#TantanganGurusiana

#Hari ke-261

Kamis, 15 Oktober 2020

Tak terasa hari berganti. Dua pekan sudah Diana belajar bersama Miss Linda di tempat yang terpisah dengan keluarganya. Banyak hal yang telah dipelajari oleh Diana. Kini ia sudah mengenal berbagai nama benda yang ada di sekitarnya berikut cara mengeja dengan menggunakan sandi tangan. Gerakan mulutnya ketika mengucapkan kata-kata juga sudah nampak ada kemajuan. Sifatnya yang temperamental dan egois sudah sedikit berkurang. Kini Diana sudah agak mengerti dan memahami siapa dirinya. Itu semua berkat upaya Miss Linda mengajari Diana dengan tekun dan sabar.

Pagi ini Miss Linda terlihat sedikit murung. Hatinya resah dan gelisah. Betapa tidak, waktu belajarnya dengan Diana esok hari sudah habis. Itu artinya Diana harus kembali ke rumah orang tuanya dan siap menerima segala kemanjaan yang ada. Miss Linda merasa belum siap jika sikap Diana kembali seperti semula. Rasanya Diana masih labil, ia belum bisa mandiri sepenuhnya. Padahal jika belajar dengan dirinya, Diana mudah mengerti dan tidak cengeng. Ia juga anak yang cerdas, karena apa yang telah dipelajarinya dengan cepat dapat ia tangkap. Ia mau berusaha untuk mencapai apa yang ia inginkan. Satu hal yang Miss Linda senang adalah ia sudah bisa mandiri. Mengerjakan segala sesuatu secara sendiri tidak bergantung pada orang lain. Sudah bisa makan sendiri dengan tertib dan sopan serta kini ia jarang tantrum.

Sore itu Pak Arthur dan Bu Katie datang menjenguk Diana. Dengan senyum dikulum, Miss Linda menerima kedatangan mereka dan mempersilakannya masuk. Sementara itu ia menyuruh Damar menemani Diana yang sedang bermain dengan anjing kesayangannya di halaman belakang. Ia belum memperkenankan orangtua Diana untuk bertemu dengan puteri kesayangannya.

“Bagaimana keadaan anak saya Miss Linda, apakah ia baik-baik saja ?” Tanya Arthur.

“Diana dalam keadaan baik Pak Arthur,” jawab Miss Linda

“Bagaimana dengan belajarnya, apakah ada kemajuan ?” Tanya Bu Katie

“Banyak kemajuan yang didapat Diana bu Katie,” jawabnya. Ia sudah bisa makan

sendiri dengan sopan, sudah terampil menggunakan jari jemarinya jika menginginkan sesuatu. Ia juga sudah bisa menjaga emosinya.” Papar Miss Linda panjang lebar.

“Berarti kami bisa menjemputnya esok hari untuk kembali ke rumah,” kata Bu Katie

dengan girang dan tersenyum senang.

“Ya, sudah dua pekan Diana berada di sini. Sesuai dengan perjanjian kita bahwa selama itu, Diana boleh belajar denganmu secara mandiri. Itu artinya besok adalah waktu yang sangat tepat untuk menjemputnya pulang, “ kata Arthur tersenyum.

“Emhhh….begini Pak Arthur, bolehkah saya meminta tambahan waktu agar diperpanjang 1 minggu lagi ? “ tanya Miss Linda

“Apa ? “ Dengar ya Miss Linda, saya sudah cukup sabar dan selalu mengabulkan apa yang kau minta. Namun, untuk kali ini saya tidak mengizinkan. Pokoknya Diana harus pulang besok, “ kata Arthur dengan wajah menahan marah.

“Jika Miss Linda masih kekurangan waktu dan itu dianggap baik, saya sih tidak masalah silakan aja,” kata Katie ringan.

“Pokoknya saya tidak setuju ! “ Kata Arthur dengan suara keras.

“Arthur, sabar sedikit kenapa, toh itu semua demi kebaikan anak kita,” sahut Katie.

Mendengar hal itu Miss Linda tertunduk, hatinya menangis. Bagaimana tidak, Diana yang sudah mulai dekat dan mau belajar kini harus kembali ke pangkuan orang tuanya dan berpisah dengan dirinya. Padahal masih banyak yang ingin ia ajarkan pada anak gadis keluarga Arthur yang menderita buta, tuli dan tuna wicara itu.

Akhirnya, keluarga Arthur berpamitan pulang dan mengingatkan Miss Linda untuk segera membereskan semua barangnya. Besok Diana akan dijemput kembali untuk berkumpul bersama keluarga Arthur di rumah yang lebih besar.

Bagaimana kisah selanjutnya ? Ikuti esok hari.

Bersambung.