Kisah Mrs. Romlah dan Pembelajaran Daring (Bag 16)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-198
Kamis , 13 Agustus 2020
Dengan tekun berlatih, akhirnya Mrs. Romlah sedikit demi sedikit bisa menggunakan laptop sebagai alat untuk menunjang pembelajaran di kelas. Namun apalah daya, sekarang ini laptop merah kesayangan harus segera masuk kandang karena sudah lola alias loading lambat. Belum lagi gambar layarnya bergaris-garis dan keyboard yang tidak bisa diajak kompromi. “Wahhh…sudah parah nih laptop sepertinya sudah kecapean dan pengen dilembiru (dilempar ganti yang baru he..he),”gumamnya. Ketika sedang asyik menatap layar monitor, bu Nina sejawatnya menepuk pundak dari belakang. “Ayoo ….bengong aja, pasti lagi melamun ya.” Katanya . “Ehh Bu Nina, ini saya sedang membayangkan masa lalu ketika laptop ini setia menemani kemanapun saya pergi.” timpal Mrs. Romlah.
“Bu Nina tahu gak, laptop ini sangat berjasa dalam hidup saya.” katanya. Kemudian mengalirlah cerita masa lalu ketika ia berhasil memenangkan dua kali juara ke-2 Gupres tingkat kabupaten. Ia harus mengetik laporan PTK sebagai salah satu syarat mengikuti lomba ini menggunakan laptop merah. Belum lagi ketika ada pelatihan instruktur kurikulum 2013 tingkat provinsi, laptop merah ini juga setia menemani saat membuat laporannya. Lalu ada lomba tingkat nasional di Batam dan Jakarta yang ia ikuti, laptop merah kembali hadir mempresentasikan powerpoint dalam ajang lomba inovasi pembelajaran. Belum lagi teringat ketika ia ikut studi banding ke Malaysia dan Australia Selatan, ehh laptop merah juga tidak ketinggalan ada dalam tasnya ikut naik pesawat meski di bagian imigrasi sempat diperiksa.
Sungguh banyak kenangan yang tak terlupakan hadir bersamanya. Laptop merah menjadi saksi bisu akan apa yang telah diraih oleh Mrs. Romlah. Untuk itu mengapa ia merasa sayang untuk mengganti dengan laptop yang baru. Betapa tidak, banyak kenangan Mrs Romlah akan laptop merah tak akan pernah hilang. Laptop itu telah banyak berjasa mengantarkannya berjuang dalam berbagai ajang lomba di berbagai jenjang. Mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional bahkan Internasional.
Mau tak mau karena sudah lola, laptop merah harus segera pensiun. Tak terasa ia telah menemani Mrs. Romlah selama 13 tahun tanpa lelah apalagi merengek minta ganti ini dan itu. Laptop yang sangat pengertian, karena mungkin ia tahu bahwa sang pemilik kerap terlihat dompetnya tipis.
Bagaimana kelanjutan kisah Mrs. Romlah, akankah laptopnya diganti ? Ikuti esok hari.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saatnga pensiun ya bunda laptopnya
Semangat Mrs Romlah
Mksh bu hj Septa
Keren Bu. Ditunggu kelanjutannya.
Terima kasih sdh mampir di sini
Jelmaan Mrs Romlah, penulisnya... Hihi
Laptopnya pengertian ya bun. Salam literasi.
Ya nih,kasihan sama pemiliknya