Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
COMPARATIVE STUDY TO PENANG-MALAYSIA (2)

COMPARATIVE STUDY TO PENANG-MALAYSIA (2)

Setelah para peserta Exchange of Experience on Teacher Professional Development menggali ilmu di Universiti Sains Malaysia, kemudian di Secondary School SM Sains Tun Syed Shahabudin dan di Primary School SRK Pauh Jaya Permatang Pauh. Kali ini kami mengunjungi tempat-tempat bersejarah UNESCO Heritage di George Town yang merupakan ibukota Penang yang banyak menyimpan warisan budaya Malaysia, serta keindahan dan perawatan gedung bersejarah yang sangat baik.

Pada kunjungan awal, kami menuju ke beberapa tempat ibadah, karena Penang merupakan tempat yang banyak mendapat pengaruh budaya dari berbagai negara, sehingga tempat ibadahpun beragam adanya. Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Masjid Kapiten Keling Penang, masjid ini merupakan tempat ibadah yang paling tua dan dibangun pada tahun 1801 oleh masyarakat India yang datang ke Penang. Pada awalnya mereka datang untuk berdagang kain dan rempah-rempah. Semakin lama masyarakat muslim India banyak yang menetap dan mendirikan masjid ini. Kata keling disematkan karena orang India yang datang ke Penang memiliki kulit berwarna gelap.

Usai mengunjungi masjid, kami beralih untuk melihat klenteng yang terkenal di George Town yakni Klenteng Kuan Im yang terletak di kampung Cina dan dibangun pada tahun 1880 oleh Cina pendatang dari Hokkian dan Kanton. Ukuran bangunan Klenteng ini tidak terlalu besar, namun banyak terdapat patung dewa. Orang beragama Budha banyak yang datang untuk beribadah di sini. Mereka berdoa meminta kedamaian, keselamatan dan kesehatan,seraya menggerak-gerakkan dupa yang dipegangnya. Selain tujuan untuk sembahyang, ternyata ada banyak juga pengunjung atau turis yang masuk hanya sekedar melihat keadaan kelenteng yang sangat masyur itu. Apalagi ketika Imlek tiba, kelenteng ini banyak dikunjungi oleh para peziarah yang hendak berdoa. Kami mencoba masuk kedalamnya, melihat-lihat suasana kelenteng. Tak lama kami masuk, bau harum dupa langsung menyeruak memenuhi rongga hidung yang bagi kami tak terbiasa menghirupnya.

Selanjutnya kami berkunjung ke kuil Hindu yang merupakan tempat ibadah bagi masyarakat India. Namanya Sri Maha Mariamman. Kuil ini merupakan bangunan tertua di Penang yang dibangun pada tahun 1833.

Perjalanan dilanjutkan dengan melihat warisan budaya yang lainnya yaitu gereja Anglikan Inggris tertua di Penang dan masih aktif digunakan untuk beribadah orang Kristen. Gereja bercat putih ini sudah berumur 200 tahun namun masih indah dan terawat dengan baik. Halaman gereja ditumbuhi dengan rumput hijau yang cukup luas dan pohon besar, memanjakan mata kami untuk terus memandangi gereja itu. Kami sangat puas menikmati berbagai tempat warisan budaya UNESCO Heritage yang ada di Pulau Penang, meski belum semua tempat dijelajahi karena keterbatasan waktu.

Selama berada di Penang , aku sangat menikmati berbagai makanan yang tersaji. Nasi lemak adalah menu wajib yang ada setiap hari, meski kadang perutku tak cocok dengan menu yang satu ini. Makanan di sini mengandung rempah yang sangat menusuk hidung, karena banyak dipengaruhi oleh budaya India. Keadaan ini cukup membuatku pusing dan rindu makan nasi putih, sehingga aku nekad mengajak Bu Lusy untuk mencari nasi putih yang jarang tersaji. “Bu Lusy, kita cari nasi putih yuk”, ajakku pada Bu Lusy. Setelah kesana kemari mencari, barulah kami menarik nafas lega setelah menemukan kedai nasi Padang. Dengan lahapnya kami makan nasi putih, setelah beberapa hari merasa eneg dengan nasi lemak. Namun, minuman teh Tarik dengan paduan cemilan roti cane, selalu membuat kami ketagihan karena kelezatannya.

Dalam hal berbahasa, Malaysia dan Indonesia merupakan negara serumpun. Namun, tidak sedikit kata-kata yang asing dan aneh mampir di telingaku karena memang tidak terbiasa mendengarnya. Kadang aku tersenyum sendiri bahkan tertawa ketika ada Cikgu Malaysia yang berbicara campur aduk antara Bahasa Indonesia, Melayu dan Inggris. Kadang aku sampai sakit perut dibuatnya dan ingin segera pergi ke tandas, karena perbezaan ini.

Sehari sebelum rencana kepulangan ke Indonesia, di sore hari yang sejuk kami berdiskusi dengan mengambil tempat di wisma Universiti Sains Malaysia. Dari hasil kunjungan ini kami melakukan refleksi mengenai Lesson Learned dan Action Plan. Apa yang kami dapatkan selama kunjungan, digabungkan dengan rencana aksi yang kami bawa ketika kami mengajukan proposal sebelum keberangkatan. Seperti yang akan kulakukan bersama partnerku Bu Tita Meita, kami akan mengadopsi program NILAM dengan mengaplikasikan program membaca yang diberi nama SABUSAGU SABUSAWA. Singkatan dari Satu Buku Satu Guru dan Satu Buku Satu Siswa, artinya ketika guru membaca satu buku harus ditularkan juga pada guru lainnya, demikian pula dengan siswa. Mengapa program membaca ini penting, karena membaca merupakan hal yang paling mendasar dan penting. Program membaca di daerahku pada waktu itu belum seramai sekarang seiring belum dicanangkannya program Literasi dari Kemendikbud.

Tak terasa waktu kunjungan sudah sampai pada akhir kegiatan, sehingga kami harus berkemas pulang keesokan harinya. Namun, agenda sebelum pulang rencananya kami diajak berjalan-jalan menikmati keindahan Twin Tower Kuala Lumpur. Bagaimana kisah perjalananku selanjutnya di Kuala Lumpur Malaysia ? Ikuti dalam tulisan berikutnya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, menyenangkan ya? Kutunggu lanjutannya!

15 Apr
Balas

Mksh pak Sopyan sudah berkenan mampir .Jangan lupa tunggu besok oleh2nya akan sy bagikan di sini ya.

15 Apr

yuk kita nyari nasi putih..wah..ketahuan tukang nyari makanan..he he heTernyata ceritanya masih nyambung...hebat lah Mra..saya nggak bisa... saya pengen cepet selesai aka...Oh iya..jadi ingat tandas..ha ha ha

15 Apr
Balas

Keren pengalamannya Ibu. Ditunggu kisah selanjutnya ya Bu. Sukses selalu buat Ibu.

15 Apr
Balas

Alahmdulillah, ikut senang juga dengan lawatan untuk penngkatan kualitas guru dan pendidikan dalam negeri..saya suka kegiatan seperti ini..janganlah selalu dilihat negatifnya..sisi positifnya jg akan memotivasi guru utk bekerja lebih giat lagi..salut bu..salam

15 Apr
Balas

Betul sekali Pak Eko, sy sangat beruntung dg adanya program seperti ini dapat membuka wawasan sy sbg guru SMP. Dan menjadi tempat belajar sepanjang hayat. Mksh utk kunjungannya di sini.

15 Apr



search

New Post