MENULIS DI USIA TUA, WHY NOT ?
#TantanganGurusiana
#Hari ke-268
Kamis, 22 Oktober 2020
Berkarya di waktu muda itu biasa tetapi berkarya ketika usia sudah tua itu luar biasa. Inilah yang saya alami ketika mengikuti kelas menulis. Walau dengan segala keterbatasan secara fisik, tidak menyurutkan langkah dan semangat seperti anak muda. Meski dengan tertatih dan tidak tahu cara atau teknik menulis, saya menjalaninya dengan tekun.
Dalam berkarya tentu jalan yang ditempuh oleh saya tidak selalu mulus. Banyak halangan dan rintangan yang menghadang antara lain :
1. Banyak kegiatan
Saat ini proses pembelajaran dilakukan secara daring, hal ini ternyata lebih banyak menguras energi. Terlebih sebagai wali kelas selain mengajar 28 jam tentu tugas dan tanggungjwabnya lebih berat. Belum lagi ditambah tugas lain di luar jam mengajar, tentu sangat menyita waktu dan energi yang tidak sedikit. Sungguh terasa capek dan melelahkan, tetapi bagi saya hal itu bukan alasan untuk tidak menulis. Saya harus bisa menyisihkan waktu sejenak untuk menuangkan ide atau buah pikiran melalui tulisan meski dengan seabreg kegiatan yang tiada henti menyapa. Saya juga harus menerapkan skala prioritas agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
2. Malas dan jenuh
Dua hal ini dapat hinggap pada siapa saja alias tidak memandang bulu, termasuk pada diri saya. Ketika kegiatan sudah banyak dan tenaga sudah overload, pasti kedua penyakit itu akan datang menyapa. Untuk mengatasinya saya mencoba refresing sejenak dengan cara melihat bunga atau tanaman di halaman rumah, membaca novel ringan atau menonton film sejenak.
3. Krisis ide
Saya sering mengalami hal ini. Tidak tahu kenapa kok tiba-tiba ide yang biasanya berkumpul di sarang otak kini hilang begitu saja dan saya tidak tahu harus menulis apa. Dalam menghadapi hal ini, saya jadi teringat akan jurus yang diterapkan oleh seorang narasumber webinar yakni apa yang kita lihat, dengar dan rasa dapat dituangkan menjadi sebuah ide tulisan. Jadi, jika ‘baterai ‘sudah diisi penuh dan tenaga sudah terkumpul maka segeralah menulis kembali jangan sampai ditunda terlalu lama.
Selain itu ketika ingin menulis harus tertanam dalam diri motivasi agar proses menulis dapat berjalan dengan lancar, diantaranya :
1. Niat
Tetapkan dalam hati niat yang benar-benar kuat agar apa yang dicita-citakan dalam hal ini menulis buku menjadi terwujud. Meski tidak sedikit gangguan datang harus tetap luruskan niat awal menulis.
2. Paksa
Tidak bisa tidak bahwa menulis itu memang berat dan harus dipaksa. Dengan demikian otak akan dipaksa bekerja me-recall kosa kata yang ada dalam pikiran. Apalagi jika waktu deadline tiba, adrenalin akan terpacu sehingga muncullah the power of kepekso yang pada akhirnya tulisan akan lahir dengan selamat dan terhindar dari momok yang menakutkan yakni remedi.
3. Mau
Jika punya kemampuan menulis namun tidak ada kemauan sama saja bohong. Motivasi terpenting berasal dari dalam diri sendiri untuk mau menyisihkan waktu, tenaga dan pikiran ketika menulis. Saya terus berusaha untuk mau menulis selagi masih ada waktu dan tenaga.
4. Fokus
Untuk dapat menyelesaikan suatu tulisan dengan baik, maka harus fokus. Jika pikiran bercabang atau materi ini belum selesai sudah pindah ke yang lain tentu tidak akan tuntas. Jadi, ketika menulis harus fokus pada satu tema yang sedang digarap dengan tenggat waktu yang tidak terlalu lama. Saya kadang kurang focus sehingga tulisan seringkali mangkrak tidak ada yang selesai tepat waktu.
Itulah hal yang saya alami ketika ingin menulis dan menerbitkannya menjadi buku ketika usia sudah tidak lagi muda.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, keren problem menulis dan solusinya. Mantul. Sukses selalu
Makasih telah berbagi ilmu dan pengalaman Mrs
Ilmu nan bermanfaat. sehat dan sukses selalu bucantik
Tulisan penyemangat yang keren. Tetap semangat menulis ya, Ibu. Sukses selalu.
Wah mantab ulasannya bu..penuh gizi informasi. Salam sukses selalu, tetap semangat dan salam literasi
Terima kasih pak Sukadi sudah mampir