Kisah Mrs. Romlah dan Pembelajaran Daring (Bag 8)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-189
Selasa , 4 Agustus 2020
Dengan penuh tanda tanya Pak Deli terlihat membuka bungkusan plastik hitam yang dibawa Mrs. Romlah. Betapa herannya dia Ketika melihat isi bungkusan itu yang ternyata sebuah tripod. “Mrs. Romlah, ini buat apa ?”Tanya Pak Deli dengan heran. “Yaaa, buat syuting video dong, nanti Pak Deli yang ambil gambarnya ya.”Sahutnya dengan nada sedikit manja namun penuh antusias.
Benar saja, keesokan harinya Mrs. Romlah sudah siap dengan peralatan syuting seperti yang dikatakan pak Deli. Tak lupa ia membawa kain hijau sebagai latar belakang tembok dan tripod yang baru dibelinya. Sejurus kemudian Pak Deli sudah siap mengambil gambar Mrs. Romlah. Ia mulai bergaya dan berbicara dalam Bahasa Inggris sebagai opening pembelajaran. Pak Deli hanya bisa tersenyum dan sedikit gemas melihat tingkah polah Mrs. Romlah ketika syuting, karena harus beberapa kali take gambar.
Akhirnya selesai sudah jadwal syuting Mrs. Romlah sampai menjelang sore. Ia pulang dengan hati gembira karena apa yang ia inginkan sudah berhasil didapatkannya meski dengan susah payah. Setelah sampai rumah, ia segera membereskan barang bawaannya dan langsung menuju dapur. “Agus..Agus… kamu lagi apa, nih mamah sudah pulang,” teriak Mrs. Romlah sambil mencari-cari anak semata wayangnya. Yang dipanggil segera menyahut dan menghampiri mamanya, ia melihat sejenak tas kresek hitam yang dibawa olehnya. “Mah, bawa es krim coklat nggak ?”rengeknya seraya membuka-buka tas mamahnya. “Waduhh…. Mamah lupa pesananmu, nanti beli di warung depan aja ya,”sahutnya.
Malam menjelang, Mrs. Romlah sibuk membuka file video di handphonenya. Ia tersenyum sendiri manakala melihat dirinya ada dalam gambar. Sebetulnya, jauh di lubuk hati yang terdalam ada sedikit rasa ketidakpercayaan dirinya ketika harus berbicara dalam Bahasa Inggris untuk menyapa anak didiknya. Pengucapan atau pronounciation yang didominasi bahasa daerah yang cukup kental, membuatnya sedikit aneh dan kurang dimengerti. Namun, apa daya ia ingin sekali membahagiakan anak-anak didiknya dengan menyajikan materi pelajaran yang dianggapnya sempurna melalui tayangan sebuah video yang sekarang sedang nge-trend.
Bagaimana kisah selanjutnya ketika ia harus mengedit video agar bisa dinikmati oleh anak didiknya di Youtube ? nantikan cerita selanjutnya.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar