PANGGIL AKU DIANA (Part 8)
#TantanganGurusiana
#Hari ke-251
Senin, 5 Oktober 2020
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, akhirnya Miss Linda sampai di stasiun Bandung. Nampak Katie dan Ronald sudah siap menjemputnya. Sedari tadi mereka menunggu kedatangan Miss Linda di pintu kedatangan.
“Halloo, kenalkan saya Ronald kakak tiri Diana dan ini Katie ibunya,”kata Ronald seraya mengulurkan tangan untuk berjabatan.
“Halloo juga. Saya Linda, anak-anak biasa memanggil dengan Miss Linda. Senang bertemu dengan kalian,”balas Miss Linda sambil tersenyum.
Mereka berjalan menuju mobil Toyota Kijang keluaran tahun 1986, yang dipinjamnya dari kantor tempat Arthur bekerja. Selama dalam perjalanan menuju Ciwidey tempat tinggal keluarga Arthur, Miss Linda banyak bertanya tentang Diana. Ia juga bercerita tentang adiknya yang meninggal ketika terjadi wabah penyakit menular. Banyak obrolan yang terjadi sepanjang perjalanan itu, hingga tak terasa sebentar lagi akan sampai di rumah keluarga Arthur.
Di sepanjang perjalanan, nampak Miss Linda begitu menikmati suasana alam yang sejuk dan perkebunan teh yang tersusun rapi. Ia sempat kagum dengan ibu-ibu pemetik teh yang begitu cekatan memetik pucuk daun teh. Pemandangan yang jarang ia temukan, mengingat kesehariannya dihabiskan di sekolah berkebutuhan khusus di Jakarta.
Tak terasa setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya mereka sampai di rumah keluarga Arthur. Mereka turun dari mobil dan Arthur menyambutnya dengan ramah. “Selamat datang, senang bertemu dengan Anda,”sapa Arthur ramah sambil berjabat tangan. “Terima kasih atas kepercayaannya mendidik Diana di tangan saya,”balas Miss Linda sambil tersenyum ramah.
Kemudian mereka berjalan menuju ke dalam rumah. Sementara yang lain masuk ke dalam, Miss Linda tampak memperhatikan seorang anak perempuan yang bersandar di tembok. Ia menghentikan langkahnya dan menghampiri Diana setelah meletakkan koper persis di depan anak itu. Merasa ada yang menghampiri, lalu Diana memalingkan mukanya dan meraba-raba pada koper itu. Ia duduk dekat koper itu dan meraba semua bagiannya. Setelah itu, ia mendekati Miss Linda dan meraba tangan dan mukanya. Miss Linda membiarkan apa yang dilakukan Diana padanya. Ia menganggap inilah awal belajar mengenal muridnya, demikian pula sebaliknya. Setelah itu, tanpa disangka Diana mengangkat koper itu menuju ruang atas dengan menaiki tangga. Meski dengan terengah, ia terus berusaha untuk mencapai kamar yang letaknya di atas. Ia menepis tangan Miss Linda ketika mencoba membantunya membawakan koper itu.
Sepertinya Diana mengerti akan ada guru spesial yang mengajarnya di rumah. Ia lalu membuka pintu kamar dan meletakkan koper yang dibawanya. Setelah itu, Miss Linda membuka koper dan mengeluarkan boneka yang dibawanya sebagai alat belajar. Ia lalu mencoba mengajar Diana dengan mengeja kata bo-ne-ka sambil menggunakan kode alfabet sandi tangan. Diana sangat sulit memahami apa yang diajarkan gurunya itu. Berkali-kali Miss Linda memegang jari jemarinya agar bisa mengenal sandi tangan. Nampak Diana sangat kesulitan melakukan apa yang diperintahkan gurunya.
Ronald yang sedari tadi memperhatikan cara mengajar Miss Linda, nampak tertawa meremehkan. Ia sepertinya merasa puas setelah melihat berkali-kali Miss Linda gagal mengajari Diana. Ia begitu yakin pada dirinya, bahwa siapapun tak dapat mengubah Diana karena ia menganggap Diana seperti monyet yang hanya bisa meniru tanpa memahami makna dari setiap kata atau kalimat. Untuk itu, mengapa dulu ia bersikeras ingin membawa Diana ke rumah sakit jiwa karena menurut anggapannya bahwa Diana itu memang gila.
Bagaimana perjuangan Miss Linda dalam mendidik Diana ? Ikuti pada episode selanjutnya.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga Miss Linda berhasil mengajar Diana. Sukses selalu bu Min Hermina. Keren ceritanya
Semoga Miss Linda dapat menjadi guru yang sabar mengahadapi Diana
Semoga ya bu hj
Wow, cerpen yang keren. Penuh perjuangan. Sukses selalu Bu Min
Terima kasih bu Siti Ropiah sudah berkenan mampir, salam literasi
Pentigraf yg keren Bun. Sudah saya folow.
wow..sebuah tantangan bagi ms linda dalam mengajar Linda...yakin mampu dan akan berubah kelak..semangat