Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA MARIA (34)

CINTA MARIA (34)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-339

Jumat, 1 Januari 2021

Aku sejenak menoleh pada Mirna yang memanggilku dengan suara keras. Tadinya aku pikir dia tidak melihatku ketika aku berjalan beriringan dengan dr.Sri setelah usai makan siang di restoran Raminten.

“Tunggu sebentar, Maria. Eh…Bu Maria,” sahut Mirna menghampiriku

“Ada apa ?” tanyaku singkat

“Eh…itu, kemarin di seminar ketemu dr.Pram ya kan ?” katanya dengan mendelik.

“Oh…itu karena tugas,” sahutku tanpa ekspresi

“Soalnya kemarin Pram bilang bertemu denganmu,” ucap Mirna

“Trus kalau ketemu karena tugas, Anda mau apa ?” tanya dr.Sri tiba-tiba menimpali

“Oh….siapa Anda ? Kok berani-beraninya ya ikut urusan ini,” sahut Mirna ketus

“Ayo ah…lebih baik kita cepat pulang, jangan ribut di sini. Malu!” sahutku kesal

“Nih….perempuan seperti ini mesti dikasih pelajaran,” timpal dr.Sri geram

“Pokoknya, awas ya kalau deket-deket Pram!” teriak Mirna

Dengan cepat aku menarik lengan dr. Sri untuk menjauh dari Mirna dan segera meninggalkan tempat itu. Terlihat roman muka dr. Sri menunjukkan kekecewaan. Sampai di dalam mobilpun, dia masih geram dengan perilaku Mirna. Sambil menyetir mobil, dia masih greget dengan sikap Maria yang begitu sabar menerima perlakuan Mirna.

“Maria, kok kamu masih bisa sih bersikap demikian terhadap perempuan itu,” sahut dr. Sri terlihat kesal.

“Ah…sudahlah tak perlu dipermasalahkan. Itu sudah biasa,” sahutku enteng

“Tapi kamu gak bisa dong terus bersabar. Dia itu harus diberi pelajaran biar gak ngelunjak,” timpal dr.Sri dengan suara meninggi.

“Dia itu hanya tidak tahu bahwa apa yang diperbuatnya itu salah,” sahutku kalem

“Aduh…aduh…,Maria. Hatimu itu terbuat dari apa sih,” sahut dr.Sri tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

Tak terasa mobil sudah sampai di panti werdha. Segera dr. Sri memarkir mobilnya di halaman panti. Aku segera turun dari mobil, sedangkan dr. Sri langsung pulang ke rumahnya dengan mengendari mobil kesayangannya. Sebelum mobil melesat jauh, aku lambaikan tangan padanya. Sejurus kemudian, mobil sudah hilang dari pandangan.

Aku berjalan menuju paviliun asrama tempatku tinggal selama ini. Kusandarkan sejenak tubuh ini pada sofa putih tulang, warna kesukaanku. Lalu kuingat-ingat kembali peristiwa pertemuanku dengan Mirna yang sempat membuat moodku agak terganggu. Sebetulnya aku malu ribut di tempat umum dengan masalah yang menurutku sudah basi. Mungkin aku sudah kebal dan tahan banting dengan serangan dari Mirna yang ditujukan padaku secara bertubi-tibu. Kini aku sudah tak memikirkannya lagi. Biarlah angin yang membawa semua ini berlalu dari hadapanku. Tak terasa angin sepoi membelaiku hingga rasa kantuk yang berat memanggilku hingga berakhir dengan tidur lelap di sofa nan empuk.

“Ma…ma…ma, sahutku terbata.

Kerongkonganku rasanya berat dan tercekat manakala ada seseorang memanggilku. Seorang perempuan cantik bak bidadari dari khayangan terlihat melambaikan tangannya padaku. Ingin segera aku menghampirinya, tapi kaki ini terasa berat untuk melangkah. Mulutku juga terasa kaku dan terkunci serta susah untuk mengucapkan kata.

Aku tersentak kaget dan langsung bangun ketika mendengar suara dering HP yang tadi kusimpan di atas meja. Rupanya tadi aku bermimpi, padahal tidurku hanya sekejap saja. Aku tertegun memikirkan mimpiku tadi. Apa maksud mimpiku ya, gumamku seraya mengerutkan dahi. Biasanya aku tak percaya mimpi, karena menurutku itu hanya bunga tidur saja. Namun, kali ini aku benar-benar memikirkan mimpi itu. Almarhumah ibuku yang sudah meninggal puluhan tahun, tiba-tiba datang dan melambaikan tangan padaku. Beliau hanya tersenyum ketika aku ingin menanyakan sesuatu padanya, hingga aku terus memanggilnya dengan suara tercekat.

Ah…sudahlah, aku berusaha melupakan mimpiku tadi. Kuraih HP yang tergeletak di atas meja, lantas kulihat siapa tadi yang menelponku hingga aku terbangun dari tidur sesaatku.

Bersambung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maria sabar sekali ..

01 Jan
Balas



search

New Post