#TantanganGurusiana

#Hari ke-302

#HGN2020

Rabu , 25 November 2020

Di tantangan Gurusiana ke-302 yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional 2020, aku ingin menuliskan masa kecil yang indah dan penuh kenangan ketika sekolah pada masa SMP. Kini, kugoreskan barisan kata tentang perjalanan hidupku bersama guru hebat yang pernah mendidikku hingga aku menjadi seperti sekarang ini yakni sebagai Guru Bahasa Inggris SMP.

Pada tahun 1980 aku melanjutkan sekolah dengan mendaftarkan diri di SMPN 22 Jalan Supratman Bandung . Masih melekat dalam ingatanku, ada satu nama guru SMP yang terpatri dalam memori otakku sampai saat ini. Untuk pengabdianmu, izinkan aku mengucapkan terima kasih guruku.

Namanya Bu Tien, beliau salah satu guru Bahasa Inggris di tempatku menuntut ilmu. Beliau adalah salah satu guru idolaku waktu di SMP. Aku sangat menyukai mata pelajarannya. Setumpuk gambar selalu dia bawa ke kelas. Belakangan baru aku tahu bahwa nama gambar itu adalah alat peraga flash card. Sambil memperlihatkan gambar satu persatu secara sekilas, dia bertanya pada anak-anak apa nama benda yang ada dalam gambar tersebut dalam Bahasa Inggris. Aku paling cepat menjawab kuis ini, karena aku suka menghafal kosakata (vocabulary). Bu Tien juga sering mengulang-ngulang tentang Tenses dan Grammar, sehingga aku semakin paham karena beliau menerangkan dengan jelas dan sabar. Tak jarang, beliau masuk kelas yang jam pelajarannya kosong karena tidak ada tugas dari guru yang tidak masuk. Aku sangat senang mengerjakan soal-soal yang diberikan karena selalu mendapat nilai seratus. Mungkin dari sinilah bibit kesukaanku pada mata pelajaran ini tumbuh. Hingga sekarang, akhirnya aku mengikuti jejaknya menjadi guru Bahasa Inggris SMP.

Bu Tien sangat disiplin dan keras serta berdedikasi. Jika ada siswa yang belum mampu menghafal kosa kata, tak jarang kami sebagai temannya ditunjuk dan bertanggungjawab agar dia cepat hafal kosa kata terutama bentuk kata kerja regular dan irregular verbs. Bu Tien selalu memberi kami pekerjaan rumah, utamanya yang berhubungan dengan grammar dan tenses. Beliau tak bosan membetulkan pengucapan (pronounciation) yang salah sampai berulang-ulang hingga siswa benar dalam mengucapkan kata Bahasa Inggris. Meski jam pelajaran telah usai, tapi siswa belum paham, beliau akan terus mengajar hingga ada guru lain yang masuk baru beliau mengakhiri pelajaran.

Aku berterima kasih pada beliau karena berkat didikannya, aku jadi suka mata pelajaran ini dan selalu mengingat materi tenses. Pantas saja peserta didikku merasa kesulitan ketika menghadapi materi ini, karena ternyata mereka malas menghafal kosa kata atau verbs.

Terima kasih guruku yang telah menjadi inspirasiku hingga saat ini aku selalu mengenangmu, meski aku tidak tahu keberadaanmu sampai sekarang.