Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
PANGGIL AKU DIANA (Part 15)

PANGGIL AKU DIANA (Part 15)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-258

Senin, 12 Oktober 2020

Arthur segera memanggil beberapa tukang untuk memperbaiki dan memperindah bangunan yang selama ini tidak pernah digunakan. Keluarga Arthur membangun rumah baru yang lebih besar di lengkapi taman depan dan belakang yang sejuk dipandang mata. Mereka pindah ke rumah baru tersebut ketika Diana berumur 5 tahun.

Miss Linda ingin menggunakan bangunan itu untuk mendidik Diana. Ia ingin agar puteri kesayangan Arthur dapat terlepas dari pengaruh orang tuanya yang cenderung memanjakan dan membenarkan setiap tindakan yang dilakukan, meski itu salah.

Setelah proses renovasi selesai, rumah itu sekarang terlihat cantik kembali. Miss Linda mengisinya dengan barang dan perkakas dapur yang diperlukan.

“Meja ini simpan disebelah mana ?” Tanya Ronald yang membantu Miss Linda

mengangkut barang-barang.

“Di sini saja,” sahut Miss Linda singkat

Ronald sangat suka berdekatan dengan Miss Linda, ia selalu berusaha mencari kesempatan mencuri pandang. Namun, nampaknya nona manis ini selalu menghindar dari jerat pandang pria muda tampan menawan. Sesekali Ronald menatapnya tak berkedip, hingga ia lupa sedang memegang gelas berisi teh manis.

“Ronald, kau simpan dimana keranjang yang berisi alat peraga ?” Tanya Miss Linda

“Emhh, oh ya emhh dekat kursi di kamar depan,” jawabnya gugup

Miss Linda masuk ke dalam dan mencari barang yang dimaksud. Sementara Ronald tak henti memandangnya meski Miss Linda sudah masuk kamar. Tak lama ia menguntitnya dari belakang dan mencuri pandang dari celah pintu yang terbuka. Ah, rupanya Ronald jatuh cinta pada Miss Linda. Beda usia tak menghalanginya untuk menyukai gadis berkacamata itu. Ia terus menguntitnya, meski Miss Linda kadang menghindar.

Tak terasa waktu terus berputar, lembayung senjamulai menyapa. Sang mentaripun bersiap menuju peraduan. Ia memilih rembulan untuk menggantikan posisinya menerangi semesta. Pohon bergoyang diterpa sang bayu membelai manja. Kunang-kunang datang menerawang dinginnya malam dengan bias cahaya alam.

Pada malam temaram, Diana senang ketika diajak ayah dan ibunya berjalan-jalan. Tak lupa mobil Kijang tahun 80an dikeluarkan dari kandangnya. Mereka menikmati indahnya malam dengan berkeliling rumah naik mobil. Hal ini untuk mengelabui Diana seolah-olah mereka melakukan perjalanan jauh. Padahal Diana akan menempati rumah lama yang baru direnovasi sebagai tempat belajarnya kelak. Jarak rumah hanya 200 meter dari kediamanya. Hingga beberapa kali putaran mobil melaju lambat, yang pada akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mungil. Nampak keluarga Arthur satu persatu keluar dari mobil itu. Terakhir Katie turun dan menuntun Diana masuk ke dalam rumah.

Diana terlihat senang ketika memasuki rumah baru. Ia menghirup aroma wangi puspa melati. Senyum simpul tak henti ia tebar sambil terus bergelayut di tangan sang bunda. Miss Linda menyambut kedatangan mereka dengan senyum manisnya, Ia yakin bahwa apa yang dilakukannya dapat membuahkan hasil. Mendidik Diana dengan caranya sendiri dan terhindar dari campur tangan orang tua yang selalu memanjakannya.

Malam semakin larut, burung dan suara jangkrik terdengar bersahutan membentuk suatu melodi nan indah. Katie senang Diana bisa menikmati ruangan dalam rumah, hingga akhirnya Miss Linda menyuruh mereka pulang dan membiarkan Diana bersamanya. Katie merasa sedih meninggalkan Diana di rumah itu. Namun, ia yakin Diana puterinya itu akan baik-baik saja berada di tangan Miss Linda. Ia menyuruh Damar anak bibi Elvi tinggal di rumah itu beserta anjing kesayangan Diana.

Setelah agak lama, Diana baru tersadar bahwa ibunya tak ada di sampingnya. Ia meraba-raba tembok dan barang yang ada di dekatnya. Ia terus mencari dan memanggil-manggil ibunya dengan suara khasnya. Namun, tak ada jawaban dan pelukan hangat sang bunda. Diana mulai kesal dan marah. Ia melemparkan semua benda yang ada didekatnya sebagai pelampiasan. Ia pecahkan vas bunga, gelas dan piring yang ada di meja hingga kursi ia tending dengan sekuat tenaga.

Apa yang dilakukan Miss Linda melihat kemarahan Diana ? Nantikan kelanjutannya esok hari.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post