#TantanganGurusiana

#Hari ke-363

Senin , 25 Januari 2021

Setelah semua peserta menjalani tes tertulis dan presentasi, kini tiba saatnya sesi wawancara. Jangan ditanya perasaanku kala itu, karena semua jadi satu antara tegang dan gemetar. Apalagi aku belum pernah ikut lomba seperti ini. Benar saja, ketika ditanya dewan juri aku sangat gugup, terlebih dalam pertanyaan Bahasa Inggris. Mendadak semuanya hilang dari kepalaku yang menjadikanku tak percaya diri. Aku pasrah akan hasil wawancara ini.

Rangkaian kegiatan lomba sudah dilaksanakan dengan baik, kini tinggal menunggu pengumuman. Sebelum diumumkan hasilnya, para peserta diberi kesempatan untuk mengikuti acara talk show Mata Najwa di salah satu stasiun TV. Sungguh senang bisa mengikuti acara ini, karena selain bisa bertemu dengan pembawa acara kondang juga bisa mendengarkan pengalaman guru berprestasi lainnya. Aku yang baru pertama kali mengikuti kegiatan syuting di studio TV secara live, jadi bertambah pengetahuan dan pengalaman.

Selain itu, para peserta juga diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan Simposium Nasional di Gedung Gelora Bung Karno. Betapa senangnya bisa berkumpul dengan para guru berprestasi dari seluruh penjuru tanah air. Setelah usai upacara yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional, para peserta dipersilakan untuk mengujungi acara seminar secara parallel dan boleh memilih kelas yang diminati.

Malam puncak pengumuman tiba. Dengan mengenakan jas hitam yang dipadu baju dalam putih dan rok hitam, semua peserta berkumpul di Gedung Kemdikbud. Mereka duduk dengan tertib untuk mendengarkan siapa yang akan menjuarai lomba ini. Satu persatu nama GTK berprestasi disebutkan sesuai dengan lomba yang diikutinya. Mulai dari Kepala Sekolah TK, SD, SMP berprestasi kemudian INOBEL jenjang SD dan SMP serta LKG SMA/SMK. Dengan hati berdebar semua peserta menunggu namanya disebut, termasuk aku yang tak kunjung disebut oleh MC hingga akhir acara selesai. Kandas sudah harapanku untuk bisa menggondol juara 1, 2 atau 3 yang hadiahnya lumayan besar dan diajak mengikuti short course di luar negeri. Ada yang ke Belanda, China atau Jepang. Namun, aku tidak berkecil hati karena meski sebagai finalis diganjar hadiah sebesar 10 juta dan 1 buah laptop. Betapa senangnya hatiku dan aku sangat bersyukur berkat tulisan dan kegiatanku tentang Scrabble Limbah, aku mendapat rezeki yang begitu banyak. Scralimb benar-benar sebagai pembuka pintu rezeki atas hasil kerja kerasku bersama rekan sejawat di sekolah.

Sebelum rangkaian kegiatan ditutup, para peserta diberi hadiah hiburan berupa jalan-jalan di Taman Impian Jaya Ancol. Mereka bisa menikmati semua wahana yang ada secara gratis. Terlebih bagi peserta yang berada di luar pulau Jawa, mungkin inilah kesempatan berharga yang tak akan lupa untuk dikenang.

Setelah beberapa hari berada di hotel, kini para peserta harus kembali ke daerahnya masing-masing. Betapa sedih hatiku ketika harus berpisah dengan teman-teman se-nusantara yang telah memberi warna dalam hidupku. Aku banyak belajar dari mereka tentang betapa sulitnya ketika harus mencapai sekolah. Ada yang harus melewati hutan belantara, ada juga yang harus menunggu perahu untuk menyeberang, bahkan jalanan berlumpur dan naik turun sudah biasa mereka lalui. Aku sangat bersyukur diberi kemudahan untuk mencapai sekolahku yang hanya berkendara motor 10 menit sudah sampai.

Sayonara teman-teman, sampai jumpa pada lomba berikutnya. Semangat !

Selesai.