#TantanganGurusiana

#Hari ke-188

Senin , 3 Agustus 2020

Setelah kemarin gagal membuat video pembelajaran, Mrs. Romlah tidak menyerah. Ia bertekad akan mengerahkan seluruh kekuatan agar anak didiknya dapat menikmati materi pembelajaran secara jelas melalui video. Mrs. Romlah kini menyadari karena dulu ia keliru memilih anaknya yang masih berumur 11 tahun sebagai juru kamera, sehingga mengakibatkan gambar videonya tidak karuan hasilnya. Kini ia tidak akan mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya.

Pagi-pagi benar Mrs. Romlah berjalan tergesa menuju kantin sekolah. Ia akan menemui seorang guru muda milenial lainnya karena Pak Safi’i tidak masuk kerja hari ini disebabkan sakit diare. Ia tahu disinilah tempat favorit yang biasa dipakai Pak Deli guru milenial muda nan cerdas itu mangkal. Ya, ia akan menyuruh rekan kerjanya yang mengerti dunia digital dan editing video. Selain itu, Pak Deli ini orangnya cekatan dan gampang dimintai tolong, terutama jika ada guru sepuh yang gaptek. Ia akan terlihat sabar melayani emak-emak yang merasa kesulitan ketika harus melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring.

Dengan membawa tas plastik hitam, Mrs. Romlah berhenti di kantin itu dan segera bola matanya yang liar mencari Pak Deli sampai ke sudut kantin. Akhirnya, ketemu juga orang yang sangat dicarinya itu. “Pak Deli, nih lihat saya bawa apa ?” katanya penuh semangat. Pak Deli memperhatikan barang bawaan Mrs. Romlah yang masih terbungkus rapi. “Ini apa ya, Mrs Romlah ?” Pak Deli balik bertanya dengan wajah keheranan dan kedua mata tertuju pada bungkusan itu. “Coba pak Deli buka sendiri dan lihat ya, bagus gak ?” Mrs. Romlah dengan penuh semangat menyuruh guru muda itu untuk membuka tas plastik hitam yang dibawanya.

Kira-kira Mrs. Romlah membawa apa ya, sampai Pak Deli begitu tegang membukanya. Ikuti kelanjutan ceritanya esok hari.

Bersambung.