-malam begini, “ tanyanya menyelidik
“Ini dari Rumah Sakit, ada pasien membutuhkan pertolongan, “ sahut Pram.
Naluri kemanusiaannya sebagai dokter, mengalahkan rasa cemburu Mirna yang terus menerus menguntitnya. Entah harus bagaimana dia menjelaskan pada istrinya tentang Maria. Yang dia tahu Maria adalah sosok perempuan lembut dan berhati mulia. Bahkan tak jarang untuk menjaga perasaannya, Maria menolak setiap kali diajak untuk bertemu. Atau ketika ditelepon, sering Maria mengatakan sedang sibuk tak bisa diganggu. Pram tahu itu adalah cara Maria yang tidak mau mengganggu rumah tangganya dengan berusaha menjaga jarak.
Namun, istrinya selalu ingin mendapat perhatian lebih. Mungkin ini karena sedari kecil sebagai anak juragan batik, dia selalu dimanja hingga mempunyai sifat yang kurang terpuji. Dia selalu ingin menang sendiri. Tak boleh ada orang yang menjadi saingannya. Untuk itu tak heran, ketika Pram dekat dengan seseorang yang pernah mengisi relung hatinya, dia langsung terbakar api cemburu. Dia selalu curiga pada suaminya, terlebih sekarang ini semenjak dia tahu Pram kerap berkunjung ke panti werdha itu.
Gulita semakin sempurna. Jelang tengah malam bersamaan dengan riuh penghuni ibu pertiwi yang perlahan sirna, Mirna tetap terjaga. Dia menunggu suaminya yang sedari tadi belum juga menampakkan batang hidungnya. Semakin pekat malam, baru terdengar deru mobil memasuki halaman rumah. Dibukanya pintu untuk menyambut kedatangan suaminya.
“Kok pulangnya malam banget sih Mas, “ sahutnya datar
“Tadi ada pasien kecelakaan, perlu perawatan intensif,” ujar Pram sambil berlalu.
“Tidak mampir dulu kan, “ Tanyanya menyelidik
“Sudahlah, Mir. Ini sudah malam, capek ah berdebat tentang itu terus,” Sahut Pram kesal.
Kini mereka menuju peraduan. Terlihat Pram tidur sangat pulas. Sementara Mirna dengan mata bulatnya, berpikir liar tentang suatu rencana yang akan dilakukannya esok hari. Dia tersenyum sendiri setelah menimbang-nimbang buah pikirannya itu.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aiiih Mirna, sulit banget ya, untuk percaya pada Pram. Lanjut, Bund. Ceritanya sangat menarik.
Terima kasih bu Teti
Makin seru ceritanya
Mksh bu hj, msh tahap bljr
Seru menghadapi kecemburuann mirna
Isteri pencemburu bikin suami tak nyaman
Isteri pencemburu bikin suami tak nyaman
Betul pak
Semakin seru, pingin tahu lnjutannya
Tunggu esok hari ya