Tips Menulis Opini
#Tantangan Gurusiana
#Hari ke-149
# 25 Juni 2020
Mengapa ketika Penulis mengirimkan tulisan artikel pada rubrik opini banyak yang ditolak oleh redaksi media massa ? Ternyata masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh para penulis ketika mengirimkan artikelnya dan ternyata tidak dilirik oleh Redaktur media massa.
Bagaimana solusinya ? Inilah trik agar tulisan diterima oleh media massa. Tulisan ini bersumber pada materi pelatihan webinar kelas menulis Majalah Literasi Indonesia angkatan I pada tanggal 22-24 Juni 2020 melalui aplikasi zoom. Materi dikupas tuntas oleh Pemimpin Redaksi MediaGuru Indonesia, Eko Prasetyo.
Majalah Literasi Indonesia menyediakan rubrik Opini bagi para penulis untuk menuangkan ide atau gagasannya. Namun, bagi penulis pemula masih ada yang belum bisa menembus dapur redaksi media massa untuk jenis tulisan ini.
Berikut disajikan tips ketika menulis opini agar dilirik oleh media massa.
1. Menguasai materi
Penulis harus benar-benar memiliki pengetahuan pada bidang yang ditulisnya. Agar pembaca percaya dan mengakui apa yang ditulisnya layak dan benar, seorang penulis opini haruslah orang yang kredibel dan terpercaya. Selain itu, agar tulisan tidak basi maka seorang penulis opini harus yang paling cepat menyajikan tulisannya pada pembaca
2. Ide aktual dan mutakhir
Penulis opini harus mengetahui kejadian aktual yang sedang terjadi pada saat itu. Ide adalah hal mendasar dalam penulisan sebuah opini. Artikel opini terpaku pada tema yang sedang hangat diperbincangkan dan bersifat mutakhir. Penulis artikel opini juga harus memiliki istilahnya cantolan peristiwa yang kemudian dibalut data lalu sajikan argumentasinya. Selain pemilihan ide yang aktual, menulis artikel opini harus orisional atau benar-benar karya sendiri dan bukan plagiasi.
3. Teknik Menulis Opini
Agar mudah menulis opini, maka harus dipahami tata caranya yaitu ketika menentukan judul haruslah menggugah pembaca agar dibuat penasaran , sehingga mereka mau membacanya. Judul tidak boleh terlalu panjang, cukup 3 atau 4 kata saja. Sedangkan untuk panjang tulisan tergantung pada gaya selingkung yang disepakati. Untuk Majalah Literasi Indonesia, panjang tulisan untuk jenis opini maksimal 500 kata. Sedangkan untuk satu alinea cukup berjumlah 5 kalimat pendek. Penulis jangan lupa menyertakan biodata serta foto diri untuk melengkapi tulisannya
4. Ada Solusi
Dalam menulis opini tidak diperkenankan menyinggung unsur SARA. Penulis juga harus mampu memecahkan permasalahan yang mengandung solusi atas permasalahan yang disodorkan
Para peserta menjadi tahu tentang cara menulis opini serta hal-hal yang harus diperhatikan jika menginginkan tulisannya tembus dapur redaksi. Dengan demikian penulis kini tidak ragu dan lebih memantapkan diri untuk menulis artikel opini pada Majalah Literasi Indonesia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih, Bu jadi ikut dapat ilmu keren ini. Salam.
Terima kasih artikel ibu.Sangat bermanfaat.
dapat ilmu opini
Ilmunya mantul!
Ilmunya mantul!
Terima kasih infonya mrs Min..sangat bermanfaat
Bermanfaat
Mksh ilmunya, Bunda....
Tulisan Ibu menambah pengetahuan saya, terima kasih Bu
Trims ilmunya
Sae Bu.
Sae Bu.
Asyik dapet ilmu lagi dari tulisan ini.. Thanks Miss Min
Terimakasih ilmunya bu.. Salam litersi