Aku sangat bersyukur dapat menunaikan tugas di Kabupaten Karawang, karena tidak lama setelah mutasi aku dapat mengikuti beberapa pelatihan. Diantaranya Teacher Training DBE-3 (Desentralized Basic Education) yang merupakan kerjasama dengan USAID West Java & Banten. Lesson Study kerjasama UPI Bandung, PSF (Putera Sampoerna Foundation ) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang dan Adopt aTeacher oleh PSF.

Aku adalah seorang guru Bahasa Inggris SMP yang beruntung, Setelah selesai mengikuti pelatihan itu, kini aku dihadapkan pada suatu kegiatan lain yaitu program Master Teacher yang diselenggarakan oleh PSF di Teacher Learning Center (TLC) Karawang pada tanggal 30 Juni - 7 Oktober 2010 . Awalnya aku bertanya-tanya apa itu Master Teacher ? Apa yang akan kuperoleh dengan mengikuti kegiatan itu , mengingat sebelumnya aku sudah mengikuti Lesson Study dan Adopt a Teacher. Ternyata program ini diperuntukkan bagi guru-guru yang telah membuktikan kemampuan dan komitmennya dalam menerapkan ilmu yang didapat dari program yang dipilih untuk menjadi agen perubahan penerus pembinaan bagi rekan sejawat di daerahnya. Setelah diadakan seleksi maka terpilihlah sebanyak 60 guru se-Kabupaten Karawang yang dibagi menjadi tiga kelompok yakni Matematika, IPA dan Non IPA (Bahasa dan IPS) masing-masing kelompok beranggota 20 orang. Dengan terpilihnya diriku, maka aku akan berusaha lebih banyak mengasah dan mengembangkan potensi diri dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Para Fasilitator dari PSF memberikan materi tentang s merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, setelah itu kami dibekali dengan pembuatan desain pembelajaran I-Care. Selain itu sesuai materi yang diberikan, aku berusaha mengimplementasikan pemanfaatan teknologi informasi. Baik penggunaan powerpoint dalam kelas, pemanfaatan facebook , email dan blog dalam keterampilan menulis atau pembuatan video pembelajaran menggunakan movie maker. Pada waktu itu aplikasi pembelajaran berbasis internet belum seramai sekarang. Semua materi yang kudapat selama pelatihan, aku usahakan untuk dipraktikkan di kelas atau aku diseminasikan kepada rekan sejawat baik di sekolah maupun MGMP Bahasa Inggris.

Secara garis besar, jadwal pelatihan Master Teacher dilaksanakan dalam tiga tahapan. Pelatihan tahap pertama disajikan tentang cara menggali kreativitas dalam pembelajaran, filsafat pembelajaran, desain pembelajaran, dan pembuatan video pembelajaran. Tahap kedua diberikan materi tentang teknik berkomunikasi, pemanfaatan teknologi informasi, berupa pembuatan email, blog, facebook, membuat powerpoint dan belajar menulis karya ilmiah. Materi diberikan oleh Tim dari UPI Bandung yakni Pak Harun, Pak Sumar Hendayana, Pak Tatang Suratno, Pak Asep Suriatna, Pak Dian dan para Fasilitator Putera Sampoerna Foundation (PSF), Pak Sigit Kurniawan, Pak Aditya Dharma, Pak Simon Rafael, Pak Firman, Pak Zacky. Materi disampaikan tidak hanya melalui metode ceramah, melainkan dengan menggunakan active dan collaborative Learning. Tidak lupa diberikan energizer atau ice breaking jika para peserta sudah mulai terlihat jenuh. Kami tidak hanya menerima materi begitu saja, melainkan juga diberi tugas berupa tagihan yang harus dikumpulkan pada pengelola program tepat waktu. Apabila tugas lengkap dan sesuai tenggat waktu yang ditentukan, maka para peserta akan diberikan suatu reward, yakni kesempatan mengikuti study banding ke Malaysia. Syarat lainnya yaitu secara berkelompok (2 orang) membuat proposal tentang implementasi kegiatan di sekolah setelah fase pelatihan berlangsung selama enam kali pertemuan. Apabila dua hal itu terpenuhi maka peserta berpeluang untuk dapat mengikuti study banding ke negeri jiran Malaysia. Aku menerima tantangan itu dan berkolaborasi dengan teman sejawatku, Ibu Tita Meita. Kami memikirkan secara matang proposal yang kami buat sebagai implementasi program.

Apakah proposalku diterima ? Mari ikuti dalam tulisanku berikutnya.

Bersambung