Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
PANGGIL AKU DIANA (Part 9)

PANGGIL AKU DIANA (Part 9)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-252

Selasa, 6 Oktober 2020

Miss Linda terlihat sabar mengajar Diana mengeja kata bo-ne-ka dengan menggunakan sandi tangan. Namun Diana bersikukuh tidak mau diajar seperti itu, ia hanya menginginkan boneka yang dibawa Miss Linda. Diana menggengam erat boneka itu, namun Miss Linda berhasil mengambilnya. Tentu ini membuat Diana marah. Lalu Diana membanting benda yang ada di kamar itu. Meski Diana tidak bisa melihat, ia sudah hafal dengan benda yang ada di situ. Miss Linda terlihat panik dengan kejadian ini, ditambah Ronald yang sedari tadi mengganggunya.

”Apa maksudmu dengan terus mengganggu heh,?” kata Miss Linda terlihat marah.

“Sudah kubilang, kamu tidak akan bisa mendidik si Diana itu,”kata Ronald sambil mencibir.

“Sudah sana pergi,”Miss Linda marah sambil menutup pintu kamar.

Kini terlihat Diana semakin mengamuk, ia berteriak dengan suara yang tidak jelas artinya. Mungkin maksudnya agar boneka itu dikembalikan. Miss Linda tidak kehilangan akal, ia lalu mengambil permen dari dalam tasnya. Kemudian digenggamnya tangan Diana lalu disentuhkannya permen itu di telapak tangannya sambil mengeja per-men menggunakan sandi tangan. Akhirnya Diana mau juga belajar sandi tangan meski dengan susah payah, ia berhasil mengeja kata per-men dengan sandi tangannya.

Melihat hal itu, kembali Miss Linda berusaha mengenalkan kata bo-ne-ka dengan menggunakan sandi tangan. Namun Diana tidak mau, ia bersikeras menginginkan boneka itu tanpa harus belajar mengejanya. Akhirnya Miss Linda menyerahkan boneka itu dan berkata pada dirinya sendiri,”Okelah, saat ini kau boleh memegang boneka itu tanpa tahu nama dan maknanya,”gumamnya.

Di akhir pelajaran, tanpa diduga Diana yang temperamental menamparkan boneka itu ke wajah Miss Linda. Ia berlari cepat menuruni anak tangga setelah sebelumnya mengunci Miss Linda di dalam kamar. Ia menuju ke halaman depan yang banyak ditanami bunga dalam pot, lalu meletakkan kunci tersebut di salah satu pot bunga yang ada di situ. Kemudian ia masuk kembali ke dalam rumah sambil menimang boneka.

Di lantai atas terdengar Miss Linda menggedor-gedor pintu namun tak ada yang mendengarnya. Setelah merasa capek berteriak, ia kini hanya bisa pasrah. Ia melangkah mendekati cermin dan mengamati bagian pipi yang kemerahan setelah ditampar keras oleh boneka yang dipegang Diana. “Ahhh….Diana….Diana mengapa tingkah lakumu seperti ini,”gumamnya lirih. “Apakah aku akan bisa mendidikmu menjadi anak yang baik dan lembut,”harapnya sambil terus memandang pada cermin di depannya.

Akankah Miss Linda akan menyerah dengan tantangan ini ? Ikuti kelanjutannya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keten bu. Salam literasi

06 Oct
Balas

Mksh bu Syafrineti, salam literasi

06 Oct

Panggil aku Diana..kutunggu lanjutannya bu..mantab dan salam literasi

06 Oct
Balas

Mksh pak Sukadi berkenan mampir

06 Oct



search

New Post