CINTA MARIA (4)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-307
Senin , 30 November 2020
Sambil menikmati sarapan pagi, Laura bercerita tentang keadaan Pram setelah aku memutuskan untuk pindah kuliah ke Bandung.
“ Pram akhirnya sadar setelah beberapa bulan mengalami koma, “ sahut Laura tertunduk.
“Yang pertama dipanggil adalah namamu. Ia terus menyebut namamu, meski mamanya sudah menjelaskan bahwa kamu sudah tidak berada di kota Yogya lagi “ lanjut Laura
“Ya, waktu itu aku memutuskan untuk pergi dari kota ini karena ibunya menekanku dan menudingku terus menerus bahwa akulah penyebab kecelakaan itu. Sungguh aku tak tahan dengan tudingannya, sehingga aku minta pada orang tuaku untuk pindah kuliah ke tempat asalku, “ kataku sambil terisak.
“Aku ingat kata-kata ibunya setiap kali aku ingin melihat keadaan Pram dari balik jendela ruang isolasi. Masih terngiang cacian itu setiap kali aku mencoba menjenguk Pram. Sambil berteriak, ia menyuruhku pergi.” lanjutku terisak
“Padahal Pram sangat mencintaimu, “ ucap Laura.
“Eh Laura , ayo kita berangkat, hari sudah siang, “ sahutku sambil menyeka butir bening di sudut mata ini.
Aku menuju mobil yang terparkir di halaman rumah Laura. Sepanjang perjalanan, ia kembali melanjutkan cerita tentang Pram.
“Maria, kamu tahu tidak. Setelah sembuh dari sakitnya dan bisa kembali kuliah, Pram terus mencarimu. Ia sering menanyakan keberadaan dirimu. Pram sangat terpukul ketika tahu kau tidak berada di kota ini lagi. Ia nampak kecewa dan tak bersemangat untuk kuliah. Ia sangat menginginkan dirimu karena kamulah cinta pertamanya, “ jelas Laura sambil tersenyum.
“Ahh….sudahlah. Nampaknya sebentar lagi kita sampai di Panti wreda itu, “ sahutku memotong pembicaraan.
Benar saja, tak lama kemudian sampailah di lokasi yang dituju dan aku segera turun dari mobil. Kuamati papan Panti wreda itu dengan seksama. Sesuai dengan surat tugas yang diberikan oleh pimpinan panti di Bandung karena mulai besok aku sudah bertugas di sini.
“Selamat datang Suster Maria, senang bertemu Anda di sini, “ sapa seorang perempuan sambil tersenyum dan mengulurkan tangan serta mempersilakan duduk.
“Pimpinan Panti di Bandung mengabarkan bahwa mulai besok akan ada suster baru yang bertugas di sini, “lanjutnya .
“Oh ya, terima kasih. Ini surat tugasku,” kataku sambil menyodorkan map biru.
Setelah berbincang cukup lama tentang tugasku nanti, aku berpamitan pada suster itu.
“Kalau begitu kami permisi pulang,” sahutku
Di sepanjang lorong panti, aku mengamati para lansia yang sedang beraktivitas sesuai dengan usianya. Ada yang asyik menyulam, berolahraga ringan atau menyapu. Aku tersenyum melihat mereka yang begitu bersemangat melakukan pekerjaan seperti itu. Memang sudah seharusnya mereka diberi keleluasaan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan porsinya masing-masing. Ketika berpapasan dengan perawat yang bertugas, tak jarang kulemparkan senyum pada mereka yang sedang mendorong kursi roda.
Sepanjang perjalanan pulang, aku ngobrol dengan Laura. Hingga tak terasa sudah hampir sampai di rumahnya. Laura banyak berkisah tentang Pram, tak lupa setiap melewati jalan yang dulu pernah kami lalui dengan semangat ia berceloteh seolah sedang bernostalgia. Laura berjanji nanti malam, ia akan bercerita kembali tentang kisah kasihku bersama Pramono. Ia tak mau melewati momen ini karena keesokannya harinya aku harus tinggal di asrama panti bersama para orang tua lanjut usia.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Trims pak Dede yg selalu setia berkunjung
Pram...dimana keberadaanya????
Mrs..ceritanya bikin aku terharu...ditunggu kelanjutannya
Kemanakah Pram.....
Masih ngumpet bu Susi
Di tunggu kemuncukan Pram