Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
PERJALANAN MERAIH MIMPI (Part 8)

PERJALANAN MERAIH MIMPI (Part 8)

Episode: Home Tour

#TantanganGurusiana

#Hari ke-90

27 April 2020

Setelah sampai di rumah Mrs.Sapfoka yang terletak di atas bukit, aku duduk dan beristirahat di taman belakang rumah nan asri. Kulemparkan pandangan ke setiap sudut, seketika mata ini dimanjakan oleh bunga mawar warna-warni dengan kelopak bunganya yang besar. Tak ketinggalan pepohonan rimbun serta rumput hijau terhampar luas, sangat menyejukkan mataku. Tak lama kemudian Mrs. Sapfoka memanggilku untuk masuk ke ruang makan. Aku duduk setelah dipersilakan dan langsung meneguk air minum yang disuguhkan nyonya rumah. Sambil berbincang ringan, Mrs.Sapfoka menjelaskan bahwa di rumahnya ada dua orang temanku guru Jawa Barat dari grup 5 WJTAP (West Java Teachers Adelaide Program) yang masih menjalani sisa waktu seminggu lagi tinggal di rumahnya. Serta seorang anak lelaki dari Jepang yang sedang melaksanakan kegiatan pertukaran pelajar setingkat SMP di Adelaide. Tak lama kemudian Mrs. Sapfoka menelpon dua temanku ini untuk mengabarkan kedatanganku. Terdengar suara mereka dari telepon yang mengabarkan bahwa mereka masih dalam perjalanan pulang dari tempat pelatihan.

Sambil menunggu kedatangan mereka, Mrs Sapfoka menjelaskan tentang hal-hal yang akan kujalani selama aku tinggal di rumahnya dan kebiasaan yang diterapkan. Dia menjelaskan tentang bagaimana menggunakan alat transportasi umum seperti bus, kereta api dan trem. Aku diberinya beberapa brosur tentang jadwal keberangkatan moda transportasi itu serta rute perjalanannya. Setelah itu, dia mengajakku berkeliling rumah dan menerangkan bagaimana cara menjaga kebersihan di rumahnya. Mulai dari cara mencuci baju, menggunakan kran air, membersihkan peralatan makan, memasak makanan, menyalakan kompor, cara mengoperasikan microwave, vacuum cleaner, cara membuang sampah, menggunakan alat penyiram otomatis tanaman, penggunaan toilet dan kamar mandi, sampai menggunakan jemuran bajupun beliau jelaskan. Bagiku inilah yang disebut Home Tour, berkeliling rumah untuk mendengarkan penjelasan dari sang empunya agar kelak aku tidak merasa canggung ketika menggunakan fasilitas yang ada di rumahnya. Meski kadang ada yang kurang mengerti dengan penjelasannya, karena dia berbicara dengan cepat dan berjalan dari satu sudut rumah ke bagian lainnya juga dilakukan dengan langkah sigap. Setelah selesai agenda home tour, kami kembali duduk di meja makan menunggu kedatangan dua temanku yang masih berada di perjalanan.

Akhirnya yang dinantipun tiba, dua orang yang disebutkan oleh Mrs. Sapfoka muncul pada pukul 06.00 sore waktu setempat. Dengan wajah ceria, mereka menyapa nyonya rumah dan bersalaman denganku. Mrs Sapfoka melontarkan berbagai pertanyaan seputar kegiatan yang telah dijalani mereka hari itu. Aku berkenalan dengan mereka, yang satu bernama Bu Yuli dari Depok dan Bu Rina dari Bandung. Mrs. Sapfoka memanggil anak Jepang itu (aku lupa namanya) agar berkumpul dan mengelilingi meja makan untuk makan malam bersama. Aku melihat menu makanan yang sungguh di luar dugaanku, sepanci penuh spagethi dengan salad, serta ada menu Yunani yang tidak aku kenal. Aku membayangkan di hadapanku tersaji nasi, ayam goreng, lalapan, sambel terasi dan sayur asem. Aku kaget karena temanku mencolek dan membuyarkan lamunanku tentang menu makan malam ini. Akhirnya, aku mengambil sepiring spagethi yang di atasnya dilumuri saus serta kacang polong hijau. Meski tidak sesuai seleraku, namun kupaksakan jua untuk memasukkannya ke dalam mulutku karena memang perutku sudah sedari tadi terdengar keroncongan.

Usai sudah jam makan malam, lalu kami membersihkan meja makan dan mencuci semua peralatan makan dengan mesin pencuci piring. Aku yang belum tahu cara menggunakannya hanya mampu melihat Mrs. Sapfoka yang dengan cekatan mengoperasikannya. Aku hanya bisa membantu menyimpan peralatan makan ke dalam lemari di dapur. Setelah semua pekerjaan dapur usai, kini tibalah saatnya aku mandi. Setelah masuk pintu kamar mandi, aku melihat ukuran didalamnya cukup luas. Di sana terdapat bathtub dengan ruangan berdinding kaca bening disertai shower air panas atau dingin, sedangkan kloset ruangannya terpisah dari kamar mandi. Setelah selesai ritual membersihkan badan, ternyata tidak serta merta aku boleh meninggalkannya begitu saja. Semua peralatan mandi harus kurapikan, mulai dari mengepel lantainya hingga kering sampai mengelap dinding kacanya hingga bersih. Aku baru bisa meninggalkan kamar mandi setelah semuanya berada seperti semula kering dan bersih. Itulah kebiasaan warga di sini selalu menjaga kebersihan.

Setelah semua ada dalam keadaan bersih dan segar, kami berkumpul di ruang tengah sambil menikmati acara TV serta berbincang ringan. Mrs Sapfoka menugaskan temanku, Bu Yuli dan Bu Rina untuk mengantarku berjalan-jalan mengenal kota Adelaide. Mereka juga ditugaskan untuk mengajariku rute perjalanan yang akan dilalui selama aku mengikuti kegiatan pelatihan di Adelaide. Tak terasa waktu sudah beranjak malam, kini tiba saatnya kami harus beristirahat tidur. Mrs. Sapfoka mematikan semua lampu yang ada di rumahnya tak terkecuali lampu luar sekalipun, sehingga keadaan menjadi gelap gulita. Inilah salah satu kebiasaan mereka untuk menghemat energi listrik. Untungnya waktu pembekalan dulu sebelum berangkat, salah satu peralatan yang harus kubawa adalah senter. Benda ini ternyata berguna ketika kebelet pipis di malam hari untuk menuju toilet karena tidak boleh menyalakan lampu ketika terbangun.

Bagaimana kisahku selanjutnya ketika memulai hari mengenal kota Adelaide ? Ikuti tulisanku berikutnya.

Bersambung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mrs setiap mandi atau ke toilet, selalu disobukkan ritual memebersihkan tempat mandi dari percikan air...Masih inget Hallett Cove?

27 Apr
Balas

selamat sampai H 90 juga

27 Apr
Balas

Keren. Pengalaman yang sangat berkesan.

27 Apr
Balas

Betul sekali bu, mksh sdh mampir di sini

27 Apr

ha.ha..melas..kok bawa senter gitu di negara modern..salam

28 Apr
Balas



search

New Post