PANGGIL AKU DIANA (Part 14)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-257
Minggu, 11 Oktober 2020
Miss Linda segera keluar dari kamarnya, ia menuruni anak tangga dan menuju pintu depan serta membukanya. Ia melihat sekeliling halaman rumah yang banyak ditumbuhi pepohonan besar dan kecil. Taman bunga yang tertata rapi sungguh sangat memanjakan netranya yang terkadang perih bila terkena sinar. Bunga mawar dan melati yang aromanya mampu menggoda hati hingga tak kuasa ia menyentuh kelopaknya serta mencium harum bau puspa nan wangi.
Setelah puas menikmati keindahan taman depan rumah, Miss Linda beranjak untuk melihat halaman belakang yang sangat luas. Ia memandang sekeliling dan melayangkan pandangannya pada pohon beraneka buah, mulai dari mangga, lengkeng, jambu sampai pohon sawo yang berbuah lebat. Sungguh pemandangan yang sejuk dan nikmat bagi matanya. Taman depan dan halaman belakang nampak tertata rapi karena para tukang kebun yang rajin merawatnya dengan baik. Bibi Elvi selalu menyiram bunga dari air pompa depan rumah. Kadang Diana ikut memompa meski ia melarangnya. Diana senang merasakan dinginnya air yang keluar dari pompa itu. Meski matanya tidak bisa melihat, namun ia dapat merasakan dengan hatinya atas kesejukan yang diberi oleh Sang Ilahi.
Miss Linda terus menyusuri bagian belakang rumah, hingga akhirnya ia melihat sebuah bangunan tua yang kokoh namun nampak sedikit kusam. Ia mendekat dan mengamatinya agak lama. Ditengoknya bagian per bagian rumah itu, mulai dari depan sampai ke belakang. Setelah itu ia tersenyum sepertinya ada sesuatu yang menarik perhatiannya akan bangunan tua itu. Segera ia berlari dan masuk ke dalam rumah.
Sore itu setelah selesai membersihkan badan, Miss Linda turun dari lantai atas kamarnya. Segera ia menuju ruangan tempat kerja Arthur. Diketuknya pintu, lalu Arthur mempersilakan Miss Linda masuk. Saat itu terlihat Katie menemani suaminya yang sedang membaca koran.
“Selamat sore Pak Arthur, "sapa Miss Linda.
“Sore, bagaimana perkembangan anak saya, Miss Linda ?”tanyanya
“Saya ingin mengabarkan bahwa Diana saat ini sudah bisa melipat serbet dan makan dengan tertib menggunakan sendok dan garpu, “papar Miss Linda.
“Tapi saya dengar, Anda mendidiknya dengan keras, apakah itu benar ?”cecar Arthur.
“Saya mendidik Diana dengan cara seperti itu agar ia tahu sopan santun dan mengenal disiplin. Saya tidak mau Diana jadi anak manja yang dengan sesuka hatinya melakukan apa saja yang ia suka. Saya ingin Diana menjadi anak mandiri dan mampu berusaha meraih apa yang ia inginkan melalui kerja keras,”papar Miss Linda dengan semangat.
“Dengar Miss Linda, saya sangat tidak setuju dengan cara Anda mendidik Diana anak saya seperti itu ,”tegas Arhur. “Untuk itu mulai saat ini, saya ingin Anda berhenti mengajar Diana,”lanjutnya.
“Tapi….”potong Miss Linda
“Tidak ada tapi-tapian, ini honorarium dan segera bereskan bawaanmu serta tinggalkan rumah ini,”kata Arthur sambil membawa amplop yang berisi uang.
Katie yang mendengar percakapan mereka segera mendekat dan menyela pembicaraan.
“Maaf Arthur, sepertinya apa yang dikatakan Miss Linda benar. Bagaimana kalau kita beri kesempatan agar ia menyelesaikan tugasnya mendidik Diana dengan caranya sendiri. Kita sebagai orang tua untuk sementara ini tak usah ikut campur dan memanjakannya. Biarlah Diana dibentuk melalui tangan Miss Linda,”jelas Katie.
“Oke, baiklah kalau begitu. Saya beri kesempatan pada Anda untuk melanjutkan mendidik Diana dengan caramu yang kau anggap sesuai,”kata Arthur dengan nada datar.
“Terima kasih, Bapak dan Ibu Arthur yang baik,”balas Miss Linda.
“Oh ya, kalau boleh saya tahu tentang bangunan yang ada di halaman belakang, itu bekas apa ya?” tanyanya.
“Oh, itu bekas rumah kami dahulu sebelum pindah ke sini. Memangnya kenapa ?”tanya Katie.
“Saya berpikir alangkah baiknya untuk sementara waktu saya izin menggunakan rumah itu untuk mendidik Diana secara mandiri jauh dari orang tua,”jelasnya.
“Saya tidak setuju,”potong Arthur dengan nada tinggi.
“Sebentar Arthur, dengarkan penjelasan Miss Linda terlebih dahulu,”kata Katie dengan sabar.
“Diana perlu belajar secara mandiri, beri saya waktu selama dua minggu di rumah itu,”tegas Miss Linda penuh semangat.
“Oke kalau begitu, saya akan menyuruh tukang untuk memperbaiki dan membersihkan rumah itu. Dan ingat, jika dalam kurun waktu tersebut tidak ada perubahan dalam diri Diana, silakan Anda meninggalkan rumah saya, “kata Arthur panjang lebar.
Mendengar hal itu, Katie dan Miss Linda berpandangan sambil tersenyum. Mereka berharap dengan cara seperti itu Diana akan mau belajar bersama gurunya.
Apakah taktik yang digunakan Miss Linda akan berhasil ? Ikuti lanjutannya esok hari.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, aku yakin Miss Linda punya trik jitu untuk Diana. Sukses selalu Bu
Terima kasih bu Siti Ropiah sudah berkenan mampir
Bangunan apa dibelakang? Apakah ada rahasia di sana?
Tunggu kelanjutannya esok hari ya bu hj
Mantap Miss sudah part 14
Wow, keren bun , sukses selalu salam kenal salam literasi.
Salam kenal kembali bu Nuryasni. Senang bertemu di sini. Salam literasi.
Pendeskripsian tempatnya keren Miss Min...
Puguh ieu teh hasil belajar dari bu Susi
Bikin penasaran, siap menunggu episode selanjutnya
Trims bu Dasirah, tunggu kelanjutannya ya