Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA MARIA (20)

CINTA MARIA (20)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-324

Kamis, 17 Desember 2020

Sore itu di tengah hujan rintik, Mirna duduk di kursi taman rumahnya. Sambil memandang pepohonan hijau yang segar diterpa air hujan, dia tersenyum kecut penuh kebencian. Dimainkannya handphone yang sedari tadi dia genggam, seolah sedang menanti kejatuhan seseorang nun jauh di sana.

“Hmm….rasain kau, kena deh,” gumamnya sambil terus tersenyum memandang hujan.

Mirna merasa puas setelah siang tadi dia berhasil bertemu dengan Maria sekaligus bisa berhadapan langsung dengan Kepala Panti. Dia terus terang mengadukan bahwa Maria telah merebut suaminya. Dia berharap mudah-mudahan dengan cara seperti ini, Maria akan menjauhi Pram suaminya.

Segera senja berlalu. Terdengar suara bel pintu berbunyi. Mirna membukanya dan menyambut kedatangan Pram dengan senyum termanisnya.

“Tumben, kok kamu senyam-senyum aja dari tadi, ada apa ?” Tanya Pram

“Pokoknya ada dehhh,” sahut Mirna senang.

Mereka berlalu menuju ruang dalam rumah. Pram langsung mandi, sementara Mirna menyiapkan makan malam. Setelah itu Pram makan dengan begitu lahap, sementara Mirna bercerita tentang kegiatannya hari itu. Mendadak Pram tersedak dan langsung minum setelah tahu istrinya itu pergi ke panti.

“Mau apa kamu ke sana ?” Tanya Pram singkat

“Ketemu mantanmu dan langsung laporan ke Kepala Panti, “ sahut Mirna enteng.

“Apaaaa?” Pram terbelalak kaget ketika mendengar penuturan istrinya itu.

Pram langsung menghentikan suapan terakhirnya. Dengan muka merah padam dia mendekati istrinya itu.

“Apa maksudmu ?” Tanyanya kencang

“Ya…biar dia kapok karena seenaknya merebut suami orang,” Sahut Mirna dengan wajah tanpa dosa.

“Dengar ya, Mirna. Siapa yang merebut suamimu ?” Tanya Pram geram

“Ya….perawan tua itu,” jawab Mirna seenaknya

“Mirna, hentikan ucapanmu itu,” ujar Pram menggelegar sambil berlalu meninggalkan ruang makan.

Mirna hanya tersenyum kecut dan mengangkat bahu demi mendengar permintaan suaminya itu. Dia membereskan meja makan dan setelah itu langsung menonton sinetron kesayangannya di televisi swasta. Mirna begitu paranoid, takut rumah tangganya hancur gara-gara orang ketiga seperti yang ada di sinetron favoritnya itu.

Sementara itu Pram sedari tadi enggan keluar kamar tidurnya, apalagi menemani istrinya menonton sinetron yang baginya hanya buang-buang waktu saja. Dia sempat marah, namun akhirnya merenung dan menyesali apa yang telah diperbuat Mirna. Membayangkannya saja tak mampu apalagi harus bertemu Maria. Mau ditaruh dimana mukanya ini tatkala bertemu dengannya. Belum lagi permintaan maafnya atas perilaku ibunya selama ini belum diterima Maria, eh sudah datang lagi masalah lain. Pram hanya bisa menjambak rambutnya sendiri manakala mengingat semua itu.

Malam kian merayap, terdengar Mirna masuk kamar. Namun, dengan segera Pram mengubah posisi tidurnya menghadap lampu duduk di sebelahnya. Sementara itu, Mirna mencoba dengan perlahan tidur di sampingnya dan memeluk suaminya dari belakang. Segera Pram mengenyahkan tangan istrinya itu dan malah memeluk guling dengan kencangnya. Sungguh dia merasa kecewa atas sikap istrinya itu.

Sambil memandang cahaya temaram lampu kamar, Pram berpikir apa yang harus dilakukannya atas sikap istrinya itu. Pram yakin pasti Maria sangat sakit hati menerima tuduhan yang sama sekali tak berdasar itu. Pram hafal betul dengan sikapnya yang dari dulu tak pernah berubah. Maria sangat menjunjung tinggi harga dirinya. Dia yakin Maria tak akan melakukan hal yang dapat menjatuhkan martabatnya sebagai perempuan. Dia percaya, perempuan berhati lembut itu tak akan mengganggu rumah tangga orang lain. Pram tahu kesendiriannya selama ini merupakan bagian dari kisah cinta bersamanya. Esok hari dia akan berusaha bertemu dengannya untuk menjelaskan semua ini. Namun, Pram sempat ragu akankah Maria menerima permohonan maafnya atas sikap istrinya itu ?

Bersambung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, dicoba saja dulu meminta maaf, keren. Sukses selalu

18 Dec
Balas

Mirna penggemar sinetron kumenangisss..... Ternyata hehe

18 Dec
Balas



search

New Post