#TantanganGurusiana

#Hari ke-196

Selasa , 11 Agustus 2020

Pelajaran pertama yang didapat oleh Mrs. Romlah di tempat kursus adalah bagaimana cara membuka dan menutup komputer serta memegang mouse. Betapa sulit baginya untuk melakukan hal itu, padahal mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal kecil. Namun, Mrs. Romlah menjalaninya dengan ulet dan penuh ketekunan, untungnya Mas Moel sebagai pengajar sangat sabar membimbingnya.

Materi kedua yang akan ia dapatkan hari ini adalah praktik mengetik di komputer. Mrs. Romlah sama sekali belum pernah menekan tuts yang ada di keyboard komputer. Dulu waktu kuliah ia hanya mengandalkan mesin tik Brother untuk menyelesaikan tugas membuat makalah. Tip ex kertas selalu tersedia apabila ia salah menekan tuts dan kertas karbon hitam selalu ia sematkan di antara lembaran kertas HVS putih untuk mengetik beberapa rangkap. Kini semua perlengkapan itu tidak ada di sampingnya. Tugasnya hanya mengetik dan melihat di layar monitor komputer untuk hasil ketikannya.

Kini Mas Moel memberi pelajaran tentang membuka jendela Microsoft word sebagai bahan untuk mengetik. Ia memberi arahan mulai dari tata letak huruf , baik huruf kecil maupun besar. Ia juga menunjukkan tanda baca, spasi, jenis ukuran kertas serta fitur lain yang ada di jendela komputer. Mendengar arahan tutornya, Mrs. Romlah sedikit bingung dan keder juga. Lalu dengan tertatih ia mulai mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Mas Moel yakni belajar mengetik namanya secara berulang-ulang sampai satu halaman penuh. Ia menggunakan dua jari telunjuk dan terlihat matanya sibuk mencari jenis huruf yang akan diketikannya. Meski demikian Mrs. Romlah tetap semangat menjalankan tugas yang harus diselesaikannya.

Setelah beres mengetik namanya satu halaman penuh, kini ia mendapat tugas baru yaitu mengetik kalimat sebanyak satu paragraf. Sungguh ini merupakan suatu tugas yang sangat berat yang harus dikerjakannya dalam waktu 15 menit. Bukan hal yang mudah baginya mengetik di Microsoft word karena ia harus mencari posisi huruf dan tanda baca lainnya. Kadang terbersit dalam pikirannya untuk berhenti saja mengikuti kursus ini karena ternyata materinya bertambah sulit. Namun, manakala ingat dorongan dari teman-temannya serta tekadnya yang bulat, kembali ia bersemangat mengerjakan tugas itu. Lama kelamaan, ia mulai memahami materi pelajaran yang diberikan oleh tutornya. Ia sadar untuk memperlancar keterampilan mengetik sebaiknya harus banyak berlatih. Namun apa daya di rumah ia tidak memiliki perangkat itu komputer Di sekolah juga persediaannya sangat terbatas dan ia takut menggunakanya. Takut rusak, katanya ketika dipersilakan menggunakan fasilitas itu.

“Bu, apakah sudah selesai semua tugasnya ?” pertanyaan Mas Moel mengagetkan Mrs Romlah yang sedang melamun. Dengan tersenyum ia melanjutkan kembali mengetiknya yang sempat tertunda karena tak sadar dirinya sedang melamun. Ia berangan, jika suatu saat nanti punya uang ia akan membeli perangkat komputer yang paling bagus, agar bisa banyak berlatih menulis.

Apakah angan-angan Mrs. Romlah ini akan terwujud ? Ikuti kelanjutannya esok hari.

Bersambung.