#TantanganGurusiana

#Hari ke-361

Sabtu , 23 Januari 2021

Setelah beristirahat sejenak, panitia menginformasikan bahwa acara pembukaan akan dilaksanakan pada pukul 16.00 di ballroom hotel. Aku segera menuju ruangan tersebut dengan dress code baju batik khas daerah masing-masing. Kulihat teman sekamarku, Bu Yuli yang berasal dari Kalimantan Tengah mengenakan baju batik warna hijau khas daerahnya. Belum lagi ditambah dengan hiasan kepala seperti peci khas suku Dayak, menambah anggun penampilannya. Pembukaan acara terlihat sangat meriah, para peserta secara spontan menunjukkan kebolehannya menyanyi lagu daerahnya. Selain itu, disajikan pula beberapa tarian daerah dan angklung. Pada acara inti, diisi oleh kata sambutan dari para pejabat Kemdikbud dan langsung dibuka secara resmi.

Setelah acara usai, aku bergegas menuju kamar untuk berganti pakaian. Karena ada informasi bahwa esok hari akan mulai lomba dan langsung dinilai oleh juri. Untuk dress code lomba, para peserta harus mengenakan jas dan rok hitam yang sudah dibagikan oleh panitia. Sementara untuk baju dalamnya harus kemeja putih. Aku kaget mendengar pengumuman itu karena aku tak membawa kemeja putih. Untungnya Bu Yuli mau membantuku untuk mencarinya. Segera pada malam itu aku bersamanya pergi ke mall blok M yang tak jauh dari tempatku menginap. Aku langsung membeli 2 kemeja putih di department store itu. Hatiku sangat senang karena selain bisa berbelanja, aku juga bisa menikmati kehidupan kota Jakarta di waktu malam.

Waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB, aku segera kembali ke hotel untuk beristirahat. Sebelum tidur, aku berbincang-bincang dengan Bu Yuli tentang pengalamannya mengajar di Kalimantan Tengah. Seru juga mendengar penuturannya, karena selama ini aku hanya bisa melihat potret pendidikan di Kalimantan hanya dari televisi.

Bu Yuli terlihat sudah mulai mengantuk karena capek setelah terbang dari Kalimantan. Dia sudah memejamkan matanya dan tertidur pulas. Sementara aku, entah mengapa kantuk ini belum juga menyerangku. Aku tak bisa tidur, padahal kamar yang kutempati tergolong mewah dengan fasilitas hotel yang lengkap. Mataku menerawang ketika ingat anak-anak di rumah. Tak lama setelah itu aku mendengar di sisi kamarku ada suara seperti orang yang sedang mengetok palu seperti memasang paku di dinding. Suaranya sangat jelas terdengar tok…tok…tok… belum lagi aku mendengar di dekat pintu lemari yang bersebelahan dengan kamar di sisiku terdengar obrolan ibu-ibu yang sangat ramai. Aku berpikir, masa malam-malam begini masih ada orang yang bekerja dan ngobrol. Padahal kamar hotel ini berdinding tebal dengan lapisan kedap suara. Segera kututup badanku dengan selimut putih yang tebal karena saking takutnya.

Pagi telah tiba, aku yang baru saja bisa terlelap tidur dibangunkan oleh Bu Yuli yang rupanya sudah bangun dari pukul 5.00 WIB.

“Bu Min bangun, sudah siang nih nanti kita telat,” sahutnya.

“Oh ya ?” kataku kaget

“Semalam aku tidak bisa tidur karena mendengar suara yang aneh,” sahutku

“Masa sih ?” tanya Bu Yuli heran

Segera aku menceritakan kejadian tadi malam. Nampak wajah Bu Yuli sangat tegang ketika mendengar penjelasanku.

Setelah semua siap, kami segera menuju ruang makan untuk sarapan, karena setelah itu akan ada technical meeting pelaksanaan lomba. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok sesuai mata pelajarannya. Aku masuk dalam kelompok Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris kategori guru SMP dengan jumlah peserta cukup banyak. Tepat pukul 13.00 WIB, para peserta mulai masuk ke ruangannya masing-masing.

Bagaimana perasaanku setelah tampil dan diberondong berbagai pertanyaan oleh dewan juri ? Ikuti kelanjutannya esok hari.

Bersambung.