#TantanganGurusiana

#Hari ke-248

Jumat, 2 Oktober 2020

Di sore hari keluarga Arthur berkumpul di ruang belakang sambil menikmati teh hangat. Oma Sherly duduk di kursi goyang sambil membaca koran. Sementara Katie memilih duduk dekat sofa sambil menggoyang-goyangkan kereta bayi adik Diana yang sedang tidur. Sedangkan Diana berada di sampingnya. Ronald terlihat berdiri di sebelah ayahnya. Mereka sedang membahas kejadian tadi pagi yakni perkelahian Diana dengan Yulia.

Tiba-tiba Oma Sherly memanggil anaknya, Arthur untuk duduk dekat denganya.

”Arthur, bagaimana itu dengan anakmu, Diana. Sepertinya semakin hari tambah liar kelakuannya,”katanya dengan nada tinggi.

“Sebaiknya kau masukkan dia ke sekolah khusus penyandang cacat,”lanjutnya.

“Ya, Arthur, bagaimana kalau kau menulis surat pada kepala sekolah itu agar ia mau menerima Diana sebagai siswa ,”timpal Katie.

“Tidak, aku tak setuju dengan usul kalian,”tegas Arthur dengan suara tinggi.

“Aku juga tidak mau menulis surat apalagi bertemu,” tambahnya.

“Baiklah kalau begitu biar aku saja yang menulis surat,”tegas Katie tak mau kalah.

“Tidak….sekali tidak tetap tidak,”kata Arthur kukuh pada pendiriannya.

“Ayolah, Arthur apa susahnya menulis surat, toh ini demi kebaikan anakmu, Diana. Biarlah ia bersekolah dan mendapatkan pendidikan serta ajaran untuk berperilaku baik,”Oma Sherly nampak memelas.

“Diana tidak perlu sekolah, biarlah ia tetap di rumah. Aku takut jika ia masuk sekolah akan mengganggu siswa lain,”kata Arthur.

“Oke kalau begitu, tapi tetaplah menulis surat barangkali Kepala Sekolah bisa membantu mendatangkan seorang guru ke sini untuk mendidik Diana,”lanjut oma Sherly.

Situasi semakin panas, perdebatan mengenai masalah pendidikan Diana menemui jalan buntu. Pendapat demi pendapat disampaikan dengan suara keras dan tak ramah. Diana yang mendengar dengan hatinya itu mulai nampak gelisah. Ia berjalan kian kemari mencari sosok ibunya. Setelah didapatinya, ia memegang mulut ibunya agar berhenti berdebat. Lalu ia menghampiri meja dan menumpahkan segala benda yang ada di atasnya sehingga menjadi berantakan. Uggghhh…..ughhhh….ughhhh, Diana dengan membabi buta memecahkan apa yang dapat ia pegang. Melihat hal itu, Katie segera memeluk dan menenangkannya. Ia mendudukan Diana di samping oma Sherly. Tiba-tiba secara refleks Diana berhasil mencopot kancing baju oma Sherly. Entah dengan kekuatan yang datang dari mana Diana mampu melakukan hal itu. Lalu Diana menempelkan kancing baju itu pada bagian mata boneka yang selalu dipegangnya. Ia frustasi karena kedaan tak sesuai dengan keinginannya. Katie sangat sedih melihat tingkah anak sulungnya itu.

Tiba-tiba Diana bangkit dan berjalan tak tentu arah yang akhirnya menubruk kereta roda bayi sampai terguling. Terdengar suara tangisan adiknya itu dengan cukup keras. Suasana semakin kacau, Arthur marah karena Diana menggulingkan kereta bayi adiknya. Katie hanya bisa menangis melihat kejadian itu. Ia kembali memohon kepada suaminya agar Diana diperkenankan sekolah. Atau kalau tidak, ia akan memanggil guru privat dan mengajar anaknya di rumah.

Apakah Arthur akan memenuhi keinginan istrinya untuk berkirim surat ke sekolah khusus itu ? Ikuti kelanjutannya.

Bersambung.