PANGGIL AKU DIANA (Part 4)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-247
Kamis, 1 Oktober 2020
Hari berganti bulan berlalu. Tak terasa sudah berpuluh purnama, aku tidak bisa melihat indahnya mentari dan gemerlap bintang gemintang. Aku hanya bisa merasakan dinginnya udara pagi, wanginya bunga mawar dan hangatnya secangkir sereal.
Tiga belas tahun sudah, aku berada dalam duniaku, dunia yang sunyi dan gelap. Dunia yang kata pujangga seindah taman surga. Semua itu hilang lenyap. Aku hanya bisa meraba dan mengira-ngira ketika memegang sebuah benda tanpa tahu maknanya. Kini aku sudah bosan dengan keadaanku, dunia yang gelap gulita. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir. Aku jadi kesal, sebal dan frustasi. Semua orang tidak mengerti apa yang aku mau. Ya sudahlah, aku akan menuruti kata hatiku. Aku sudah jenuh dengan semua ini hhuuuhhhh.
Di suatu pagi yang cerah, Yulia anak bibi Elvi terlihat sibuk menggunting pohon sinyo nakal yang daunnya nampak sudah mulai lebat. Sedangkan Diana asyik bermain dengan si Molly anjing kesayangannya.
Tiga puluh menit kemudian sambil berjalan meraba-raba, Diana menghampiri dan mencolek bahu Yulia. Diana bermaksud mengajaknya bermain. Namun, Yulia terlihat asyik menggunting daun-daun dan merapikannya. Tiba-tiba ughhh….ughhhh, Diana menubruknya dan mengambil gunting yang sedang dipegang Yulia. “Tolonggg….tolonggg, uhhhh lepaskan…lepaskan,” teriak Yulia terdengar memecah kesunyian pagi. Diana terus mendorong tubuh Yulia hingga terjatuh di rerumputan. Terjadi perkelahian diantara keduanya karena Diana memaksa ingin merebut gunting yang sedang dipegang Yulia.
Mendengar teriakan Yulia, segera Damar berlari dan menghampiri menara lonceng dan membunyikannya. Itu pertanda bahwa sesuatu sedang terjadi atas diri Diana. Mendengar lonceng dibunyikan, Katie yang sedang menggendong adik Diana yang masih bayi segera berlari menghampiri. “Diana…Diana….what’s wrong with you ?”tanyanya sambil melerai perkelahian itu. Segera ia mengambil gunting yang sedang dipegang Diana, lalu dipeluknya anak itu . Katie merogoh saku bajunya dan mengeluarkan permen cokelat kemudian ia memasukkannya ke mulut Diana agar ia tenang. Itulah kebiasaan yang dilakukan Katie ketika mendapati Diana sedang marah atau frustasi. Setelah mendapat perlakuan seperti itu Diana menjadi tenang dan ia mau diajak masuk ke dalam rumah dalam keadaan rambut acak-acakan dan baju kotor penuh tanah.
Itulah Diana, jika ada yang tak mau mengerti dengan apa yang diinginkannya, tak segan ia menyerang lawannya. Diana juga tak mau jika ibunya menyisiri rambutnya yang panjang sebahu itu dan mengganti bajunya. Diana lebih senang mengenakan baju kotor dan rambut tak rapi.
Bagaimana kisah Diana selanjutnya ?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mrs terinspirasi Hellen Keller ?
Maaf baru bisa menyimak kisah keren ini. Sukses ya, Ibu.
Keren bunda, salam literasi sukses sll
Terima kasih bu Evi sdh berkenan mampir. Salam literasi
Duhh Diana...