PERJALANAN MERAIH MIMPI (Part 9)
Episode: Glenelg Beach
#TantanganGurusiana
#Hari ke-91
28 April 2020
Setelah beristirahat malam dan tidur dengan nyenyak, pagi ini aku segera mandi. Selesai ritual membersihkan diri, kami semua berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi. Mrs.Sapfoka menyediakan roti gandum dan minuman lemon sebagai menu di pagi hari. Bagiku roti di sini sungguh tidak enak, dengan tekstur yang kasar serta hambar membuat lidahku tidak bergoyang. Padahal, memang benar jika dilihat dari sisi kesehatan roti gandum lebih bergizi dan berserat dibanding roti biasa yang manis mengandung banyak karbohidrat. Aku yang sudah terbiasa sarapan nasi uduk atau nasi goreng, rasanya kurang kenyang jika hanya makan roti saja sebagai sarapanku. Namun, apalah daya inilah kebiasaan di sini yang tentunya berbeda jauh dengan di kampungku.
Setelah selesai sarapan, ternyata jam telah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Waktunya kami bersiap untuk berangkat menikmati hari Minggu ke pusat kota Adelaide dan pantai Glenelg. Mrs. Sapfoka berpesan kepada dua temanku agar aku diajari untuk mengingat-ingat naik bus nomor berapa dan turun dimana, agar nanti hafal rutenya. Aku juga menuruti pesan bu Yuli dan bu Rina agar aku mengenakan jaket tebal, kaos tangan serta berkaos kaki dan syal leher, karena udara sangat dingin. Tidak lupa mereka juga mengingatkanku untuk membawa metrocard dan uang AUD$ secukupnya. Setelah berpamitan, barulah kami berangkat. Kubuka pintu rumah, dan kami mulai berjalan menuruni jalanan kecil beraspal mulus. Sepanjang perjalanan, kami tidak melihat orang berlalu-lalang, juga kendaraan hanya satu-dua yang lewat. Benar-benar silent city.
Setelah berjalan kaki selama 30 menit, sampailah kami di halte bus Hallet Cove. Udara dingin sangat menusuk tulangku, hingga tak terasa bibirku menggigil tak tahan menahan dinginnya angin meski sudah berjaket tebal. Akhirnya, setelah menunggu beberapa menit, bus merah berukuran jumbo yang akan kami tumpangi berhenti di depan halte. Kami segera naik setelah melihat nomor bus dan jurusan yang tertera di bagian atas bus. Tidak lupa kami menyapa sopir dengan ramah dan segera menempelkan metrocard, sebagai tanda pembayaran. Di sini penumpang yang datang lebih dulu harus duduk di kursi yang paling belakang, kemudian para penumpang duduk dengan tertib tidak ada yang mengobrol. Kulihat ada yang membuka gadgetnya atau membaca buku yang dibawanya. Bus akan berhenti di halte dengan nomor yang sudah ditentukan, jadi penumpang tidak bisa turun atau naik sembarangan. Jika ingin turun, maka harus memencet tombol satu nomor sebelum halte tujuan. Kalau terlewat bakalan ribet urusannya, karena harus siap-siap jalan kaki dengan jarak yang tidak dekat.
Setelah kami turun dari bus dan tiba dipusat kota yakni di King William Street , kami bertemu dengan Bu Intan temanku di grup 6 dan beberapa orang dari grup 5. Karena memang sebelumnya kami sudah janjian bertemu di pusat kota. Setelah semuanya lengkap, barulah perjalanan dilanjutkan dengan naik trem. Inilah kali pertama aku naik moda transportasi jenis ini. Kami tidak usah menempelkan kembali metrocard, cukup duduk dengan manis menikmati pemandangan sepanjang jalan yang dilalui. Setelah 25 menit berlalu, tak terasa kami sampai di tempat tujuan. Sebelum masuk ke area wisata yakni pantai Glenelg yang indah, terlebih dulu kami menuju ke sebuah restoran untuk menikmati makan siang. Kami memilih menu sesuai dengan harga dan selera masing-masing.
Kini saatnya kami menikmati keindahan pantai Glenelg, meski sinar matahari panas menyengat namun udara terasa sangat dingin. Angin bertiup sangat kencang, sehingga syal dan jaket yang sudah dikenakan terasa masih kurang hangat di badan. Kami berjalan menyusuri pantai dan mencoba naik ke dermaga agar bisa melihat keindahan laut dengan jelas. Tak lupa kami berfoto ria untuk mengabadikan momen ini. Kami berjalan di sekitar pantai menuju suatu monumen yang bernama Pioneer Memorial yang didirikan pada tahun 1936. Setelah puas berjalan-jalan di pantai dan melihat monumen itu, kami beristirahat dan duduk di kursi taman dengan rumput hijau yang terhampar luas. Kami dikagetkan oleh sekawanan burung putih yang menghampiri kami dan asyiknya mereka terlihat jinak, sehingga kami senang bermain dengan kawanan burung itu. Setelah puas menikmati semua itu, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat berbagai wahana bermain bagi anak-anak seperti seluncuran dan bianglala. Tidak jauh dari situ, terdapat sebuah museum yang bernama Holdfast Bay’s Social History. Kami hanya mendekat namun tidak sempat masuk ke dalamnya karena waktu sudah menjelang sore hari.
Setelah puas menikmati hari libur dengan berjalan-jalan di pantai Glenelg, kami segera pulang. Kami berjalan dan mencari halte trem dan turun di pusat kota. Perjalanan kami lanjutkan dengan naik bus dengan menempuh waktu sekitar 1 jam. Inilah hari pertamaku menikmati keindahan pantai dan kota Adelaide Australia Selatan, sebelum keesokan harinya aku memulai pelatihan di DECS.
Bagaimana kisah hari pertama mengikuti pelatihan ? Ikuti terus perjalananku ini.
Bersambung.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Nah..mulai muncul Hallett Cove ...ini yg bikin penasaranku..lanjut..
Hihihi benar bu hj Lusy baru mulai buka layar
Kereeennn ceritanya....terus ada akuh nya...makasih ya dah menjadi bagian dari cerita, pokoknya bu min top markotop, lanjuuuuttt....
Mksh bu Intan atas apresiasinya. Hayu atuh ikut tantangan menulis gurusiana biar rame dg hadirnya tulisan bu Intan.
Semangat menulis sampai berakhir cerita Ausi
Betul bu hj, rada ngemplad supaya nyampe ke tantangan 365, he..he
ha..ha..jalan jalan dulu di pantai,..keren kan bu/ he..he., jd memori yg indah..salam
Selamat Bu Min, udah hari ke 91, semangat terus ya Bu Min... Biar saya juga tertular, hehe
Mksh bu Susi, pagi2 sdh mampir di sini. Ayo sama2 semangat ya,biar keterampilan menulisnya semakin terasah.