Miniarti

Miniarti, S.Pd.I Mengajar di TK Dharma Wanita Persatuan Banggai di Ibu Kota Kabupaten Banggai Laut, sebuah pulau yang terletak di kepulauan Banggai, Provinsi S...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kutitipkan Mereka Pada-Mu

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe78Tgl30Agustus2020

Senja merangkak menjadi gulita. Serangga malam berlomba menyanyi menyambut malam. Gemericik air dari kuala kecil disamping rumah dinas berwarna putih itu, bak alunan syahdu mengiringi kerinduan hati Raina.

"Sudah sehat Rai?" Raina hanya membacanya.

Pesan dari Dokter Randy, dokter gigi teman sejawatnya di puskesmas Desa Manunggal.

"Assalamualaikum, maaf mengganggu. Apa kabar Sus?. Rainapun hanya membacanya. Pesan dari seorang duda beranak dua, staff pada kantor Desa Manunggal.

"Suster, besok pagi aku jemput ya. Ada acara makan-makan di kebun jagung kami." Sekali lagi Raina hanya membacanya. Pesan dari seorang pemilik pabrik jagung yang baru setahun ditinggal mati oleh istri keduanya.

Hampir setiap hari Raina menerima pesan yang bernada sama. Namun Ia tak pernah sekalipun membalasnya. Ia tahu, jika Ia membalasnya pastilah akan disusul oleh pesan selanjutnya. Ia sadar beberapa orang dari lelaki di desa kecil itu menaruh perhatian khusus padanya. Namun Raina tak ingin menggubrisnya, Ia tak ingin menanggung dosa dan menimbulkan fitnah.

"Cukuplah dosaku telah meninggalkan keluarga kecilku, aku tak ingin menambahnya dengan pengkhiatan yang akan menyakiti hati Mas Rahman yang telah ridho melepasku demi karier dan masa depan rumah tangga kami." Tekadnya dalam hati.

Sudah tiga tahun Raina bertugas di Desa Manunggal, sejak Ia terangkat jadi ASN jebolan sistem CAT. Setelah Ia lulus passing grade, dan terseleksi sebagai salah seorang suster yang dibutuhkan dari lima orang kuota yang tersedia ketika itu. Raina dan suaminya sangat gembira, walau akhirnya mereka harus hidup terpisah. Suaminya yang juga ASN lewat jalur K2 sebagai guru SD, juga terikat kontrak seperti dirinya. Dua-duanya belum bisa memohon mutasi sebelum habis masa kontrak.

Raina beranjak dari tempat tidurnya, tubuhnya sudah mulai berkeringat, sebutir tablet penurun panas telah memulihkan suhu tubuhnya. Sudah jam sembilan, Raina belum menunaikan salat isya. Setelah salat magrib tadi Ia memaksakan dirinya makan sedikit nasi dan sepotong ikan kuah asam pemberian Bidan Yani, sebagai alas lambungnya sebelum meminum obat.

Ia membungkus tubuhnya dengan selimut. Lelah terasa mendemo dirinya hingga tak berdaya. Satu-satunya yang diinginkannya di saat seperti ini adalah tawa renyah putri kecilnya dan pijatan serta pelukan hangat dari suaminya.

"Mas ... Raina rindu," keluhnya tadi sore ketika suaminya menghubunginya lewat video whattsap.

"Sabar sayang, Mas juga rindu. Obatnya diminum teratur ya, jangan lupa makan dan jaga kesehatan. Jaga sholat, jaga hati. Sebentar lagi libur semester, insya Allah Mas dan Nanda segera ke sana," hibur suaminya dari seberang.

Kata-kata itu juga yang selalu Raina ucapkan ketika suaminya menelpon dalam keadaan kurang sehat. Walau berjauhan mereka tetap saling berkomunikasi, saling menguatkan dan mengingatkan. Raina tetap berusaha menjaga diri dan komitmennya sebagai istri.

Mukena yang dipakainya tak dilepas, Raina mengambil sebuah Al-qur'an dari meja tulisnya. Lamat-lamat suaranya terdengar membaca ayat-ayat suci. Tak terasa netranya memanas dan mengaburkan pandangannya, Raina beristighfar setelah menutup kitab suci mahar pernikahannya dari Mas Rahman. Dipeluk dan diciuminya Kitab berwarna kuning keemasan itu dengan lembut, lalu menempelkan didadanya. Ada kesejukan dan rasa tenang dalam hatinya. Raina memejamkan netranya, menarik napas dalam, dan melepaskannya kembali, dadanya terasa plong.

"Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, dosa-dosaku pada suami dan anakku. Kumpulkanlah aku kembali dengan mereka. Aku ingin menebus kesalahanku, ingin mengabdikan dan melayani kebutuhan suami dan anakku. Istiqomahkan hati kami pada ikatan suci pernikahan ini. Kutitip suami dan anakku pada-Mu Ya Allah, kumohon jaga mereka untukku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hai Raina....

31 Aug
Balas

Hai juga Bun. Mkasih sudah mampir ya.

01 Sep

Keren, sukaes ya buk

31 Aug
Balas

Alhamdulillah, terima kasih apresiaainya dan sudah mampir Pak.

01 Sep

Keren Bu Mini. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu.

31 Aug
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Pak. Sukses bersama

01 Sep



search

New Post