#TantanganGurusiana

#Hari ke-309

Rabu , 2 Desember 2020

Pagi ini aku bersiap hendak berangkat menuju tempatku bertugas di panti wreda. Semua barang bawaanku sudah siap untuk diangkut ke dalam mobil Laura. Tak lama kemudian Laura sudah siap di belakang kemudi hendak mengantarku ke panti.

Di sepanjang perjalanan, Laura tidak banyak bicara. Ia hanya berharap aku dapat bekerja dengan sebaik-baiknya dan boleh menghubunginya kapan saja. Lima belas menit kemudian, mobil tiba di halaman panti. Aku mengucapkan terima kasih karena sahabat baikku ini telah banyak membantuku. Laura melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan, dan dengan segera ia melesat meninggalkanku.

Aku masuk ke dalam panti setelah disambut oleh petugas yang berjaga di depan gerbang. Aku segera melapor pada suster kepala perihal kedatanganku. Dengan ramah ia segera mempersilakanku untuk membawa barang bawaanku ke kamar asrama tempatku tinggal. Setelah mengucapkan terima kasih, aku segera berlalu menuju kamarku yang terletak di lantai 2 gedung ini.

Panti Wreda Priskilla yang terletak di daerah selatan Yogyakarta, akan menjadi rumahku kini. Dari kamarku yang terletak di lantai 2 aku melihat taman yang asri disertai pepohonan rimbun dengan rumput terbentang luas, bak permadani hijau yang membuat mata ini dimanjakan oleh kesejukannya.

Aku bertekad untuk mengabdikan diriku di panti ini hingga akhir hayat. Di usiaku yang sudah lebih dari setengah abad, ingin kubaktikan diri ini bagi sesama agar hidupku lebih bermanfaat. Dengan keahlianku sebagai psikolog, aku berharap dapat membantu sejawatku memecahkan permasalahan yang dialami oleh para penghuni panti khususnya kaum lansia.

Segera aku turun dari kamarku menuju tempatku bertugas. Kulihat beberapa hiasan dinding dan foto terpajang di ruanganku yang tidak terlalu luas. Jika dilihat dari segi fasilitasnya, boleh dikata panti ini diperuntukkan bagi golongan menengah ke atas. Panti Wreda ini adalah sebuah wisma yang diperuntukkan bagi orang-orang lanjut usia. Di tempat ini tersedia pelayanan dan perawatan agar para lansia dapat lebih mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari seperti mandi, makan hingga berpakaian. Namun, ketika mendengar kata panti, orang akan merasa kasihan dan bersalah karena telah meninggalkan anggota keluarganya yang sudah lanjut usia di sana. Padahal panti wreda ini tidak selalu identik dengan hal yang memprihatinkan bagi para lansia. Tak sedikit dari mereka justru bisa menjalani hidup produktif dan bahagia hidup di panti. Aku berharap semoga keberadaanku di panti ini bisa menjadi berkat bagi sesamaku.

Hari pertama aku akan membereskan ruangan tempatku bertugas. Menyusun file yang terserak dan membersihkan lemari buku serta album foto kegiatan panti. Kupalingkan pandangan setelah aku melihat sebuah buku berukuran besar terpajang di rak besi. Aku merasa penasaran dan kucoba meraih serta membukanya lembar demi lembar. Ternyata itu adalah buku induk yang memuat nama beserta riwayat hidup para penghuni panti dari tahun ke tahun. Jemariku berhenti tatkala membuka buku pada halaman 165. Mataku terbelalak dan jantungku berdesir saat netraku membaca sebuah nama yang tertera di buku itu.

Bersambung.