Kisah Mrs. Romlah dan Pembelajaran Daring (Bag 13)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-195
Senin , 10 Agustus 2020
Pada hari itu juga Mrs. Romlah segera menyelesaikan urusan administrasi dan pembayaran kursus komputer. Ia sudah bisa mulai belajar keesokan harinya pada lembaga bimbingan belajar tersebut. Tutor yang mengajarnya bernama Mas Moel. Ia masih muda dan cukup piawai dalam memberikan arahan maupun materi pelajaran pada Mrs. Romlah.
Kursus diberikan secara langsung melalui praktik menggunakan komputer. Waktu itu ukuran badan komputer dan CPU masih gemuk, tidak seperti sekarang desktop kebanyakan ukurannya slim alias ramping. Mas Moel membimbing Mrs. Romlah bagaimana langkah-langkah atau cara membuka dan menutup komputer. Secara berulang-ulang ia memberikan materi ini sampai Mrs. Romlah hafal dengan tata cara tersebut. Setelah materi ini selesai, barulah Mas Moel memberikan pelajaran yang lain, yakni cara memegang mouse atau tetikus komputer. Bagi Mrs. Romlah ini adalah pelajaran yang cukup sulit, karena sebelumnya ia sama sekali belum pernah menyentuh mouse. Pengalaman pertama memegang tetikus dan menggerakkan serta mengarahkan kursor, membuatnya geli sendiri. Betapa tidak, tangannya belum terbiasa memegang tetikus secara luwes sehingga arah kursor jadi tidak karuan loncat kesana-kemari.
Akhirnya pelajaran pertama yang berlangsung selama 90 menit, dapat dilaluinya dengan baik. Meski Mrs. Romlah tertatih dalam belajar komputer, namun semangat juangnya begitu tinggi dan pantang menyerah. Seminggu tiga kali, ia belajar praktik komputer di lembaga bimbingan belajar sambil mengantar anaknya les matematika. Mrs. Romlah ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, meski usia tidak lagi muda dan keterampilan mengoperasikan komputer belum pernah dikenal sebelumnya. Ia tetap semangat tak peduli orang bicara apa yang penting ia bisa menggali ilmu meski harus membayar sejumlah biaya sekalipun, ia pantang menyerah.
Itulah sikapnya yang keras dan tekadnya yang bulat untuk terus mau belajar dan berusaha. Meski usia lolita (lolos lima puluh tahun) yang lahir bukan di zaman milenial, hal itu tidak menghalanginya untuk terus menggali ilmu sedalam mungkin sepanjang ia mau dan mampu.
Bagaimana kelanjutan cerita Mrs. Romlah ini ? Bisa diikuti esok hari.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah keren mom, perjuangan Mrs. Romlah. Smg bs mjd teladan bagi yg muda.
Senangat Mrs Romlah
Haha... Jadi inget pertama pegang crusor... Lulumpatan crusorna